Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pratikno Sebut Potensi Ekonomi Hijau di RI: Laut hingga Sawit

Kompas.com - 11/06/2025, 10:22 WIB
Kiki Safitri,
Danu Damarjati

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menyampaikan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan green economy atau ekonomi hijau.

Hal tersebut disampaikannya saat menjadi narasumber dalam Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I, Angkatan LXIII Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (LAN RI).

“Indonesia memiliki modalitas strategis untuk mengembangkan green economy, mulai dari kekayaan laut dan daratan, potensi energi terbarukan seperti angin, matahari, geotermal, dan ombak laut, serta sumber daya bio seperti kelapa sawit,” kata Pratikno dalam keterangan resmi, Rabu (11/6/2025).

"Kuncinya adalah 'making the best of' atau memanfaatkan sebaik-baiknya potensi yang kita miliki," lanjut Pratikno.

Baca juga: Komisi XII: Kita Butuh Tambang, tapi Jangan Korbankan Lingkungan Raja Ampat

Dilansir situs web Pusat Studi Lingkungan Hidup UGM, ekonomi hijau atau green economy adalah konsep ekonomi yang bertujuan meingkatkan kesejahteraan, disertai dengan mengurangi risiko kerusakan lingkungan, rendah emisi karbon, efisien sumber daya, dan inklusif secara sosial. 

Pratikno menambahkan bahwa transisi menuju ekonomi hijau membutuhkan kesadaran kolektif, dan salah satu cara yang efektif adalah melalui penguatan gerakan sosial di masyarakat.

"Gerakan lingkungan bisa dibentuk melalui tradisi di sekolah, peran tokoh agama, budaya lokal, bahkan lewat hobi anak muda seperti olahraga dan musik," katanya.

Baca juga: Jatam Minta Pemerintah Juga Setop Tambang di Pulau Gag Raja Ampat

Menko PMK juga menekankan bahwa pemanfaatan bonus demografi harus diiringi dengan kesiapan sumber daya manusia (SDM) dalam menghadapi era disrupsi yang bergerak sangat cepat akibat perkembangan teknologi.

Menurutnya, akan banyak jenis pekerjaan dan keterampilan bakal tergantikan oleh kebutuhan akan kemampuan dan pengetahuan terkait masa depan.

"Skil yang paling fundamental menghadapi disrupsi adalah menjadi agile learner, yaitu pembelajar yang adaptif dan terus berkembang," ungkapnya.

Menutup paparannya, Menko PMK menyampaikan pesan kepada para peserta pelatihan agar tidak hanya meningkatkan kapasitas individu, tetapi juga mampu memperbaiki sistem birokrasi secara menyeluruh.

"Birokrat ke depan bukan hanya dituntut meningkatkan kapasitas, tetapi juga membenahi sistem birokrasi,” kata dia.

“Jangan sampai birokrat hebat hanya berlari dalam kandang hamster, lari cepat, berkeringat, tapi terjebak dalam lingkaran," tegasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
KPK Usut Kerugian Negara Terkait Kasus Petral
KPK Usut Kerugian Negara Terkait Kasus Petral
Nasional
Kesaksian Pihak Orkes Sidang MPR soal Anggota DPR Joget: Lagunya Gembira
Kesaksian Pihak Orkes Sidang MPR soal Anggota DPR Joget: Lagunya Gembira
Nasional
OTT, KPK Tangkap Gubernur Riau Abdul Wahid
OTT, KPK Tangkap Gubernur Riau Abdul Wahid
Nasional
Jadi Pilot Airbus A400M Pertama, Mayor Riki Sihaloho: Senang dan Bersyukur!
Jadi Pilot Airbus A400M Pertama, Mayor Riki Sihaloho: Senang dan Bersyukur!
Nasional
Materi soal Pekerja Migran Akan Diajarkan di Sekolah Rakyat
Materi soal Pekerja Migran Akan Diajarkan di Sekolah Rakyat
Nasional
Kepala BGN Tegaskan Tak 'Plek' Contoh MBG India: Kita Beda Banget
Kepala BGN Tegaskan Tak "Plek" Contoh MBG India: Kita Beda Banget
Nasional
Penjarahan Rumah Sri Mulyani hingga Sahroni Disebut Sudah Direncanakan
Penjarahan Rumah Sri Mulyani hingga Sahroni Disebut Sudah Direncanakan
Nasional
BGN Akui Keracunan MBG Masih Terjadi, Kebanyakan karena Kualitas Air
BGN Akui Keracunan MBG Masih Terjadi, Kebanyakan karena Kualitas Air
Nasional
Pilot A400M Jalani Latihan Tambahan 30 Hari Usai Mendarat di Lanud Halim
Pilot A400M Jalani Latihan Tambahan 30 Hari Usai Mendarat di Lanud Halim
Nasional
Dugaan Mark Up Whoosh, KAI Siap Suplai Data dan Beri Kesaksian
Dugaan Mark Up Whoosh, KAI Siap Suplai Data dan Beri Kesaksian
Nasional
KSPSI Sidak Pabrik Ban Bareng Dasco: Perusahaan Tak Patuh Akan Dipanggil DPR
KSPSI Sidak Pabrik Ban Bareng Dasco: Perusahaan Tak Patuh Akan Dipanggil DPR
Nasional
Dari Langit Eropa ke Indonesia: Perjalanan Panjang Mayor Riki Bawa Pulang Airbus A400M Pertama ke Tanah Air
Dari Langit Eropa ke Indonesia: Perjalanan Panjang Mayor Riki Bawa Pulang Airbus A400M Pertama ke Tanah Air
Nasional
Ini 'Tugas' dari Prabowo untuk Pesawat A400M: Evakuasi hingga Misi Kemanusiaan
Ini "Tugas" dari Prabowo untuk Pesawat A400M: Evakuasi hingga Misi Kemanusiaan
Nasional
KPK Terbitkan Sprindik Baru Kasus Pengadaan Minyak Mentah dan Produk Kilang
KPK Terbitkan Sprindik Baru Kasus Pengadaan Minyak Mentah dan Produk Kilang
Nasional
Dasco Sidak ke Pabrik Ban Michelin karena Endus Pelanggaran PHK
Dasco Sidak ke Pabrik Ban Michelin karena Endus Pelanggaran PHK
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau