Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jual Bitcoin Terlalu Cepat, Tesla Rugi Potensi Cuan Rp 81 Triliun

Kompas.com - Diperbarui 25/07/2025, 19:05 WIB
Nur Jamal Shaid

Penulis

KOMPAS.com – Keputusan Tesla menjual sebagian besar aset kriptonya pada 2022 kini disorot tajam. Pasalnya, harga Bitcoin melonjak tajam sepanjang tahun terakhir.

Dilansir dari CNBC, Jumat (25/7/2025), Tesla melepas 75 persen kepemilikan bitcoin saat harganya anjlok, sehingga kehilangan potensi keuntungan hingga miliaran dollar AS, atau setara puluhan triliun rupiah.

Dalam laporan keuangan kuartal II-2025 yang dirilis Rabu (24/7/2025), Tesla mencatat nilai aset digitalnya kini sebesar 1,24 miliar dollar AS, atau sekitar Rp 20,25 triliun.

Baca juga: Saham Tesla Anjlok, Kekayaan Elon Musk Susut Rp 198 Triliun dalam Sehari

Angka ini naik dari 722 juta dollar AS (sekitar Rp 11,79 triliun) pada periode yang sama tahun lalu, mencerminkan lonjakan harga bitcoin.

Namun, apabila Tesla mempertahankan seluruh aset bitcoinnya sejak awal, nilainya kini diperkirakan bisa mencapai 5 miliar dollar AS atau sekitar Rp 81,6 triliun.

Bitcoin yang dijual Tesla pada 2022 sebesar 936 juta dollar AS—setara Rp 15,27 triliun—kini akan bernilai lebih dari 3,5 miliar dollar AS, atau sekitar Rp 57,1 triliun.

Tesla pertama kali menggelontorkan dana 1,5 miliar dollar AS (sekitar Rp 24,49 triliun) untuk membeli bitcoin pada awal 2021, sebagai bentuk diversifikasi dan strategi pengelolaan kas.

Saat itu, perusahaan menyebut bitcoin memiliki “potensi jangka panjang” dan dinilai bisa “memaksimalkan pengembalian tunai.”

Baca juga: Saham Tesla Terperosok akibat Elon Musk Umumkan Rencana Bikin Partai

CEO Tesla Elon Musk juga aktif mempromosikan kripto di media sosial. Pada Januari 2021, bitcoin sempat melonjak 20 persen dalam sehari setelah Musk menambahkan tagar #bitcoin di bio Twitter-nya (kini X).

Namun, pada pertengahan 2022, pasar kripto berada di titik terendah akibat kombinasi inflasi tinggi dan suku bunga naik.

Dalam situasi itu, Tesla memutuskan menjual 75 persen kepemilikan bitcoin untuk memperkuat kas, di tengah penurunan pasar saham dan kripto secara bersamaan.

Sebagai catatan, Tesla kehilangan sekitar dua pertiga dari nilai kapitalisasi pasarnya pada 2022. Di sisi lain, harga bitcoin merosot hingga 60 persen sepanjang tahun itu.

Kini, pasar kripto kembali menggeliat. Di bawah pemerintahan Donald Trump, rencana pelonggaran regulasi dan pembentukan cadangan strategis bitcoin turut mendorong harga naik signifikan.

Baca juga: Elon Musk Buka Restoran di Hollywood, Ada Pelayan Robot Optimus

Saat ini, bitcoin diperdagangkan di atas 119.000 dollar AS, atau lebih dari Rp 1,94 miliar per koin—naik enam kali lipat dari saat Tesla menjual asetnya.

Meski begitu, Tesla tidak memberikan komentar soal keputusan lamanya itu. Elon Musk pun tidak banyak berbicara tentang kripto dalam beberapa tahun terakhir.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau