Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren Kenaikan Harga Perak Diproyeksikan Masih Bakal Berlanjut Tiga Tahun Lagi

Kompas.com - 17/10/2025, 09:20 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tren kenaikan harga komoditas perak diproyeksikan masih akan terus berlanjut hingga 2028.

Pengamat ekonomi, mata uang, dan komoditas Ibrahim Assuaibi mengatakan, tren kenaikan harga perak masih akan berlanjut tiga tahun ke depan.

Hal ini seiring dengan tren kenaikan emas yang diproyeksikan masih akan terjadi hingga 2028, atau dalam masa pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Ia memproyeksikan kenaikan harga emas juga akan terus berlanjut hingga 2028.

Dengan demikian, investasi di perak dinilai masih akan mendapat sentimen positif sekurang-kurangnya tiga tahun ke depan.

"Secara jangka menengah, mereka mungkin berpikir bahwa misal sekarang berada di 35.000 ya semoga bisa mencapai di level 40.000-50.000, sehingga ketika dijual mereka dapat untung juga," terang dia

Baca juga: Harga Perak Sentuh Rekor, Analis Ingatkan Risiko Koreksi Besar

Ia menambahkan, permintaan atas komoditas perak didorong oleh semakin mahalnya logam mulia emas sebagai investasi.

"Kenapa orang mencari perak? Ya sebagai alternatif investasi, karena harga emas sudah terlalu tinggi," imbuh dia.

Ibrahim menjelaskan, perak bisa dibilang merupakan komoditas kedua setelah emas.

Ketika harga emas terlalu tinggi, daya beli masyarakat tidak mampu lagi untuk membeli.

"Di situlah akhirnya orang beralih ke perak sebagai aset safe haven," imbuh dia.

Baca juga: Kenaikan Harga Perak Melejit Lampaui Emas, Goldman Sachs Wanti-wanti Risiko

Sebelumnya, Head of Research & Chief Economist Mirae Asset Sekuritas Rully Arya Wisnubroto mengatakan, kenaikan harga perak perlu diwaspadai oleh investor.

Kenaikan harga yang tinggi memiliki kemungkinan koreksi yang besar pula.

"Perak kalau misalkan sudah terlalu tinggi naiknya juga kemungkinan koreksinya juga besar kan," kata dia ketika Media Day, Kamis (16/10/2025).

Namun demikian, perak masih memiliki fundamental yang menjadi dasar, yakni karena berkaitan dengan teknologi.

Halaman:


Terkini Lainnya
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Keuangan
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Ekbis
Benarkah Hino Milik Toyota?
Benarkah Hino Milik Toyota?
Ekbis
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Ekbis
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Ekbis
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Ekbis
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Ekbis
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau