Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Takut Kabur, KPAD Segera Jemput Guru SMPN di Bekasi yang Diduga Lecehkan Siswinya

Kompas.com - 26/08/2025, 16:30 WIB
Ardhi Ridwansyah,
Larissa Huda

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Bekasi, Novrian, menjelaskan alasannya segera menjemput JP, guru SMPN di Kota Bekasi yang diduga melakukan pelecehan seksual terhadap siswinya.

Menurutnya, langkah cepat diambil karena ada kekhawatiran terduga pelaku melarikan diri.

"Saya khawatir pelaku ini kabur. Kalau kabur kan repot lagi, tambah kerjaan," ujar Novrian saat ditemui wartawan di Kantor Polres Metro Bekasi Kota, Selasa (26/8/2025).

Baca juga: Dilaporkan Terkait Pelecehan Siswi, Guru SMPN Bekasi Digiring dari Rumah Anaknya

Ia menambahkan, selain kekhawatiran tersebut, penjemputan juga dilakukan karena adanya desakan publik agar kasus segera diproses secara hukum.

Bahkan, sejumlah organisasi masyarakat (ormas) mulai ikut memberikan tekanan.

"Karena masyarakat hari ini bergejolak dan saya dengar mulai ada ormas, saya mah kasihan sekolahan karena terganggu gitu belajarnya," ucap Novrian.

JP dijemput dari rumah anaknya di kawasan Marakas, sekitar pukul 09.00 WIB. Penjemputan dilakukan setelah KPAD berkoordinasi dengan Polres Metro Bekasi Kota serta Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bekasi.

"Hari ini kami sama-sama mendampingi berdasarkan laporan LP yang sudah kami buat dan akhirnya kita melakukan penjemputan bersama-sama dengan pihak Polres Kota Bekasi," katanya.

Hingga saat ini, baru satu korban yang melapor, yakni N (15), siswi SMPN 13 Kota Bekasi. Sementara itu, korban lainnya masih belum bersedia menyampaikan laporan resmi.

Baca juga: Walkot Bekasi Terjunkan Tim Pencari Fakta Usut Kasus Pelecehan di SMPN 13

"Awalnya memang dia cerita ke temannya, habis itu cerita ke orang tuanya, dan akhirnya informasi itu terungkap," jelas Novrian.

Pantauan Kompas.com, Selasa (26/8/2025), JP tiba di Polres Metro Bekasi Kota sekitar pukul 11.18 WIB. Ia tampak mengenakan kaos putih, masker, kacamata, dan topi hitam.

 

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Depot Air Minum Isi Ulang Gratis di Sunter Agung Bisa Hasilkan 40 Galon Per Jam
Depot Air Minum Isi Ulang Gratis di Sunter Agung Bisa Hasilkan 40 Galon Per Jam
Megapolitan
Polisi Jadwal Ulang Pemanggilan Sherina Munaf Soal Kucing Uya Kuya
Polisi Jadwal Ulang Pemanggilan Sherina Munaf Soal Kucing Uya Kuya
Megapolitan
Motif Pria Aniaya Sekuriti di Depok, Tersinggung Saat Ditegur gara-gara Portal Tutup
Motif Pria Aniaya Sekuriti di Depok, Tersinggung Saat Ditegur gara-gara Portal Tutup
Megapolitan
Bareskrim dan Kompolnas Kumpulkan Rekaman CCTV di Lokasi Affan Dilindas Rantis
Bareskrim dan Kompolnas Kumpulkan Rekaman CCTV di Lokasi Affan Dilindas Rantis
Megapolitan
Arus Lalu Lintas Jalan Gatot Subroto Ramai Lancar Jelang Demo di DPR
Arus Lalu Lintas Jalan Gatot Subroto Ramai Lancar Jelang Demo di DPR
Megapolitan
Gerakan BEM UI dalam Aksi Rakyat Tagih Janji dan 17+8 Tuntutan
Gerakan BEM UI dalam Aksi Rakyat Tagih Janji dan 17+8 Tuntutan
Megapolitan
Ketua Komnas HAM Diminta Mundur jika Tak Tuntaskan Kasus Munir hingga 8 Desember 2025
Ketua Komnas HAM Diminta Mundur jika Tak Tuntaskan Kasus Munir hingga 8 Desember 2025
Megapolitan
Depot Air Minum Gratis di Sunter Agung Dibangun dengan Dana Swadaya Koperasi
Depot Air Minum Gratis di Sunter Agung Dibangun dengan Dana Swadaya Koperasi
Megapolitan
Pramono Ungkap Alasan Dipajangnya Puing Sisa Kebakaran di Halte Jaga Jakarta
Pramono Ungkap Alasan Dipajangnya Puing Sisa Kebakaran di Halte Jaga Jakarta
Megapolitan
Massa Desak Komnas HAM Tetapkan Kasus Munir sebagai Pelanggaran Berat hingga 8 Desember
Massa Desak Komnas HAM Tetapkan Kasus Munir sebagai Pelanggaran Berat hingga 8 Desember
Megapolitan
Pramono Dorong PAM Jaya Jadi Perseroda, Fraksi Demokrat Ingatkan Risiko Komersialisasi
Pramono Dorong PAM Jaya Jadi Perseroda, Fraksi Demokrat Ingatkan Risiko Komersialisasi
Megapolitan
Depot Air Minum Isi Ulang Gratis di Sunter Agung Bakal Diresmikan Pekan Ini
Depot Air Minum Isi Ulang Gratis di Sunter Agung Bakal Diresmikan Pekan Ini
Megapolitan
Pria yang Aniaya Sekuriti di Depok Disebut dalam Pengaruh Alkohol
Pria yang Aniaya Sekuriti di Depok Disebut dalam Pengaruh Alkohol
Megapolitan
Bagaimana Progres Pemenuhan 17+8 Tuntutan Rakyat?
Bagaimana Progres Pemenuhan 17+8 Tuntutan Rakyat?
Megapolitan
Ketua Komnas HAM Temui Massa Aksi Munir, Sampaikan Perkembangan Penyelidikan
Ketua Komnas HAM Temui Massa Aksi Munir, Sampaikan Perkembangan Penyelidikan
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau