Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukung Penerbangan Ramah Lingkungan, UE Gelontorkan 4,3 Juta Dollar AS

Kompas.com - 02/09/2025, 18:51 WIB
Monika Novena,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber ESG News

KOMPAS.com - Komisi Eropa telah mengalokasikan dana sebesar 4,3 juta dollar AS (atau setara Rp 70,5 miliar) untuk mendukung pengembangan bahan bakar penerbangan berkelanjutan (SAF).

Dana ini disalurkan melalui program International Civil Aviation Organization’s Capacity-building and Training for Sustainable Aviation Fuels (ACT-SAF).

Melansir ESG News, Senin (1/9/2025) pendanaan tersebut akan digunakan untuk studi kelayakan, dukungan teknis, dan sertifikasi SAF, membantu negara-negara mitra membangun kapasitas produksi dan distribusi.

Baca juga: Staf Maskapai Dunia Desak Industri Penerbangan Percepat Aksi Iklim

Inisiatif yang dijalankan bersama European Union Aviation Safety Agency (EASA) ini pada awalnya akan mencakup 12 negara yaitu Kamerun, Mesir, Guinea Ekuatorial, Etiopia, Gabon, India, Kenya, Mauritania, Mozambik, Rwanda, Senegal, dan Afrika Selatan. Namun negara-negara lain mungkin akan bergabung di kemudian hari.

Komisioner Transportasi Eropa, Adina Valean, menekankan manfaat ekonomi dan lingkungan dengan adanya pengembangan SAF ini.

"Kami memperkirakan pasar SAF akan menciptakan lebih dari 200.000 pekerjaan tambahan di Uni Eropa, dan mengharapkan manfaat serupa bagi negara-negara mitra yang meningkatkan produksi bahan bakar penerbangan berkelanjutan mereka. UE akan terus mendukung mitra-mitranya dalam upaya dekarbonisasi. Tidak ada satu pun negara yang boleh tertinggal saat kita membawa penerbangan global ke era baru," katanya.

Sekretaris Jenderal ICAO, Juan Carlos Salazar, juga menambahkan serta menggarisbawahi pentingnya proyek tersebut secara global.

Menurutnya, proyek tersebut merupakan respons terhadap kesepakatan global akan pentingnya mengambil langkah nyata untuk menciptakan konektivitas udara internasional yang benar-benar berkelanjutan.

Baca juga: Pertamina SAF Mengudara, Siap Jadi Bahan Bakar Bersih Dunia Penerbangan

"Akses ke sumber energi yang lebih bersih adalah syarat mutlak untuk mencapai tujuan jangka panjang ini, dan setiap negara punya peran untuk mewujudkannya melalui kemampuan produksi dan distribusi yang baru," terangnya.

Program yang bertema Capacity Building for Sustainable Aviation Fuels eligible under CORSIA and in support of achieving net zero emissions by 2050 ini menjadi langkah penting dalam upaya dekarbonisasi industri penerbangan global.

Di Eropa sendiri, Peraturan ReFuelEU Aviation terus mendorong penggunaannya dengan menetapkan kewajiban peningkatan bertahap pemakaian SAF di seluruh kawasan.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Industri Semen Tekan Emisi 21 Persen, Bidik Semen Hijau Nol Karbon 2050
Industri Semen Tekan Emisi 21 Persen, Bidik Semen Hijau Nol Karbon 2050
Swasta
Inquirer ESG Edge Awards 2025: Apresiasi Perusahaan hingga UMKM yang Bawa Dampak Nyata
Inquirer ESG Edge Awards 2025: Apresiasi Perusahaan hingga UMKM yang Bawa Dampak Nyata
Swasta
Tangkap dan Simpan Emisi CO2 di Bawah Tanah? Riset Ungkap Cuma Bisa Dilakukan 200 Tahun
Tangkap dan Simpan Emisi CO2 di Bawah Tanah? Riset Ungkap Cuma Bisa Dilakukan 200 Tahun
LSM/Figur
Serangga Menghilang Cepat, Bahkan di Ekosistem Alami yang Tak Tersentuh
Serangga Menghilang Cepat, Bahkan di Ekosistem Alami yang Tak Tersentuh
Pemerintah
Masa Depan Pedesaan Lebih Terjamin Berkat Hutan dan Kearifan Lokal
Masa Depan Pedesaan Lebih Terjamin Berkat Hutan dan Kearifan Lokal
Pemerintah
Pencemaran Sungai Jakarta, UMKM Diminta Segera Urus NIB dan SPPL
Pencemaran Sungai Jakarta, UMKM Diminta Segera Urus NIB dan SPPL
Pemerintah
Hari Kelebihan Sampah Plastik 2025: Dunia Gagal Kelola Sepertiga Produksi
Hari Kelebihan Sampah Plastik 2025: Dunia Gagal Kelola Sepertiga Produksi
LSM/Figur
Anggaran Naik, KLH Bakal Fokus Atasi Sampah dan Iklim
Anggaran Naik, KLH Bakal Fokus Atasi Sampah dan Iklim
Pemerintah
Sungai Jakarta 'Cemar Berat', Limbah Domestik Sumber Utamanya
Sungai Jakarta "Cemar Berat", Limbah Domestik Sumber Utamanya
LSM/Figur
TNUK Tegaskan, JRSCA Bukan Habitat Buatan bagi Badak Jawa
TNUK Tegaskan, JRSCA Bukan Habitat Buatan bagi Badak Jawa
Pemerintah
Peta Kawasan HCV Dibuat, Atasi Masalah Fragmentasi Habitat Satwa
Peta Kawasan HCV Dibuat, Atasi Masalah Fragmentasi Habitat Satwa
LSM/Figur
KLH Dapat Anggaran Rp 1,3 T untuk Belanja Pegawai hingga Pengelolaan Sampah
KLH Dapat Anggaran Rp 1,3 T untuk Belanja Pegawai hingga Pengelolaan Sampah
Pemerintah
Peneliti: Penghitungan Karbon Secara Mandiri oleh Perusahaan Tak Akurat
Peneliti: Penghitungan Karbon Secara Mandiri oleh Perusahaan Tak Akurat
LSM/Figur
PBB: Karhutla akibat Perubahan Iklim Sumbang Polusi Udara pada 2024
PBB: Karhutla akibat Perubahan Iklim Sumbang Polusi Udara pada 2024
Pemerintah
Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Wilayah yang Bakal Dilanda Hujan
Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Wilayah yang Bakal Dilanda Hujan
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau