SOLO, KOMPAS.com – Partika Subagyo Lelono, yang lebih dikenal dengan nama Kopral Bagyo, meninggal dunia setelah berjuang melawan sakit kanker usus besar yang dideritanya sejak lama.
Kopral Bagyo mengembuskan nafas terakhir pada Kamis (17/7/2025) pukul 14.20 WIB di kediamannya di Sumpingan, Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah.
Menurut putra keduanya, Gideon Yudho Bangun Partika, ayahnya sempat menjalani operasi perawatan kanker usus besar pada 2014 dan menjalani serangkaian kemoterapi sebanyak 12 hingga 13 kali hingga Desember 2014.
Saat itu, dokter menyatakan bahwa kanker Bagyo sudah "aman".
"Kan dari usus sendiri, lubang colostomik, operasi bedah yang besarnya. Nah, terus untuk pemulihannya agak lambat. Semakin ke sini Pak Bagyo kondisinya naik turun naik turun. Jadi sehat, drop sehat drop," ujar Gideon mengenang kondisi ayahnya.
Baca juga: Kopral Bagyo Meninggal Dunia
TNI Terkuat hingga Pecahkan Rekor Muri
Kopral Bagyo bukanlah tentara biasa, karena dia secara tidak resmi pernah diberi gelar "Tentara Terkuat" TNI.
Selama hidupnya, Kopral Bagyo dikenal sebagai sosok yang berani dan penuh semangat, terkenal lewat aksi-aksi ekstrem yang memukau.
Ia pernah memecahkan rekor MURI Indonesia pada 2006 dengan melakukan push-up terlama selama 21 jam 40 menit, berhasil menyelesaikan 9.260 kali push-up hanya dengan istirahat 2 jam 20 menit.
Aksinya itu masuk dalam majalah internal TNI AD, Gaja Mada, dan ia mendapatkan julukan Kopral Langka.
Baca juga: Profil Kopral Bagyo, Legenda TNI dengan Aksi Ekstrem dan Rekor MURI
Selain itu, Kopral Bagyo juga dikenal dengan aksi-aksi ekstrem lainnya, seperti koprol 1.046 kali di sepanjang 5 km di Jalan Slamet Riyadi Solo pada 2012, dan berlari mengelilingi Monas selama 25 jam di Jakarta pada 2013.
Setelah pensiun dari TNI pada 2016, Kopral Bagyo tidak berhenti memberi kontribusi kepada masyarakat.
Ia aktif sebagai sukarelawan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Solo dan turut serta dalam pelatihan kemahasiswaan di Akademi Teknologi Bank Darah Solo.
Sumartono Hadinoto, Ketua PMI Solo, mengenang peran Kopral Bagyo yang turut membina mahasiswa untuk menjadi lebih tangguh dan berkarakter.
"Waktu itu mengajak Pak Bagyo bergabung membantu melatih karate. Kedua, membantu mahasiswa karena kami akbar kan tagline-nya apa namanya kompeten, tangguh dan berkarakter. Jadi Pak Bagyo ikut membina mahasiswa untuk lebih tangguh, lebih berkarakter," kata Sumartono.
Baca juga: Kopral Bagyo, Tentara Terkuat Itu Kini Telah Berpulang...