Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Papua Pegunungan Gunakan Helikopter untuk Pantau Banjir, Ada Potensi Krisis Pangan

Kompas.com - 29/04/2025, 22:23 WIB
Roberthus Yewen,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Gubernur Papua Pegunungan, John Tabo, bersama Bupati Jayawijaya Atenius Murib dan Ketua I DPRP Papua Pegunungan Hengki Jikwa, menggunakan helikopter untuk memantau dampak banjir yang melanda Kabupaten Jayawijaya, Selasa (29/4/2025).

Bencana banjir itu menyebabkan kerusakan yang cukup besar. Banyak kebun dan rumah warga terendam.

Dalam pemantauan ini, John Tabo menyampaikan rasa prihatin atas kondisi yang terjadi.

Ia menegaskan bahwa banjir ini berpotensi memicu krisis pangan bagi masyarakat yang terdampak karena seluruh kebun warga terendam dan tidak dapat diandalkan lagi sebagai sumber makanan.

Baca juga: Status Darurat Banjir Ditetapkan di Jayawijaya Papua, Medan yang Sulit Hambat, Pendataan Korban Banjir

"Situasi banjir cukup luar biasa. Kami baru melihat bahwa semua kebun-kebun dan rumah-rumah terendam habis." 

"Setelah satu minggu ini, ternyata masyarakat banyak yang mulai kehabisan makanan,” ungkapnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa malam.

“Ini adalah kondisi darurat, dan kami tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Terima kasih kepada Bupati Jayawijaya yang telah mengambil langkah cepat. Pemerintah tidak boleh hanya mendengar dan menonton, tetapi harus bertindak," sambung dia. 

Mantan Bupati Tolikara ini menegaskan, Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan akan terus mendukung langkah-langkah tanggap darurat yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Jayawijaya. 

Provinsi dan Kabupaten telah membentuk satuan tugas (satgas) koordinasi kerja untuk menangani bencana ini dengan cepat dan efektif. 

"Kami dari provinsi siap mendukung penuh penanggulangan bencana ini bersama Kabupaten Jayawijaya." 

Baca juga: Jayawijaya Papua Pegunungan Bentuk Satgas Tangani Banjir di 22 Distrik

"Sore ini, kami mulai mengantisipasi distribusi bantuan kepada masyarakat. Untuk jangka panjang, kami juga harus mempertimbangkan relokasi ke wilayah yang lebih aman dari risiko banjir," ujarnya. 

Sementara itu, Bupati Jayawijaya, Atenius Murib mengatakan, Pemerintah Kabupaten Jayawijaya telah membentuk Satgas Penanggulangan Bencana Banjir dan Longsor.

Satgas ini akan berpusat di kantor bupati , yang juga berfungsi sebagai posko utama untuk pengelolaan bantuan bagi masyarakat terdampak di Kabupaten Jayawijaya. 

"Kemarin-kemarin distribusi bantuan belum maksimal, karena koordinasi lapangan masih belum optimal. Namun, saat ini kami telah mendata semua warga yang terdampak dengan harapan tidak ada yang terlewatkan,” katanya.

Atenius menyampaikan, pihaknya telah meninjau beberapa distrik yang mengalami kerusakan parah, termasuk Distrik Witawaya, Kurulu, Araboda, Maima, dan Distrik Minimo. Semua perumahan dan kebun di lokasi-lokasi ini terendam banjir.

Halaman:


Terkini Lainnya
Kelangkaan BBM di Labuan Bajo Terjadi Tiap Tahun, Bupati Minta Pertamina Ubah Sistem Distribusi
Kelangkaan BBM di Labuan Bajo Terjadi Tiap Tahun, Bupati Minta Pertamina Ubah Sistem Distribusi
Regional
Melihat Gua Swara Kolam Segaran Taman Sriwedari Solo, Tempat Menyimpan Gamelan Era Pakubuwono X
Melihat Gua Swara Kolam Segaran Taman Sriwedari Solo, Tempat Menyimpan Gamelan Era Pakubuwono X
Regional
Guru PPPK Sekaligus Aktivis Lingkung di Nagekeo NTT Ditemukan Tewas di Pondok, Warga Nilai Janggal
Guru PPPK Sekaligus Aktivis Lingkung di Nagekeo NTT Ditemukan Tewas di Pondok, Warga Nilai Janggal
Regional
Transfer dari Pusat Dipangkas Rp 4,5 Triliun, Pemprov Kaltim Putar Otak
Transfer dari Pusat Dipangkas Rp 4,5 Triliun, Pemprov Kaltim Putar Otak
Regional
Demo Dugaan Kekerasan Seksual Guru Besar Unsoed, Mahasiswa Duduki Gedung Rektorat
Demo Dugaan Kekerasan Seksual Guru Besar Unsoed, Mahasiswa Duduki Gedung Rektorat
Regional
GJL Desak Penghapusan Pungli dan Perbaikan Sistem Perizinan di Jawa Tengah
GJL Desak Penghapusan Pungli dan Perbaikan Sistem Perizinan di Jawa Tengah
Regional
Masyarakat Adat di Nunukan Minta 5 Gua Adat Dikeluarkan dari Rencana Kerja PT Inhutani
Masyarakat Adat di Nunukan Minta 5 Gua Adat Dikeluarkan dari Rencana Kerja PT Inhutani
Regional
Gedung Sekwan DPRD Solo Terbakar, Wali Kota Minta Layanan Tetap Optimal
Gedung Sekwan DPRD Solo Terbakar, Wali Kota Minta Layanan Tetap Optimal
Regional
Di Sidang, Afta Mahasiswa Terdakwa Kerusuhan Demo May Day Semarang: Saya Melerai!
Di Sidang, Afta Mahasiswa Terdakwa Kerusuhan Demo May Day Semarang: Saya Melerai!
Regional
Pabrik Tahu di Semarang Terbakar, Diduga karena Bara Api Sisa Penggorengan
Pabrik Tahu di Semarang Terbakar, Diduga karena Bara Api Sisa Penggorengan
Regional
HUT Ke-450 Kota Ambon, Jalan AY Patty Ditutup untuk Pesta Makan Patita
HUT Ke-450 Kota Ambon, Jalan AY Patty Ditutup untuk Pesta Makan Patita
Regional
Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon: 7 Terdakwa Disidang Maraton, Didakwa Rugikan Rp 3,5 Miliar
Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon: 7 Terdakwa Disidang Maraton, Didakwa Rugikan Rp 3,5 Miliar
Regional
LBH Samarinda Laporkan Dugaan Penganiayaan oleh Polisi saat Demo di DPRD Kaltim
LBH Samarinda Laporkan Dugaan Penganiayaan oleh Polisi saat Demo di DPRD Kaltim
Regional
Banjir Landa Perumahan H Saleh Samarinda, Aktivitas Warga Terganggu
Banjir Landa Perumahan H Saleh Samarinda, Aktivitas Warga Terganggu
Regional
Tunjangan Rumah DPRD Jateng Rp 79 Juta per Bulan Tertinggi se-Indonesia, Ketua: Sudah Diatur Pemerintah Pusat
Tunjangan Rumah DPRD Jateng Rp 79 Juta per Bulan Tertinggi se-Indonesia, Ketua: Sudah Diatur Pemerintah Pusat
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau