Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kuntoro Boga
Direktur Hilirisasi Hasil Perkebunan, Kementan

Praktisi, Peneliti dan Pengamat Pertanian

Pertanian Motor Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran

Kompas.com - 07/09/2025, 08:15 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Ketidakstabilan harga global, seperti fluktuasi CPO atau anjloknya karet dunia, langsung memukul pendapatan petani yang tidak memiliki perlindungan harga.

Ditambah lagi, disparitas infrastruktur membuat harga di daerah terpencil jauh lebih rendah dibanding sentra utama di Jawa atau Sumatra.

Untuk menjadikan subsektor perkebunan sebagai motor penciptaan kerja sekaligus pengentas kemiskinan, ada beberapa langkah strategis yang perlu ditempuh.

Baca juga: Liberika dan Excelsa: Jejak Eksotisme Kopi Nusantara

Di antaranya adalah peremajaan tanaman dengan bibit unggul dan teknologi modern, diversifikasi komoditas unggulan agar petani tidak tergantung satu produk, serta perluasan akses pembiayaan dan insentif.

Selain itu, penguatan kelembagaan petani melalui koperasi atau korporasi dapat meningkatkan posisi tawar mereka, sementara hilirisasi dan pembangunan industri pengolahan di tingkat lokal akan menambah nilai tambah, membuka lapangan kerja baru, dan menjaga agar keuntungan lebih banyak tinggal di desa.

Praktik baik pemberdayaan petani

Upaya revitalisasi dan pemberdayaan perkebunan rakyat mulai menunjukkan hasil di berbagai daerah. Sejumlah praktik baik membuktikan bahwa dengan dukungan kelembagaan, pasar, dan kebijakan yang tepat, petani mampu meningkatkan kesejahteraan sekaligus menembus rantai pasok global.

Salah satu contohnya datang dari Manggarai Timur, NTT, di mana petani kopi robusta dan arabika yang tergabung dalam koperasi berhasil menembus pasar ekspor hingga Eropa.

Kualitas kopi Flores yang dikelola secara kolektif diminati pembeli dari Belanda, Jerman, hingga Italia.

Dampaknya signifikan, harga beli di tingkat petani melonjak menjadi Rp 29.000 per kilogram, jauh lebih tinggi dibanding penjualan ke tengkulak lokal.

Keberhasilan ini tercapai berkat pendampingan mutu, promosi, serta dukungan pemerintah daerah dalam sertifikasi dan kemitraan dagang.

Kisah serupa hadir dari Jawa Barat, ketika lima koperasi petani kopi berkolaborasi membentuk PT Java Preanger Lestari Mandiri (JPLM).

Baca juga: Mengelola Dinamika Pasar dan Industri Kelapa Bulat

Dengan dukungan Kementerian Pertanian, korporasi ini tidak hanya menjual biji kopi, tetapi juga mengelola pengolahan, branding, hingga aktif mengikuti pameran internasional seperti Istanbul Coffee Expo.

Pemerintah membantu dengan akses modal, bibit unggul, dan unit pengolahan, sehingga produktivitas meningkat dan produk olahan kopi dapat dijual dengan harga premium.

Sementara itu, di Kalimantan Selatan, koperasi petani sawit berhasil mendirikan pabrik pengolahan minyak sawit (mini CPO mill) milik sendiri.

Dukungan organisasi petani dan pemerintah daerah memungkinkan mereka mengolah tandan buah segar menjadi CPO tanpa sepenuhnya bergantung pada pabrik besar.

Imbasnya, nilai tambah lebih banyak tinggal di desa dan posisi tawar petani meningkat.

Contoh-contoh ini menegaskan bahwa kombinasi kebijakan tepat dan inisiatif lokal dapat menjadikan sektor perkebunan mesin pengentas kemiskinan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
4 Kriteria Penerima Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan
4 Kriteria Penerima Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan
Ekbis
Menhub Lantik Teuku Faisal Fathani Jadi Kepala BMKG, Dorong Sinergi Transportasi dan Informasi Cuaca Nasional
Menhub Lantik Teuku Faisal Fathani Jadi Kepala BMKG, Dorong Sinergi Transportasi dan Informasi Cuaca Nasional
Ekbis
Apa Itu ETF Emas dan Manfaatnya untuk Investor?
Apa Itu ETF Emas dan Manfaatnya untuk Investor?
Cuan
KKSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Terjaga
KKSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Terjaga
Ekbis
Lippo Karawaci Kantongi Pendapatan Rp 6,51 Triliun, Laba Bersih Tembus Rp 368 Miliar
Lippo Karawaci Kantongi Pendapatan Rp 6,51 Triliun, Laba Bersih Tembus Rp 368 Miliar
Cuan
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
Cuan
Perkuat Keamanan Logistik Nasional, IPC TPK Operasikan Alat Pemindai Peti Kemas di Tanjung Priok
Perkuat Keamanan Logistik Nasional, IPC TPK Operasikan Alat Pemindai Peti Kemas di Tanjung Priok
Industri
Inflasi Telur dan Daging Ayam Ras Melonjak, BPS Sebut Karena Permintaan Tinggi untuk Program MBG
Inflasi Telur dan Daging Ayam Ras Melonjak, BPS Sebut Karena Permintaan Tinggi untuk Program MBG
Ekbis
Target Swasembada Beras: Produksi Melonjak dan Tantangan Struktural
Target Swasembada Beras: Produksi Melonjak dan Tantangan Struktural
Ekbis
Menkeu Purbaya Siapkan Tarif Cukai Khusus untuk Tarik Produsen Rokok Ilegal ke Kawasan KIHT
Menkeu Purbaya Siapkan Tarif Cukai Khusus untuk Tarik Produsen Rokok Ilegal ke Kawasan KIHT
Ekbis
Jaga Daya Saing, AISA Luncurkan Kemasan Baru Salah Satu Produk Makanan Ringannya
Jaga Daya Saing, AISA Luncurkan Kemasan Baru Salah Satu Produk Makanan Ringannya
Cuan
Bank Mandiri Siap Salurkan Rp 3,22 Triliun BLTS Kesra 2025 lewat Jaringan Cabang hingga Mandiri Agen
Bank Mandiri Siap Salurkan Rp 3,22 Triliun BLTS Kesra 2025 lewat Jaringan Cabang hingga Mandiri Agen
Keuangan
Pemda Bisa Pinjam ke Pemerintah Pusat, Purbaya: Bunga 0,5 Persen
Pemda Bisa Pinjam ke Pemerintah Pusat, Purbaya: Bunga 0,5 Persen
Ekbis
Danantara: TOBA Sudah Declaire Tak Ikut Proyek Sampah Jadi Listrik
Danantara: TOBA Sudah Declaire Tak Ikut Proyek Sampah Jadi Listrik
Cuan
BEI Bakal Kirim Surat Keberatan ke MSCI soal Metode Penghitungan Free Float Saham
BEI Bakal Kirim Surat Keberatan ke MSCI soal Metode Penghitungan Free Float Saham
Cuan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau