KOMPAS.com - Sebanyak 2 ton sabu hasil pengungkapan dari kapal Sea Dragon Tarawa, diperlihatkan dalam konferensi pers yang dihadiri BNN, Bea Cukai, Polisi, dan TNI di Dermaga Bea Cukai Batam yang berada di Tanjung Uncang, Senin (26/5/2025).
Dari pantauan, barang bukti sabu itu dikemas dalam ratusan bungkus plastik bening dan warna-warni yang telah disusun rapi di atas lantai dan sebagian lagi masih berada di dalam kardus-kardus besar.
Baca juga: Pengungkapan 2 Ton Sabu di Karimun, Kepala BNN: Terbesar dalam Sejarah!
Bungkusan sabu tersebut tampak memenuhi ruangan, tersusun dalam barisan yang simetris, seolah menunjukkan besarnya skala penyitaan.
Setiap kardus berisi banyak paket sabu yang dibungkus rapat, untuk memudahkan distribusi atau penyamaran selama proses pengiriman.
Di sisi lain, terlihat sejumlah anggota kepolisian bersenjata lengkap tengah melakukan penjagaan.
Baca juga: Kronologi Pengungkapan 2 Ton Sabu di Karimun, Operasi Terbesar dalam Sejarah Indonesia
Enam pelaku yang membawa 2 ton sabu juga dihadirkan saat konferensi pers.
Para pelaku yang mengenakan seragam oranye dan bermasker, terlihat duduk berbaris sambil menghadap langsung ke barang bukti.
“Pengungkapan kasus ini merupakan yang terbesar dalam sejarah pemberantasan narkotika di Indonesia,” ujar Kepala Badan Narkotika Nasional Marthinus Hukom dalam konferensi pers di Batam, Senin.
Pengungkapan ini merupakan hasil penyelidikan intelijen selama lima bulan, berdasarkan informasi dari mitra internasional terkait pergerakan jaringan narkoba asal Golden Triangle yang hendak menyelundupkan sabu ke Asia Tenggara.
Tim gabungan melacak keberadaan kapal sejak pelayarannya dari Laut Andaman menuju Indonesia.
Penindakan dilakukan pada malam hari, dengan mengerahkan dua kapal Bea Cukai, dua KRI dari Lantamal IV Batam, serta pasukan gabungan dari beberapa institusi.
Saat kapal digiring ke dermaga Bea Cukai di Tanjung Uncang dan diperiksa, ditemukan 67 kardus berisi 2.000 bungkus sabu yang disembunyikan di ruang mesin dan bagian depan kapal.
Selain itu, enam orang awak kapal, terdiri dari empat WNI dan dua WNA asal Thailand, ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.