Beras Premium Hilang dari Pasar Segiri Samarinda, Harga Beras Medium Naik Bertahap

SAMARINDA, KOMPAS.com – Pasar Segiri di Samarinda mengalami kekosongan beras premium selama sepekan terakhir.

Sejumlah merek terkenal seperti Sania, Fortune, dan Rojolele tidak lagi terlihat di rak pedagang.

Rifka, salah satu pedagang beras, mengungkapkan bahwa stok beras premium benar-benar habis.

Baca juga: Beras Premium Rp 55.000 per 5 Kg, Warga dan Buruh Pelabuhan Serbu Polres Tanjung Priok

“Beras premium memang enggak ada sama sekali. Biasanya ada beberapa merek, tapi kali ini tidak ada juga dari distributor,” kata Rifka pada Selasa (19/8/2025).

Adam, pedagang lainnya, menyebutkan bahwa saat ini hanya tersedia beras medium.

Beberapa merek yang ada di pasaran antara lain Kura-Kura dan Berlian, dengan harga yang bervariasi.

“Kura-Kura untuk kemasan 10 kilogram seharga Rp 170.000, sedangkan untuk 5 kilogram Rp 88.000. Kalau Berlian, 10 kilogram seharga Rp 165.000 dan 5 kilogram Rp 85.000,” ujarnya.

Baca juga: Zulhas: Beras Premium dan Medium Akan Dihapus, Tunggu Persetujuan Presiden

Adam juga menambahkan bahwa harga beras medium mengalami kenaikan bertahap dalam dua pekan terakhir, sekitar Rp 5.000 per minggu.

“Naiknya pelan-pelan, Rp 5.000 per minggu. Kemarin sempat turun, tapi sekarang naik lagi,” jelasnya.

Kondisi ini membuat warga resah. Reni (40), salah satu pembeli, mengaku kesulitan mencari beras langganannya.

“Biasanya saya beli Rojolele, tapi sekarang enggak ada sama sekali. Jadi terpaksa beli beras medium meski rasanya beda dan harganya lebih mahal,” ungkap Reni.

Hal senada disampaikan Amir (52), seorang warga lainnya.

Baca juga: KPK Sebut Negara Rugi Rp 200 Miliar akibat Korupsi Penyaluran Bansos Beras

Ia menilai hilangnya beras premium cukup menyulitkan karena terbiasa dengan kualitas tertentu.

“Kalau premium itu lebih pulen dan enak dimasak. Sekarang terpaksa pakai medium, tapi harganya juga naik. Jadi makin berat buat masyarakat,” kata Amir.

Belum ada keterangan resmi dari Pemkot Samarinda terkait untuk kelangkaan beras premium dan naiknya harga beras medium.