Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Macet Ciputat Raya Terancam Berlanjut hingga Desember karena Galian Pipa PAM

Kompas.com - 19/08/2025, 15:58 WIB
Muhammad Isa Bustomi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com — Kemacetan yang melanda Jalan Ciputat Raya, Jakarta Selatan, sejak Senin (18/8/2025) diperkirakan masih akan terus berlanjut hingga akhir tahun.

Penyebabnya, proyek galian pipa air minum (PAM) di jalur itu dijadwalkan berlangsung selama empat bulan, sampai Desember 2025.

Pantauan Kompas.com, Selasa (19/8/2025) pagi, terdapat sedikitnya lima titik galian yang menutup sebagian badan jalan.

Lokasinya antara lain di persimpangan Jalan Ir H Juanda, depan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Lemdiknas) Polri, depan RS Bhayangkara Lemdiknas atau sebelum Halte Selapa Polri, sebelum Terminal Pondok Pinang, dan seberang Jalan Pupan.

Baca juga: Eks Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Ditunjuk Jadi Ketua Dewas PAM Jaya

Setiap galian memiliki panjang rata-rata 20–25 meter dengan jarak antartitik sekitar 150 meter.

Seluruh area ditutup papan putih berlogo PAM Jaya dan Pemprov Jakarta yang bertuliskan permohonan maaf atas ketidaknyamanan warga.

Proyek tersebut merupakan bagian dari pembangunan SPAM Pesanggrahan Hilir.

Akibat penyempitan jalan di lima titik, arus kendaraan dari arah Cilandak, Ciputat, dan Kebayoran Lama tersendat parah.

Situasi makin semrawut karena adanya bus pariwisata yang berhenti menurunkan penumpang di dekat Pasar Jumat.

Kepadatan kendaraan di depan pintu masuk Lemdiklat Polri di Jalan Ciputat Raya pada Selasa (19/8/2025) pagi imbas proyek galian PAM Jaya.KOMPAS.com/Hanifah Salsabila Kepadatan kendaraan di depan pintu masuk Lemdiklat Polri di Jalan Ciputat Raya pada Selasa (19/8/2025) pagi imbas proyek galian PAM Jaya.

Klakson kendaraan pun bersahut-sahutan.

Udin (40), pengemudi ojek pangkalan di lokasi, mengatakan kemacetan semakin terasa sejak proyek dimulai.

“Jam 06.00 WIB sudah mulai macet, pas orang kerja atau antar anak sekolah. Kalau biasanya macet sebentar, sekarang lebih parah karena galian,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Nasan (65), warga sekitar. Menurutnya, kepadatan sudah terjadi sejak Senin sore saat papan pembatas proyek dipasang.

Baca juga: Apa Penyebab Macet di Jakarta Pagi Ini?

“Sudah dari tadi malam, cuma lebih parah pagi ini karena jamnya orang berangkat kerja,” kata Nasan.

Ia menambahkan, kemacetan bahkan membuat sejumlah bus pariwisata tertahan berjam-jam.

“Biasanya bus itu lewat sekitar jam 07.00 WIB, sekarang sudah mau jam 10.00 WIB masih terjebak macet,” ucapnya.

(Reporter: Hanifah Salsabila | Editor: Fitria Chusna Farisa)

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Depot Air Minum Isi Ulang Gratis di Sunter Agung Bisa Hasilkan 40 Galon Per Jam
Depot Air Minum Isi Ulang Gratis di Sunter Agung Bisa Hasilkan 40 Galon Per Jam
Megapolitan
Polisi Jadwal Ulang Pemanggilan Sherina Munaf Soal Kucing Uya Kuya
Polisi Jadwal Ulang Pemanggilan Sherina Munaf Soal Kucing Uya Kuya
Megapolitan
Motif Pria Aniaya Sekuriti di Depok, Tersinggung Saat Ditegur gara-gara Portal Tutup
Motif Pria Aniaya Sekuriti di Depok, Tersinggung Saat Ditegur gara-gara Portal Tutup
Megapolitan
Bareskrim dan Kompolnas Kumpulkan Rekaman CCTV di Lokasi Affan Dilindas Rantis
Bareskrim dan Kompolnas Kumpulkan Rekaman CCTV di Lokasi Affan Dilindas Rantis
Megapolitan
Arus Lalu Lintas Jalan Gatot Subroto Ramai Lancar Jelang Demo di DPR
Arus Lalu Lintas Jalan Gatot Subroto Ramai Lancar Jelang Demo di DPR
Megapolitan
Gerakan BEM UI dalam Aksi Rakyat Tagih Janji dan 17+8 Tuntutan
Gerakan BEM UI dalam Aksi Rakyat Tagih Janji dan 17+8 Tuntutan
Megapolitan
Ketua Komnas HAM Diminta Mundur jika Tak Tuntaskan Kasus Munir hingga 8 Desember 2025
Ketua Komnas HAM Diminta Mundur jika Tak Tuntaskan Kasus Munir hingga 8 Desember 2025
Megapolitan
Depot Air Minum Gratis di Sunter Agung Dibangun dengan Dana Swadaya Koperasi
Depot Air Minum Gratis di Sunter Agung Dibangun dengan Dana Swadaya Koperasi
Megapolitan
Pramono Ungkap Alasan Dipajangnya Puing Sisa Kebakaran di Halte Jaga Jakarta
Pramono Ungkap Alasan Dipajangnya Puing Sisa Kebakaran di Halte Jaga Jakarta
Megapolitan
Massa Desak Komnas HAM Tetapkan Kasus Munir sebagai Pelanggaran Berat hingga 8 Desember
Massa Desak Komnas HAM Tetapkan Kasus Munir sebagai Pelanggaran Berat hingga 8 Desember
Megapolitan
Pramono Dorong PAM Jaya Jadi Perseroda, Fraksi Demokrat Ingatkan Risiko Komersialisasi
Pramono Dorong PAM Jaya Jadi Perseroda, Fraksi Demokrat Ingatkan Risiko Komersialisasi
Megapolitan
Depot Air Minum Isi Ulang Gratis di Sunter Agung Bakal Diresmikan Pekan Ini
Depot Air Minum Isi Ulang Gratis di Sunter Agung Bakal Diresmikan Pekan Ini
Megapolitan
Pria yang Aniaya Sekuriti di Depok Disebut dalam Pengaruh Alkohol
Pria yang Aniaya Sekuriti di Depok Disebut dalam Pengaruh Alkohol
Megapolitan
Bagaimana Progres Pemenuhan 17+8 Tuntutan Rakyat?
Bagaimana Progres Pemenuhan 17+8 Tuntutan Rakyat?
Megapolitan
Ketua Komnas HAM Temui Massa Aksi Munir, Sampaikan Perkembangan Penyelidikan
Ketua Komnas HAM Temui Massa Aksi Munir, Sampaikan Perkembangan Penyelidikan
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau