Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Gadis Disabilitas Korban Pelecahan di Semarang Diancam Pelaku setelah Lapor Polisi

Kompas.com - 19/08/2025, 17:44 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

 

SEMARANG, KOMPAS.com – Keluarga seorang gadis disabilitas intelektual yang diduga menjadi korban kekerasan seksual di Semarang, Jawa Tengah, melapor ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

Keluarga mengaku menerima intimidasi dari pelaku setelah membuat laporan ke Polda Jawa Tengah.

“Secara tidak langsung, dari pakde saya. Dia (pelaku) datang ke bude dan menyuruh menyampaikan untuk damai saja,” kata keluarga korban, Nur Wahyu Andriano, Selasa (19/8/2025).

Baca juga: Gadis Disabilitas di Semarang Diduga Dilecehkan Berulang Kali oleh Tetangganya

Selain meminta damai, pelaku juga diduga mengancam akan menuntut balik keluarga korban.

“Kalau kalah kasusnya, akan dituntut balik dengan pencemaran nama baik,” ujarnya.

Kasus Naik Penyidikan

Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Dwi Subagio, membenarkan bahwa perkara ini sudah naik ke tahap penyidikan.

“Perkembangan kasusnya dari aduan penyelidikan di bulan Maret, kemudian bulan Juli sudah dalam bentuk laporan dan naik dalam tahap penyidikan,” kata Dwi.

Menurutnya, penyidik telah memeriksa enam orang saksi untuk mendalami kasus dugaan kekerasan seksual tersebut.

Baca juga: RSUD Batara Guru Kembali Aktifkan Dokter Tersangka Pelecehan Seksual

Kronologi Dugaan Kekerasan Seksual

Kasus ini bermula dari laporan keluarga korban yang menyebut GSA (21), seorang penyandang disabilitas intelektual, dilecehkan oleh tetangganya, Nur Kristiyanto.

Wahyu mengatakan pelaku memanfaatkan keterbatasan adiknya untuk melakukan aksi bejat tersebut.

Pada Januari 2024, sekitar pukul 20.00 WIB, pelaku diduga meraba bagian sensitif korban di depan sebuah sekolah. Perbuatan itu sempat disaksikan langsung oleh ibu korban, BMA.

Saat itu, BMA tidak langsung menegur karena khawatir terjadi keributan. Namun, keesokan harinya ia menyampaikan keberatan kepada istri pelaku.

Tak lama setelah itu, pelaku mendatangi tempat kerja orang tua korban, meminta maaf, dan berjanji tidak mengulangi perbuatannya.

Baca juga: Oknum Polisi di Luwu Lecehkan Tahanan, Ternyata Residivis Pelanggaran Etik Berat

Namun pada 7 Desember 2024, pelaku diduga kembali melakukan tindakan serupa. Korban mengaku kembali dilecehkan, dan hal itu diperkuat oleh keterangan saksi lain yang melihat pelaku keluar bersama korban dari dalam sekolah.

“Saya mohon kiranya Ditreskrimum Polda Jawa Tengah dapat menindaklanjuti pengaduan saya secara profesional dan melakukan proses hukum terhadap pelaku,” ujar orang tua korban.

 

 

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Dana Hibah Ormas Diduga Dikuasai Oknum DPRD Jateng, Terungkap Praktik Makelar dan Potongan
Dana Hibah Ormas Diduga Dikuasai Oknum DPRD Jateng, Terungkap Praktik Makelar dan Potongan
Regional
Pariwisata Labuan Bajo Terganggu akibat Kelangkaan BBM, Pertamina Akan Bangun Terminal BBM
Pariwisata Labuan Bajo Terganggu akibat Kelangkaan BBM, Pertamina Akan Bangun Terminal BBM
Regional
Ketika Hijab Motif Aceh Menjangkau Pasar Dunia…
Ketika Hijab Motif Aceh Menjangkau Pasar Dunia…
Regional
Wali Kota Semarang Resmikan Jalan YB Mangunwijaya, Wujud Penghormatan dan Ruang Harapan
Wali Kota Semarang Resmikan Jalan YB Mangunwijaya, Wujud Penghormatan dan Ruang Harapan
Regional
Tunjangan DPRD NTT Capai Rp 41,4 Miliar Per Tahun, Ini Tanggapan Gubernur
Tunjangan DPRD NTT Capai Rp 41,4 Miliar Per Tahun, Ini Tanggapan Gubernur
Regional
Revisi Undang Undang Pariwisata, Keponakan Prabowo Beri Bocoran
Revisi Undang Undang Pariwisata, Keponakan Prabowo Beri Bocoran
Regional
Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja Tembakau, Pemkot Malang Gelar Pelatihan Olahan Pangan Bagi Pekerja Rokok
Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja Tembakau, Pemkot Malang Gelar Pelatihan Olahan Pangan Bagi Pekerja Rokok
Regional
Pesta Berujung Maut, 2 Pria di Pulau Seram Maluku Tewas Setelah Cekcok
Pesta Berujung Maut, 2 Pria di Pulau Seram Maluku Tewas Setelah Cekcok
Regional
Berkat Chromebook Bantuan Nadiem, Pelajar di Pelosok Banten Bisa Belajar Pakai Laptop
Berkat Chromebook Bantuan Nadiem, Pelajar di Pelosok Banten Bisa Belajar Pakai Laptop
Regional
Unsoed Dampingi Mahasiswi Korban Kekerasan Seksual Guru Besar
Unsoed Dampingi Mahasiswi Korban Kekerasan Seksual Guru Besar
Regional
Krisis Air Bersih di Batu Merah, Wali Kota Batam Geram
Krisis Air Bersih di Batu Merah, Wali Kota Batam Geram
Regional
DPR Hentikan Tunjangan Perumahan Rp 50 Juta, Dosen UGM: DPRD Harus Ikut Berbenah
DPR Hentikan Tunjangan Perumahan Rp 50 Juta, Dosen UGM: DPRD Harus Ikut Berbenah
Regional
WN Belgia Terpeleset Saat Menuju Danau Segar Anak Gunung Rinjani
WN Belgia Terpeleset Saat Menuju Danau Segar Anak Gunung Rinjani
Regional
Presiden Reshuffle Menkeu, Pakar UGM Berharap Tidak Ada Cetak Uang Baru
Presiden Reshuffle Menkeu, Pakar UGM Berharap Tidak Ada Cetak Uang Baru
Regional
Kejati Kalbar Tahan 2 Tersangka Korupsi Dana Hibah Pembangunan Gereja di Sintang
Kejati Kalbar Tahan 2 Tersangka Korupsi Dana Hibah Pembangunan Gereja di Sintang
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau