Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Singgung Revolusi Perancis 1789, Bupati Gowa: Apa yang Terjadi Saat Ini karena Kesenjangan...

Kompas.com - 02/09/2025, 19:24 WIB
Abdul Haq ,
Krisiandi

Tim Redaksi

GOWA, KOMPAS.com - Ratusan warga Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, menggelar deklarasi menolak demonstrasi anarkis pada Selasa, 2 September 2025.

Acara ini dihadiri oleh berbagai organisasi masyarakat (Ormas) dan perwakilan ojek online (Ojol).

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Gowa, Husniah Talenrang, mengingatkan warga tentang Revolusi Perancis yang dipicu oleh kenaikan pajak terhadap rakyat kecil.

Deklarasi berlangsung di alun-alun ruang terbuka hijau (RTH) Lapangan Sultan Hasanuddin, Jalan To Manurung, Sungguminasa, dimulai sekitar pukul 16.00 WITA.

Baca juga: Gudang Logistik PDAM Gowa Dilalap Api, Nyaris Merembet Ke Permukiman Padat Penduduk

Acara ini dihadiri oleh perwakilan dari berbagai partai politik, Ormas, serta Ojol.

Salah satu perwakilan Ojol, Iwan Tinri, mengajak peserta untuk membacakan Al-Fatihah bagi almarhum Affan Kurniawan, yang meninggal dunia setelah terlindas kendaraan taktis beberapa hari sebelumnya.

"Mari kita bersama-sama membacakan Al-Fatihah untuk almarhum Affan Kurniawan. Semoga Indonesia ke depannya akan lebih baik," ujarnya.

Bupati Gowa, Husniah Talenrang, dalam pidatonya mengimbau masyarakat untuk menjaga keamanan dan ketertiban di Kabupaten Gowa sesuai dengan prinsip adat istiadat.

Ia mengungkapkan keprihatinannya terhadap situasi yang terjadi di berbagai wilayah di tanah air, yang menurutnya merupakan hasil dari kesenjangan sosial dan perbedaan.

Husniah merujuk pada Revolusi Perancis tahun 1789 sebagai contoh, di mana tingginya pajak yang diterapkan oleh monarki absolut menjadi salah satu penyebab utama revolusi tersebut.


Baca juga: Ditemui Pimpinan Dewan, Aksi Mahasiswa Tuntut Reformasi Polisi di DPRD Gowa Bubar Tertib

"Apa yang terjadi di Jakarta, di Makassar, dan beberapa daerah beberapa hari ini merupakan persoalan kesenjangan, persoalan perbedaan. Saya secara pribadi mengingatkan peristiwa Revolusi Perancis tahun 1789 yang mengubah dunia," kata dia. 

"Di mana salah satu penyebab revolusi ini adalah tingginya pajak yang dikenakan kepada masyarakat kecil oleh penguasa monarki absolut pada saat itu," kata Husniah di hadapan ratusan warga.

Deklarasi ini diakhiri dengan shalat Magrib berjemaah di lapangan.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Sejak Maret 2025, Ribuan Sapi Gorontalo Senilai Rp 52,9 Miliar Dikirim ke Kaltara
Sejak Maret 2025, Ribuan Sapi Gorontalo Senilai Rp 52,9 Miliar Dikirim ke Kaltara
Makassar
Digugat Rp 800 Miliar Buntut Kerusuhan di Makassar, Begini Respons Polda Sulsel
Digugat Rp 800 Miliar Buntut Kerusuhan di Makassar, Begini Respons Polda Sulsel
Makassar
Tersangka Perusakan dan Pembakaran 2 Gedung DPRD di Makassar Bertambah Jadi 32 Orang
Tersangka Perusakan dan Pembakaran 2 Gedung DPRD di Makassar Bertambah Jadi 32 Orang
Makassar
DLH Luwu Telusuri Asal Limbah Medis yang Ditemukan di Pasar Bua
DLH Luwu Telusuri Asal Limbah Medis yang Ditemukan di Pasar Bua
Makassar
Dinilai 'Hilang' Saat Kerusuhan di Makassar, Polda Sulsel Digugat Rp 800 Miliar
Dinilai "Hilang" Saat Kerusuhan di Makassar, Polda Sulsel Digugat Rp 800 Miliar
Makassar
Diduga Korupsi Dana JKN Rp 3,3 Miliar, Direktur dan Eks Dirut RSUD di Gowa Ditangkap
Diduga Korupsi Dana JKN Rp 3,3 Miliar, Direktur dan Eks Dirut RSUD di Gowa Ditangkap
Makassar
Mahasiswa Papua Demo di PN Makassar, Tuntut Bebaskan 4 Aktivis Terdakwa Kasus Makar
Mahasiswa Papua Demo di PN Makassar, Tuntut Bebaskan 4 Aktivis Terdakwa Kasus Makar
Makassar
Dalih Bayar Utang dan Foya-foya, Residivis di Gowa Curi Mesin Penggiling Daging
Dalih Bayar Utang dan Foya-foya, Residivis di Gowa Curi Mesin Penggiling Daging
Makassar
Misteri Limbah Medis di Pasar Bua, Dinkes Luwu Pastikan Bukan dari Puskesmas
Misteri Limbah Medis di Pasar Bua, Dinkes Luwu Pastikan Bukan dari Puskesmas
Makassar
Pria di Makassar Tewas Dikeroyok Warga Usai Dituduh Pencuri, 10 Orang Diamankan
Pria di Makassar Tewas Dikeroyok Warga Usai Dituduh Pencuri, 10 Orang Diamankan
Makassar
Limbah Medis Berserakan di Pasar Tradisional Bua Luwu, Warga Resah: Ini Bahaya!
Limbah Medis Berserakan di Pasar Tradisional Bua Luwu, Warga Resah: Ini Bahaya!
Makassar
Dikili dan Teladan Nabi Muhammad dalam Tradisi Perayaan Maulid di Gorontalo
Dikili dan Teladan Nabi Muhammad dalam Tradisi Perayaan Maulid di Gorontalo
Makassar
Niat Pergi Mengaji, Bocah 10 Tahun di Kolaka Timur Tewas Dibunuh Remaja 18 Tahun
Niat Pergi Mengaji, Bocah 10 Tahun di Kolaka Timur Tewas Dibunuh Remaja 18 Tahun
Makassar
BADAR Gelar Aksi Jilid II di Palopo, Tuntut Pembebasan Rekannya yang Ditahan
BADAR Gelar Aksi Jilid II di Palopo, Tuntut Pembebasan Rekannya yang Ditahan
Makassar
Pemuda di Gowa Curi Ayam Seharga Rp 20 Juta, Dijual Rp 200.000, Kini Terancam 7 Tahun Penjara
Pemuda di Gowa Curi Ayam Seharga Rp 20 Juta, Dijual Rp 200.000, Kini Terancam 7 Tahun Penjara
Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau