Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

OJK Mau Bikin SID untuk Kripto, Apa Dampaknya Buat Investor?

JAKARTA, KOMPAS.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah mengkaji kebijakan Single Investor Identification (SID) untuk konsumen aset kripto. Rencana ini dinilai dapat mengubah lanskap investasi digital dengan menghadirkan sistem yang lebih akuntabel dan mudah diawasi.

SID akan berfungsi sebagai identitas tunggal setiap investor kripto, serupa dengan sistem yang telah berlaku di pasar modal. Inisiatif ini menjadi bagian dari upaya OJK membangun ekosistem aset digital yang lebih transparan, sekaligus memperkuat perlindungan terhadap konsumen.

Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto OJK, Hasan Fawzi, menyatakan bahwa SID akan memperkuat integritas data serta memperlancar proses pengawasan industri kripto.

“SID ini kita harapkan dapat menjadi instrumen penting dalam memperkuat integritas data konsumen serta mempermudah proses pengawasan,” ujar Hasan dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan, Senin (4/8/2025) lalu.

Hasan menambahkan, penerapan SID akan mendukung prinsip know your customer (KYC) serta menjadi alat mitigasi risiko terhadap pencucian uang dan pendanaan terorisme (APU PPT) di sektor ini.

Tiga Skema SID dalam Kajian OJK

OJK saat ini mengevaluasi tiga pendekatan pengembangan SID kripto. Pertama, SID dikembangkan langsung oleh OJK agar mematuhi standar regulasi, keamanan data, serta dapat terhubung lintas sektor keuangan.

Kedua, melalui kolaborasi antara pelaku usaha, asosiasi industri, dan Self-Regulatory Organization (SRO) aset kripto.

Ketiga, dengan mengintegrasikan SID kripto ke dalam infrastruktur SID sektor keuangan yang sudah ada.

Seluruh opsi ini sedang dianalisis melalui proses regulatory impact assessment, dengan melibatkan dialog bersama pemangku kepentingan industri.

Investor Sambut Positif, Tapi Ada Catatan

CEO Tokocrypto Calvin Kizana menilai langkah OJK sebagai kemajuan penting yang dapat memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap industri kripto nasional.

“SID tidak hanya akan memperkuat perlindungan investor dan kredibilitas industri, tetapi juga menjadi peluang untuk menyederhanakan proses onboarding pengguna ke dalam ekosistem kripto,” kata Calvin, melalui keterangan pers, Kamis (7/8/2025).

Menurutnya, salah satu keunggulan investasi kripto dibandingkan instrumen lain seperti saham atau reksadana adalah kemudahan akses. Cukup dengan KTP dan koneksi internet, masyarakat sudah bisa mulai berinvestasi tanpa proses pembukaan rekening yang rumit.

“Kami berharap kebijakan SID justru memperkuat kemudahan ini, bukan sebaliknya. Sistem yang dibangun harus adaptif terhadap karakteristik industri digital, agar tetap sederhana dan inklusif, terutama untuk investor pemula,” ujarnya.

Calvin juga menyarankan agar OJK memilih skema kolaboratif agar implementasi SID bisa lebih sesuai dengan kebutuhan di lapangan dan tetap memprioritaskan perlindungan konsumen.


Momen Perbaikan di Tengah Lesunya Transaksi

Data OJK menunjukkan nilai transaksi kripto pada Juni 2025 turun menjadi Rp 32,31 triliun, merosot 34,82 persen dibandingkan Mei 2025. Namun, pertumbuhan jumlah investor masih menunjukkan tren positif. Jumlah investor meningkat 5,18 persen secara bulanan, dari 15,07 juta pada Mei menjadi 15,85 juta pada Juni 2025.

“Penurunan transaksi dapat diatasi dengan mendorong kepercayaan dan kemudahan akses. Implementasi SID yang ramah pengguna bisa menjadi salah satu kunci untuk membalikkan tren tersebut,” tutur Calvin.

Per Juli 2025, OJK mencatat ada 1.181 aset kripto yang dapat diperdagangkan secara legal di Indonesia. Dengan regulasi yang adaptif dan sistem perlindungan investor yang kuat, industri aset digital dinilai berpeluang tumbuh secara sehat dan berkelanjutan.

https://money.kompas.com/read/2025/08/07/180000826/ojk-mau-bikin-sid-untuk-kripto-apa-dampaknya-buat-investor-

Terkini Lainnya

BPJS Ketenagakerjaan Buka Rekrutmen, Cek Syarat dan Posisinya
BPJS Ketenagakerjaan Buka Rekrutmen, Cek Syarat dan Posisinya
Karier
Wujudkan Swasembada Pangan, Harfia Gelar Temu Tani dan Pelatihan Traktor HTR-855 di Palangkaraya
Wujudkan Swasembada Pangan, Harfia Gelar Temu Tani dan Pelatihan Traktor HTR-855 di Palangkaraya
Ekbis
Gandeng Naoyoshi, Lovina Beach Brewery (STRK) Bakal Masuk ke Pasar Jepang
Gandeng Naoyoshi, Lovina Beach Brewery (STRK) Bakal Masuk ke Pasar Jepang
Ekbis
70 Persen Alkes Masih Impor, Indonesia Genjot Produksi Dalam Negeri
70 Persen Alkes Masih Impor, Indonesia Genjot Produksi Dalam Negeri
Ekbis
Wamendag Sebut Implementasi Perjanjian IC-CEPA Bikin Nilai Perdagangan dengan Cille Naik
Wamendag Sebut Implementasi Perjanjian IC-CEPA Bikin Nilai Perdagangan dengan Cille Naik
Ekbis
Sarana Menara Nusantara (TOWR) Bongkar Strategi Genjot Pendapatan
Sarana Menara Nusantara (TOWR) Bongkar Strategi Genjot Pendapatan
Industri
RI Produksi Ventilator dan Mesin Anestesi: Bisa Dipakai Bayi, Harga Mulai Rp 300 Juta
RI Produksi Ventilator dan Mesin Anestesi: Bisa Dipakai Bayi, Harga Mulai Rp 300 Juta
Industri
Ekspor China ke AS Anjlok 33 Persen, Pertumbuhan Perdagangan Melambat
Ekspor China ke AS Anjlok 33 Persen, Pertumbuhan Perdagangan Melambat
Ekbis
Jangan Tertipu! OJK Tegaskan Pemutihan Pinjaman Online Hoaks
Jangan Tertipu! OJK Tegaskan Pemutihan Pinjaman Online Hoaks
Ekbis
Tekan Impor, RI Kini Produksi Ventilator dan Mesin Anestesi Sendiri
Tekan Impor, RI Kini Produksi Ventilator dan Mesin Anestesi Sendiri
Industri
Ternyata Ini 6 Penyebab Gen Z dan Milenial Sulit Menabung Menurut Pakar
Ternyata Ini 6 Penyebab Gen Z dan Milenial Sulit Menabung Menurut Pakar
Keuangan
Kata KCI Soal KRL Sempat Tertahan di Stasiun Jatinegara dan Manggarai pada Minggu Malam
Kata KCI Soal KRL Sempat Tertahan di Stasiun Jatinegara dan Manggarai pada Minggu Malam
Ekbis
Prediksi Harga iPhone 17 Pro Max, Air, dan Seri Lainnya
Prediksi Harga iPhone 17 Pro Max, Air, dan Seri Lainnya
Belanja
Mengoreksi Budidaya, Menopang Ekstensifikasi, Mengejar Swasembada Gula
Mengoreksi Budidaya, Menopang Ekstensifikasi, Mengejar Swasembada Gula
Ekbis
Pertumbuhan Ekonomi Jepang 2,2 Persen, tapi Ekspor Turun
Pertumbuhan Ekonomi Jepang 2,2 Persen, tapi Ekspor Turun
Ekbis
Bagikan artikel ini melalui
Oke