Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

340 Orang Ikuti Seleksi Program Magang ke Jepang: Syarat Tak Ribet dan Gaji Besar

Kompas.com - 21/07/2025, 17:13 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com – Sebanyak 340 peserta dari 12 provinsi mulai mengikuti seleksi Program Magang ke Jepang 2025, yang digelar di Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Tengah, Senin (21/7/2025).

Syarat yang mudah dan gaji besar menjadi daya tarik yang membuat ratusan orang mengikuti seleksi ini.

Program ini dibuka secara resmi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan merupakan kerja sama antara Kementerian Ketenagakerjaan RI dan International Manpower (IM) Jepang.

Sejak digelar pertama kali pada 1993, program ini telah memberangkatkan lebih dari 60.000 tenaga kerja Indonesia ke Negeri Sakura.

Peserta datang dari berbagai daerah, seperti Kebumen, Demak, Blora, hingga Bengkulu, Sumatera Selatan, dan Sulawesi Selatan.

Mereka datang membawa semangat dan harapan memperbaiki kehidupan lewat pengalaman kerja di Jepang.

Baca juga: Menteri Karding Minta Warga Cari Kerja di Luar Negeri, Bantu Kurangi Pengangguran

Fajri, peserta asal Kebumen, mengaku mengikuti program ini untuk membantu kondisi ekonomi keluarganya.

Ia adalah anak sulung dari empat bersaudara, dengan orang tua yang bekerja serabutan.

“Saya pengin bisa bantu ekonomi keluarga. Saya anak pertama, jadi memang saya tumpuan keluarga,” kata Fajri, yang mengetahui program ini dari Lembaga Pelatihan Kerja (LPK).

Peserta lain, Yulianto dari Blora, tertarik mengikuti program setelah melihat informasi di Instagram. Ia memiliki latar belakang kerja di perusahaan Jepang di Indonesia selama empat tahun.

“Sudah lama saya pengin kerja langsung di Jepang. Semoga bisa lolos, karena sudah punya pengalaman,” ujarnya.

Baca juga: Kabur Aja Dulu: Dari Frustasi Jadi Strategi Ekonomi

Sementara itu, Faiz dari Demak terinspirasi dari ibunya yang menjadi pekerja migran di Hongkong. Kisah perjuangan sang ibu memotivasinya untuk mengejar kesempatan ke Jepang.

“Katanya kerja di Jepang ilmunya juga banyak, bisa jadi bekal kalau nanti pulang. Apalagi syaratnya tidak ribet dan gajinya cukup besar,” tutur Faiz.

Ratusan peserta yang mengikuti rangkaian seleksi ketat selama lima hari, meliputi:

  • Tes matematika dasar
  • Tes kesamaptaan jasmani
  • Wawancara
  • Medical check-up
  • Pelatihan pra-pemberangkatan

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, menyampaikan bahwa seleksi ini tidak berbasis kuota, sehingga siapa pun yang memenuhi standar langsung dapat diberangkatkan.

“Kesempatan ini jangan disia-siakan. Apalagi seleksi ini bukan soal kuota, tapi soal kemampuan. Kalau semua lulus standar, semua bisa berangkat,” tegasnya.

Jawa Tengah menjadi salah satu provinsi pengirim terbanyak sekaligus pusat seleksi nasional dalam program ini.

Bagi banyak peserta, program magang ini bukan sekadar peluang kerja, tetapi juga jalan untuk mengubah nasib dan membawa harapan baru bagi keluarga.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Penataan Stasiun, Perlintasan Sebidang di Pasar Rangkasbitung Ditutup Desember 2025
Penataan Stasiun, Perlintasan Sebidang di Pasar Rangkasbitung Ditutup Desember 2025
Regional
Pemuda di Banjarmasin Ceburkan Diri ke Sungai Barito Usai Kelahi, Kini Hilang
Pemuda di Banjarmasin Ceburkan Diri ke Sungai Barito Usai Kelahi, Kini Hilang
Regional
Jangkar Kapal Rusak Terumbu Karang di Labuan Bajo, Bupati: Harus Ditentukan Area Berlabuh
Jangkar Kapal Rusak Terumbu Karang di Labuan Bajo, Bupati: Harus Ditentukan Area Berlabuh
Regional
Dispangtan Solo Uji Sampel Bakso di Warung Bakso Diduga Pakai Bahan Non-halal
Dispangtan Solo Uji Sampel Bakso di Warung Bakso Diduga Pakai Bahan Non-halal
Regional
Nelayan Hilang di Sungai Barito Kalsel, Perahunya Ditemukan Tak Berawak
Nelayan Hilang di Sungai Barito Kalsel, Perahunya Ditemukan Tak Berawak
Regional
28 Hari Tak Makan, Kakak Beradik di Kendal Ditemukan Lemas di Samping Jenazah Ibu
28 Hari Tak Makan, Kakak Beradik di Kendal Ditemukan Lemas di Samping Jenazah Ibu
Regional
Warung Bakso di Solo Diduga Pakai Bahan Non-halal, Ini Imbauan Kemenag Bagi Konsumen
Warung Bakso di Solo Diduga Pakai Bahan Non-halal, Ini Imbauan Kemenag Bagi Konsumen
Regional
Banjir Semarang Mulai Surut, Kepala BNPB Dorong Penguatan Pompa Permanen dan Kolam Retensi
Banjir Semarang Mulai Surut, Kepala BNPB Dorong Penguatan Pompa Permanen dan Kolam Retensi
Regional
Kerja Sama Warga dan Polisi Antarkan Anak Hilang Kembali ke Keluarga
Kerja Sama Warga dan Polisi Antarkan Anak Hilang Kembali ke Keluarga
Regional
Basarnas Akhiri Pencarian Korban KM Fadil Jaya di Kukar, 3 Kru Kapal Masih Hilang
Basarnas Akhiri Pencarian Korban KM Fadil Jaya di Kukar, 3 Kru Kapal Masih Hilang
Regional
Sidang Eksepsi Pembunuhan Brigadir Nurhadi, Pengacara Bantah Kompol Yogi Memiting Korban
Sidang Eksepsi Pembunuhan Brigadir Nurhadi, Pengacara Bantah Kompol Yogi Memiting Korban
Regional
Kasus Penipuan oleh Anggota DPRD Takalar Seret Oknum Polisi, Brigadir MT Jadi Tersangka
Kasus Penipuan oleh Anggota DPRD Takalar Seret Oknum Polisi, Brigadir MT Jadi Tersangka
Regional
Keluarga Gelar Tradisi 'Brobosan' Sebelum Jenazah PB XIII Diberangkatkan ke Imogiri Yogyakarta
Keluarga Gelar Tradisi "Brobosan' Sebelum Jenazah PB XIII Diberangkatkan ke Imogiri Yogyakarta
Regional
SPPG di Purworejo Ini Gunakan 20 Galon Air Per Hari untuk Masak Menu MBG
SPPG di Purworejo Ini Gunakan 20 Galon Air Per Hari untuk Masak Menu MBG
Regional
Wujudkan Pesantren Aman, Pemkab Banyuwangi Bantu Pengurusan PBG dan SLF
Wujudkan Pesantren Aman, Pemkab Banyuwangi Bantu Pengurusan PBG dan SLF
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau