POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com – Kejadian luar biasa terjadi saat lomba balap perahu Katinting di Pantai Mampiye, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, pada Selasa (18/6/2025).
Saat joki balap terlempar dari atas perahunya, perahu tersebut justru berputar dan kembali menuju pemiliknya.
Setelah perahunya mendekatinya, ia melanjutkan perlombaan hingga selesai.
Peristiwa aneh ini terjadi saat peserta lomba dilepas dari garis start.
Sebuah perahu bernama "Insya Allah Maraya" dari tim APP mengalami insiden ketika jokinya terlempar ke dalam air saat mengikuti lomba balap perahu dalam rangka Festival Penyu.
Namun, keajaiban terjadi ketika perahu tersebut berputar kembali mencari tuannya.
Mesin perahu tetap menyala dan berputar mengelilingi lokasi joki yang terjatuh.
Setelah beberapa saat berputar, perahu tersebut akhirnya kembali ke titik di mana joki berada.
Baca juga: Sambut Haru Kembalinya 4 Pulau Aceh, Nelayan Rakyat Gosong: Ini soal Sejengkal Perut...
Anehnya, meskipun tanpa awak, perahu tersebut terus berjalan seolah-olah tidak ingin berpisah dengan tuannya.
Joki balap, Rustam, mengaku terkejut saat melihat perahunya terus memutar mendekatinya.
Ia kemudian naik kembali ke perahu dan berusaha melanjutkan lomba hingga ke garis finish.
"Tadi saya sempat terlempar dari kapal. Anehnya, kapal saya terus memutar beberapa kali mengelilingi saya sebelum akhirnya mesinnya mati setelah mendekati saya. Ajaibnya, begitu mesin perahu saya distarter kembali menyala dan saya melanjutkan lomba balap perahu hingga tuntas," jelas Rustam, Rabu (18/6/2025).
Ketua panitia, Muhammad Yusri, mengatakan bahwa lomba balap perahu tradisional jenis katinting ini digelar oleh komunitas Sahabat Penyu dalam rangkaian Festival Penyu di Pantai Mampiye, Desa Galeso', Kecamatan Wonomulyo, Polewali Mandar.
Baca juga: Hantaman Ombak Telan Dua Nelayan, Satu Ditemukan 9 Km dari TKP
Lomba ini diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai wilayah, termasuk Kabupaten Pasangkayu, Majene, Alli-Alli, Pajalele, serta dari luar kabupaten seperti Kabupaten Pinrang dan Barru di Sulawesi Selatan.
"Lomba tahunan dalam rangka Festival Penyu Sedunia ini diikuti puluhan peserta dari berbagai kecamatan bahkan dari luar daerah seperti Pinrang, Pasangkayu, dan daerah lainnya," jelas Muhammad Yusri.
Lomba ini memperebutkan hadiah berupa mesin perahu serta uang belasan juta rupiah dan menjadi tontonan gratis bagi warga yang memadati lokasi kegiatan.
Selain itu, lomba ini digelar untuk memperingati Festival Penyu serta mempererat tali silaturahmi antar nelayan tradisional.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini