SOLO, KOMPAS.com - Mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa ia tidak mengenal Dian Sandi, yang merupakan pengunggah foto ijazahnya ke media sosial.
Pernyataan ini disampaikan setelah Jokowi menjalani pemeriksaan selama tiga jam oleh penyidik Polda Metro Jaya di Polresta Solo, Jawa Tengah, pada Rabu (23/7/2025).
Selama proses pemeriksaan, total 45 pertanyaan diajukan kepadanya, dengan 35 pertanyaan diulang dan 10 pertanyaan baru.
Baca juga: Jokowi Dicecar Penyidik soal Foto Ijazah di Medsos hingga Dosen Pembimbing Skripsi, Ini Jawabannya
"Yang baru tadi mengenai Mas Dian Sandi. Apakah kenal? Kapan pernah bertemu? Apakah saya yang meminta untuk memposting ijazah saya?" jelas Jokowi.
Mantan Presiden yang menjabat selama dua periode ini mengaku telah menjawab semua pertanyaan sesuai pengetahuannya.
Ia menegaskan bahwa ia baru mengenal dan bertemu Dian Sandi secara langsung di kediamannya di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, pada Kamis (22/5/2025).
Baca juga: Ijazah SMA dan S1 Jokowi Disita Penyidik Polda Metro Jaya
"Semuanya saya jawab bahwa saya bertemu di rumah saat Mas Sandi bersilaturahmi dan meminta maaf karena telah memposting ijazah S1 saya," katanya.
Jokowi juga menegaskan bahwa sebelum pertemuan tersebut, ia tidak pernah berkomunikasi atau memerintahkan kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu untuk mengunggah dokumen ijazahnya.
"Dan juga yang kedua, saya juga tidak memerintahkan untuk memposting ijazah itu di media sosial. Saya jawab apa adanya," lanjutnya.
Baca juga: Ijazah Jokowi Disita Polisi, Kuasa Hukum: Tunggu Tanggal Main akan Ditunjukkan
Dalam pemeriksaan tersebut, Jokowi juga ditanya mengenai keterkaitannya dengan tokoh yang merupakan dosen saat ia kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM).
"Kemudian juga yang kedua mengenai Pak Ir. Kasmujo, saya sampaikan bahwa beliau itu adalah dosen pembimbing saya. Dan memang dosen pembimbing saya," ujarnya.
"Tapi untuk dosen pembimbing skripsi memang bukan Pak Kasmujo, tapi Prof. Dr. Ir. Ahmad Sumitra. Ini untuk lebih memperjelas saja," tambahnya.
Sebelumnya, kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dian Sandi Utama, menemui Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) di Solo, pada Kamis (22/5/2025).
Pertemuan ini berlangsung tak lama setelah Bareskrim Polri menyatakan bahwa ijazah Sarjana Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) milik Jokowi adalah asli.
Baca juga: Minta Maaf ke Jokowi, Kader PSI Dian Sandi: Niat Saya Bukan Mempermalukan
"Saya tadi berangkat dari Jakarta setelah pengumuman dari Bareskrim itu saya datang ke sini sengaja untuk saya ingin meminta maaf kepada bapak karena telah memposting ijazah beliau tanpa izin," kata Dian Sandi Utama saat ditemui setelah pertemuan.
Dian mengungkapkan bahwa dalam pertemuan tersebut, Jokowi menerima permintaan maafnya secara langsung.
"Alhamdulillahnya, bapak tadi tidak apa-apa dan beliau juga mengatakan bahwa memang itu ijazah yang dipunyai oleh beliau sesuai dengan yang saya posting. Jadi kedatangan saya hanya itu saja," jelasnya.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini