Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Kilogram Organ Hewan Kurban Tak Layak Konsumsi di Jaktim Dimusnahkan

Kompas.com - 10/06/2025, 22:24 WIB
Febryan Kevin Candra Kurniawan,
Abdul Haris Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (Sudin KPKP) Jakarta Timur memusnahkan ratusan kilogram organ hewan kurban yang tak layak untuk dikonsumsi.

Kepala Sudin KPKP Jakarta Timur Taufik Yulianto mengatakan, pemusnahan tersebut dilakukan setelah pemeriksaan oleh tim pemeriksa daging dan kesehatan hewan kurban.

"Organ yang diafkir atau yang dimusnahkan, hati sebanyak 88,2 kilogram, paru 34,34 kilogram, jantung 0,4 kilogram, dan limpa 2 kilogram," kata Taufik di Pusat Pelatihan Seni Budaya Pondok Kelapa, Selasa (10/6/2025).

Baca juga: Tebusan Daging Kurban Rp 15.000 Per Kantong di Cikiwul yang Jadi Polemik...

Meski organ tersebut tidak layak konsumsi, Taufik memastikan hewan kurban yang diperiksa tidak terjangkit penyakit menular.

Meski begitu, hewan kurban yang tak layak konsumsi tidak ditemukan terjangkit penyakit menular.

Pemusnahan dilakukan karena ditemukan adanya cacing pada organ hewan kurban tersebut.

"Sampai dengan 9 Juni 2025 kita sudah melakukan pemeriksaan di 250 lokasi tempat pemotongan hewan kurban. Jumlah hewan kurban yang diperiksa 6.664 ekor," ujar Taufik.

Sebelumya diberitakan, Pemerintah Kota Jakarta Timur menginstruksikan petugas kesehatan hewan untuk memusnahkan daging kurban yang terdeteksi mengandung penyakit.

Instruksi tersebut disampaikan oleh Wali Kota Jakarta Timur Munjirin setelah melepas 136 petugas yang bertugas memeriksa kesehatan hewan dan daging kurban menjelang perayaan Idul Adha 1446 Hijriah di Jaktim, Senin (2/6/2025).

Baca juga: Pembelaan Panitia yang Minta Rp 15.000 ke Warga untuk Tebus Daging Kurban di Cikiwul

Munjirin menjelaskan, petugas akan mengawasi kesehatan hewan kurban hingga proses pemotongan di masing-masing kecamatan di Jakarta Timur.

"Jangan sampai nanti daging yang sudah diperiksa ternyata ditemukan ada penyakit. Jadi, langsung seketika harus dimusnahkan dan kami menjamin," ungkap Munjirin saat ditemui di Kantor Wali Kota Jakarta Timur.

Ia juga menekankan pentingnya pengawasan terhadap daging yang terdeteksi mengandung penyakit. Munjirin khawatir daging tersebut malah dikonsumsi oleh masyarakat.

"Jangan sampai ditinggal pada suatu tempat yang akhirnya masyarakat merasa kasihan dengan daging itu dibuang, akhirnya dimanfaatkan lagi," tambahnya.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Depot Air Minum Isi Ulang Gratis di Sunter Agung Bisa Hasilkan 40 Galon Per Jam
Depot Air Minum Isi Ulang Gratis di Sunter Agung Bisa Hasilkan 40 Galon Per Jam
Megapolitan
Polisi Jadwal Ulang Pemanggilan Sherina Munaf Soal Kucing Uya Kuya
Polisi Jadwal Ulang Pemanggilan Sherina Munaf Soal Kucing Uya Kuya
Megapolitan
Motif Pria Aniaya Sekuriti di Depok, Tersinggung Saat Ditegur gara-gara Portal Tutup
Motif Pria Aniaya Sekuriti di Depok, Tersinggung Saat Ditegur gara-gara Portal Tutup
Megapolitan
Bareskrim dan Kompolnas Kumpulkan Rekaman CCTV di Lokasi Affan Dilindas Rantis
Bareskrim dan Kompolnas Kumpulkan Rekaman CCTV di Lokasi Affan Dilindas Rantis
Megapolitan
Arus Lalu Lintas Jalan Gatot Subroto Ramai Lancar Jelang Demo di DPR
Arus Lalu Lintas Jalan Gatot Subroto Ramai Lancar Jelang Demo di DPR
Megapolitan
Gerakan BEM UI dalam Aksi Rakyat Tagih Janji dan 17+8 Tuntutan
Gerakan BEM UI dalam Aksi Rakyat Tagih Janji dan 17+8 Tuntutan
Megapolitan
Ketua Komnas HAM Diminta Mundur jika Tak Tuntaskan Kasus Munir hingga 8 Desember 2025
Ketua Komnas HAM Diminta Mundur jika Tak Tuntaskan Kasus Munir hingga 8 Desember 2025
Megapolitan
Depot Air Minum Gratis di Sunter Agung Dibangun dengan Dana Swadaya Koperasi
Depot Air Minum Gratis di Sunter Agung Dibangun dengan Dana Swadaya Koperasi
Megapolitan
Pramono Ungkap Alasan Dipajangnya Puing Sisa Kebakaran di Halte Jaga Jakarta
Pramono Ungkap Alasan Dipajangnya Puing Sisa Kebakaran di Halte Jaga Jakarta
Megapolitan
Massa Desak Komnas HAM Tetapkan Kasus Munir sebagai Pelanggaran Berat hingga 8 Desember
Massa Desak Komnas HAM Tetapkan Kasus Munir sebagai Pelanggaran Berat hingga 8 Desember
Megapolitan
Pramono Dorong PAM Jaya Jadi Perseroda, Fraksi Demokrat Ingatkan Risiko Komersialisasi
Pramono Dorong PAM Jaya Jadi Perseroda, Fraksi Demokrat Ingatkan Risiko Komersialisasi
Megapolitan
Depot Air Minum Isi Ulang Gratis di Sunter Agung Bakal Diresmikan Pekan Ini
Depot Air Minum Isi Ulang Gratis di Sunter Agung Bakal Diresmikan Pekan Ini
Megapolitan
Pria yang Aniaya Sekuriti di Depok Disebut dalam Pengaruh Alkohol
Pria yang Aniaya Sekuriti di Depok Disebut dalam Pengaruh Alkohol
Megapolitan
Bagaimana Progres Pemenuhan 17+8 Tuntutan Rakyat?
Bagaimana Progres Pemenuhan 17+8 Tuntutan Rakyat?
Megapolitan
Ketua Komnas HAM Temui Massa Aksi Munir, Sampaikan Perkembangan Penyelidikan
Ketua Komnas HAM Temui Massa Aksi Munir, Sampaikan Perkembangan Penyelidikan
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau