Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
RILIS BIZ

Sari Murni Group Mulai Pembangunan Fasilitas Riset untuk Dorong Inovasi Produk

Kompas.com - 24/09/2024, 18:11 WIB
Sri Noviyanti

Editor

KOMPAS.com – Sari Murni Group menyelenggarakan groundbreaking ceremony untuk menandai dimulainya pembangunan Research & Development (R&D) Center di Bogor, Selasa (24/9/2024). 

Pembangunan tersebut merupakan langkah penting yang menandai komitmen perusahaan dalam memperkuat inovasi produk di tengah persaingan industri yang semakin dinamis.

Fasilitas tersebut juga diharapkan menjadi pondasi utama dalam mendukung pertumbuhan jangka panjang perusahaan.

"Pembangunan pusat riset ini sejalan dengan visi besar Sari Murni Group untuk terus berevolusi dan menghadirkan produk baru yang relevan dengan kebutuhan pasar. Perubahan memang tidak mudah, tetapi kami percaya keberanian untuk berubah adalah kunci bagi keberlanjutan dan kesuksesan perusahaan di masa depan," ujar Direktur Sari Murni Group, Sumarlik, dalam rilis yang diterima Kompas.com, Selasa.

Ia menjelaskan bahwa pembangunan ditargetkan selesai pada Januari 2025. Fasilitas riset juga akan dilengkapi dengan teknologi terkini yang memungkinkan pengembangan produk secara lebih inovatif.

Tidak hanya itu, pusat riset yang dibangun akan menjadi tempat kolaborasi dengan para ahli di berbagai bidang, sehingga Sari Murni Group dapat terus mengikuti tren pasar dan perubahan preferensi konsumen.

"Ini adalah momen bersejarah bagi kami. Setelah R&D Center ini rampung, kami berkomitmen untuk meluncurkan lebih banyak produk inovatif dan berkualitas yang tidak hanya memenuhi harapan pasar, tetapi juga melebihi ekspektasi konsumen," lanjut Sumarlik.

Sari Murni Group menyadari bahwa preferensi masyarakat dalam mengonsumsi makanan ringan semakin beragam.

Oleh karena itu, riset mendalam akan terus dilakukan untuk memastikan produk yang dihasilkan sesuai dengan selera masyarakat.

"Dengan adanya R&D Center ini, kami optimistis bahwa Sari Murni Group akan terus dikenal dan diminati oleh masyarakat," tambah Sumarlik.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Keuangan
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Ekbis
Benarkah Hino Milik Toyota?
Benarkah Hino Milik Toyota?
Ekbis
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Ekbis
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Ekbis
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Ekbis
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Ekbis
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau