KOMPAS.com - PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk mencatat perolehan kontrak senilai Rp 15,28 triliun hingga Agustus 2025.
Hal itu terungkap dalam Public Expose Live 2025 yang digelar jajaran direksi PTPP secara daring, Rabu (17/9/2025).
Direktur Utama PTPP Novel Arsyad mengatakan, pihaknya berkomitmen meningkatkan kinerja perseroan dengan strategi terintegrasi.
Pada 2025, PTPP menjalankan strategi back to core, yakni kembali fokus pada kompetensi sebagai perusahaan jasa konstruksi dengan terus meningkatkan kualitas, inovasi dan, pemanfaatan teknologi building information modelling (BIM)
“Kami akan tetap konsisten pada back to core business, sembari mengelola portofolio melalui divestasi serta restrukturisasi anak usaha guna menurunkan leverage,” kata Novel dalam siaran persnya, Rabu.
Baca juga: PTPP Percepat Pembangunan Tol Penghubung Bandara-IKN
Dia menyebutkan, perseroan akan menerapkan pengelolaan yang prudent dengan mengoptimalkan bisnis yang mendukung kegiatan inti.
“Kami akan memperkuat pemanfaatan inovasi dan teknologi serta memastikan penerapan prinsip environmental, social, and governance (ESG) di setiap lini kegiatan,” terang Novel.
PTPP juga menerapkan konsep lean construction untuk meningkatkan efektivitas serta menjunjung tinggi aspek safety pada setiap proyek yang telah diamanahkan.
Novel menegaskan, strategi tersebut menjadi fondasi penting bagi keberlangsungan bisnis dan daya saing perusahaan.
Strategi berikutnya, PTPP fokus pada pengelolaan portofolio untuk optimalisasi divestasi dan restrukturisasi anak usaha.
Baca juga: PTPP Garap Proyek PLTGU Batam, Raih Kontrak Baru Rp 3,35 Triliun
Perusahaan konstruksi dan investasi nasional di bawah naungan Danantara Indonesia itu juga memperkuat entitas asosiasi guna menurunkan tingkat leverage, sekaligus menerapkan pemilihan portofolio yang lebih prudent dengan manajemen risiko yang solid.
Novel menegaskan, seluruh langkah strategis tersebut dirancang untuk menjaga konsistensi PTPP sebagai pelopor jasa konstruksi dengan kualitas terbaik.
“Strategi ini dilakukan demi menghadirkan nilai tambah bagi para pemegang saham dan stakeholder, sekaligus memberi manfaat yang nyata bagi masyarakat dan lingkungan sekitar,” tegasnya.
Hingga Agustus 2025, nilai kontrak baru PTPP mencapai Rp 15,28 triliun, naik 29,6 persen atau Rp 3,49 triliun dibandingkan Juli 2025.
Perolehan kontrak baru itu didominasi proyek dengan sumber dana dari badan usaha milik negara (BUMN) sebesar 51,2 persen, swasta 31 persen, dan pemerintah 17,8 persen.
Baca juga: Dukung Ketahanan Pangan, PTPP Pastikan Penyelesaian Bendungan Manikin di Kupang, NTT
Dari sisi segmentasi, proyek pertambangan berkontribusi tertinggi dengan 19 persen, disusul gedung 17,81 persen, power plant 17,56 persen, jalan dan jembatan 15,81 persen, serta pelabuhan 15,26 persen.
Proyek lain meliputi minyak dan gas 5,39 persen, irigasi 4,63 persen, bendungan 1,78 persen, bandara 1,40 persen, dan industri 0,85 persen.
Beberapa proyek besar yang berhasil diraih hingga Agustus 2025 antara lain PLTGU Batam-1 berkapasitas 120 MW senilai Rp 2,68 triliun, New Priok East Access Phase II (NPEA) senilai Rp 2,33 triliun, ITACHA 2 Haul Road senilai Rp 1,93 triliun, dan Kataraja Toll Road Phase 2 senilai Rp 1,35 triliun.
Baca juga: Rayakan Hardiknas, PTPP Dukung Gizi Anak Sekolah di Daerah lewat Bekal PPintar
Public Expose Live 2025 turut dihadiri jajaran direksi, antara lain Direktur Keuangan Agus Purbianto, Direktur Strategi Korporasi dan HCM I Gede Upeksa Negara, Direktur Manajemen Risiko dan Legal Tommy Wiranata Anwar, serta Direktur Operasi Bidang Gedung Yuyus Juarsa.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang