JAKARTA, KOMPAS.com - Polres Metro Jakarta Timur mengungkapkan, seekor kucing milik anggota non aktif DPR RI, Surya Utama atau Uya Kuya, kini dititipkan ke Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Jakarta.
"Dititip di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Provinsi Jakarta. Tepatnya di bagian Pusat Pelayanan Kesehatan Hewan dan Peternakan," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Dicky Fertoffan saat dikonfirmasi, Rabu (3/9/2025).
Menurut Dicky, penitipan dilakukan agar kucing tersebut lebih nyaman dan mendapat perawatan yang baik. Kucing itu sebelumnya diamankan dari rumah salah satu terduga pelaku penjarahan.
Baca juga: Nasib Terkini Kucing-kucing Uya Kuya Usai Rumah Mertua Dijarah
"Kami mengamankan kucing itu di rumah salah satu pelaku (penjarahan) yang kita amankan semalam. Tentunya berada di wilayah Jakarta Timur," ucap Dicky.
Sebelumnya, Polres Metro Jakarta Timur menangkap sembilan orang yang diduga terlibat dalam penjarahan rumah mertua Uya Kuya di Duren Sawit, Jakarta Timur.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Dicky Fertoffan mengonfirmasi penangkapan tersebut.
"Sembilan orang pelaku yang kami amankan," ujar Dicky saat dikonfirmasi, Minggu (31/8/2025).
Dicky menjelaskan, polisi masih melakukan pendalaman dan pengembangan terkait peran para pelaku lain yang ikut dalam penjarahan tersebut.
"Pelaku lainnya akan kami kembangkan karena pelaku banyak sekali, dan masih didalami ya peran mereka," ungkapnya.
Menurut Dicky, para pelaku membawa sejumlah perabotan dari rumah Uya Kuya pada Sabtu (30/8/2025) malam.
Baca juga: Susul Nasdem, PAN Minta Gaji dan Tunjangan Eko Patrio-Uya Kuya Disetop
Ia menambahkan, pihak Polsek Duren Sawit sebelumnya sudah berusaha mencegah aksi massa, namun imbauan tidak berhasil meredam situasi.
"Polsek Duren Sawit mencoba lakukan himbauan kepada massa bahwa tindakan yang akan dilakukan dikategorikan sebagai pidana dan himbauan tersebut gagal," tuturnya.
Karena jumlah massa sulit dikendalikan, Polsek akhirnya melaporkan kejadian itu kepada Kapolres.
"Namun karena jumlah massa sangat banyak dan tidak dapat dihalau oleh polsek, maka polsek melaporkan kepada kapolres dan langsung dilakukan penindakan oleh tim gabungan reskrim dan samapta," jelas Dicky.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini