SEMARANG, KOMPAS.com - Sebanyak 415 warga Jawa Tengah telah mendaftar program magang ke Jepang hingga Selasa (15/7/2025).
Terakhir, pendaftaran dibuka Rabu (16/7/2025).
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Tengah, Ahmad Aziz, mengatakan seleksi untuk program ini akan dimulai pada Senin pekan depan, selama 21-25 Juli 2025.
"Hari Senin itu mulai pembukaan seleksi. Materinya meliputi tes matematika dasar, tes administrasi, kesamaptaan, dan wawancara," ujar Aziz melalui sambungan telepon, Selasa (15/7/2025).
Baca juga: Kusir Tertidur, Kuda Bawa Andong Lawan Arah di Yogya: Insting Pulang, Tapi Jalur Salah
Dia memaparkan seluruh peserta seleksi akan diuji dalam satu waktu.
Lalu, tempat tes akan dilaksanakan di beberapa lokasi, yaitu Kantor Disnakertrans Jateng untuk tes pertama dan wawancara. Kemudian, di GOR Tri Lomba Juang untuk tes kesamaptaan.
Program ini merupakan kerja sama pemerintah (G to G) dengan International Manpower Development Organisation (IM) Japan dan melibatkan Kementerian Ketenagakerjaan.
Sehingga, pihak kementerian Pekerja Migran maupun IM Jepang akan terlibat langsung dalam proses seleksi tersebut.
Setelah seleksi, peserta yang lolos akan mengikuti pelatihan bahasa selama hampir satu bulan sebelum berangkat.
Untuk akomodasi, peserta diharapkan untuk menanggung biaya masing-masing.
Namun, Disnakertrans menyediakan fasilitas jika peserta ingin menginap di Balai Latihan Kerja (BLK) di Semarang.
Lebih lanjut, dia mengatakan tidak ada batasan kuota untuk program ini.
IM Jepang siap menyerap jumlah peserta yang lolos seleksi.
Pada tahun sebelumnya, dari sekitar 500 pendaftar, 350-an mengikuti tes seleksi, dan sekitar 100 peserta lolos.
Salah seorang pendaftar asal Wonosobo, Akhmad Nurakhim, mengaku hari ini merupakan ketiga kalinya dia mendaftar seleksi kerja ke Jepang.
Sebelumnya, dia tidak lolos seleksi di Sragen dan Boyolali.
Setelah mengikuti pelatihan di LPK selama tiga bulan, dia merasa lebih mantap mengikuti seleksi dan optimistis dapat lolos kali ini.
"Sudah sejak lulus SMA beberapa tahun lalu saya pengen kerja ke Jepang, tapi kemarin cari pengalaman kerja di sini dulu dan bekal untuk daftar LPK yang tidak sedikit. Semoga kali ini lulus," ujar Rakhim.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini