Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri Listyo Sigit: Jangan Mudah Terprovokasi

Kompas.com - 08/09/2025, 03:08 WIB
Dita Angga Rusiana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengajak masyarakat agar jangan mudah terprovokasi. Sebab, hal tersebut akan merugikan masyarakat dan menghambat pembangunan. 

Hal ini disampaikan Sigit dalam acara doa bersama dan peringatan Maulid Nabi di Polda Metro Jaya Minggu (7/9/2025). 

"Jangan mudah terprovokasi. Sehingga kemudian terjadi hal-hal yang justru merugikan masyarakat, mengganggu pembangunan. Dan tentunya upaya kita untuk mewujudkan Indonesia menjadi negara besar, Indonesia yang bisa memajukan kesejahteraan rakyatnya akan terganggu," katanya dikutip dari Kompas TV. 

Baca juga: Kapolri Doa Bersama Ojol dan Buruh, Ingatkan Pentingnya Persatuan

Sigit memastikan bahwa jajaran Polri akan memberikan pelayanan terbaik saat masyarakat menyampaikan pendapat baik berupa kritik, evaluasi ataupun saran perbaikan, 

"Kami akan memberikan pelayanan. Namun, kami titip jangan sampai kegiatan tersebut diprovokasi sehingga kemudian menjadikan masyarakat kita yang rugi, pertumbuhan ekonomi menjadi terganggu dan akhirnya cita-cita untuk mewujudkan negara besar terganggu," tuturnya

Pada kesempatan itu, Sigit juga mengingatkan pentingnya persatuan. Menurutnya, modal menjadi bangsa yang besar adalah menjaga persatuan dan stabilitas keamanan.

"Itu menjadi syarat mutlak untuk kita bisa membangun, untuk kita bisa melakukan berbagai macam hal. Sehingga ekonomi juga bisa tumbuh. Dan tentunya harapan kita rakyat pun bisa menjadi sejahtera. Dan itu semuanya membutuhkan persatuan dan kesatuan," tuturnya.

Menurutnya, pengalaman Indonesia dijajah karena politik pecah belah harus menjadi catatan penting agar tidak terulang lagi. 

"Tentunya tugas kita sekarang adalah merawat kemerdekaan yang sudah kita raih tersebut dengan mengisi apapun yang bisa kita lakukan untuk betul-betul menjadi negara yang merdeka, negara berdaulat, negara yang rakyatnya bisa sejahtera. Dan ini tentunya adalah tugas kita bersama," katanya.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
KPK Dalami Barang Bukti yang Disita dari Rumah Eks Menag Yaqut Saat Periksa Wasekjen GP Ansor
KPK Dalami Barang Bukti yang Disita dari Rumah Eks Menag Yaqut Saat Periksa Wasekjen GP Ansor
Nasional
Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni Main Domino Usai Bertemu Karding, Tak Tahu Ternyata Ada Aziz Wellang
Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni Main Domino Usai Bertemu Karding, Tak Tahu Ternyata Ada Aziz Wellang
Nasional
Menanti Reformasi DPR dan Polri, Publik Tunggu Perubahan Nyata
Menanti Reformasi DPR dan Polri, Publik Tunggu Perubahan Nyata
Nasional
KPK Kumpulkan Bukti-bukti Terkait Bupati Pati Sudewo di Kasus Korupsi Proyek Jalur Kereta
KPK Kumpulkan Bukti-bukti Terkait Bupati Pati Sudewo di Kasus Korupsi Proyek Jalur Kereta
Nasional
Kemiskinan Struktural Sejak Kandungan: Mendesak Reformasi Sosial-Ekonomi
Kemiskinan Struktural Sejak Kandungan: Mendesak Reformasi Sosial-Ekonomi
Nasional
RUU Perampasan Aset, Harapan atau Bumerang?
RUU Perampasan Aset, Harapan atau Bumerang?
Nasional
Hotman Paris Tantang Adu Fakta Buktikan Nadiem Tak Bersalah di Hadapan Prabowo, Ini Kata Istana dan Kejagung
Hotman Paris Tantang Adu Fakta Buktikan Nadiem Tak Bersalah di Hadapan Prabowo, Ini Kata Istana dan Kejagung
Nasional
Ojol dan Hegemoni Kapitalisme Digital
Ojol dan Hegemoni Kapitalisme Digital
Nasional
Jenazah Staf KBRI Lima Zetro Purba Segera Dipulangkan, Bagaimana Kelanjutan Kasusnya?
Jenazah Staf KBRI Lima Zetro Purba Segera Dipulangkan, Bagaimana Kelanjutan Kasusnya?
Nasional
Sidang Gugatan Rp 125 Triliun Gibran Dimulai, Riwayat SMA di Singapura Dinilai Tak Sesuai Aturan RI
Sidang Gugatan Rp 125 Triliun Gibran Dimulai, Riwayat SMA di Singapura Dinilai Tak Sesuai Aturan RI
Nasional
Politik sebagai Konten: Transformasi Gerakan Sosial di Era Digital
Politik sebagai Konten: Transformasi Gerakan Sosial di Era Digital
Nasional
21 Tahun Kematian Munir, Sejauh Mana Proses Penyelidikan Kasusnya?
21 Tahun Kematian Munir, Sejauh Mana Proses Penyelidikan Kasusnya?
Nasional
Sidang Perdana Gugatan Rp 125 Triliun ke Wapres Gibran Dimulai Hari Ini di PN Jakpus
Sidang Perdana Gugatan Rp 125 Triliun ke Wapres Gibran Dimulai Hari Ini di PN Jakpus
Nasional
Tuntutan Rakyat 17+8
Tuntutan Rakyat 17+8
Nasional
Kapolri Gandeng TNI dan BIN, Selidiki Dalang Kerusuhan Akhir Agustus
Kapolri Gandeng TNI dan BIN, Selidiki Dalang Kerusuhan Akhir Agustus
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau