KLATEN, KOMPAS.com - Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih telah beroperasi hampir sebulan setelah peluncurannya oleh Presiden Prabowo Subianto.
Peluncuran ini dilakukan secara simbolis pada 21 Juli 2025 di Desa Bentangan, Kecamatan Wonosari, Klaten, Jawa Tengah.
Namun, perjalanan Kopdes Merah Putih tidak sepenuhnya mulus.
Salah satu tantangan yang dihadapi adalah masalah pendanaan, terutama bagi Kopdes Merah Putih Bentangan.
Baca juga: Wali Kota Hasto Dorong Koperasi Merah Putih di Yogyakarta Produksi Batik Segoro Amarto Reborn
Ketua Kopdes Merah Putih Bentangan, Bambang Gunarsa, mengungkapkan bahwa hambatan utama berasal dari Bank Himbara dan Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB).
"Kalau untuk (Kopdes) Bentangan buka terus, artinya untuk aktivitas berjalan. Hanya yang jadi hambatan terutama itu tidak jauh beda dengan daerah yang lain, terkait pendanaan baik Himbara maupun LPDB. Itu sampai saat ini kan sepertinya desa-desa yang sudah cair di mana kan sepertinya juga kesulitan di sana," kata Bambang saat dihubungi melalui telepon pada Rabu (20/8/2025).
Keterbatasan modal ini mengakibatkan Kopdes Merah Putih Bentangan kesulitan dalam melengkapi produk yang dijual di setiap unit usaha.
"Buat kulakan butuh modal. Lha modal itu tadi yang jadi kendala. Tidak jauh beda dengan desa yang lain," ungkapnya.
Selain itu, Bambang juga menyatakan bahwa pihaknya mengalami kesulitan dalam membayar gaji karyawan yang menjaga gerai atau kios Kopdes Merah Putih Bentangan.
Baca juga: Baru Diresmikan, Koperasi Merah Putih di Semarang Diimbau Tak Jalankan Usaha Simpan Pinjam
Saat ini, Kopdes Merah Putih Bentangan memiliki enam kios atau unit usaha yang beroperasi, termasuk kios klinik, apotek, toko sembako, kantor pos, koperasi simpan pinjam, dan logistik sarana dan prasarana (sarpras) pertanian.
"Kita sudah sampaikan Dinas Koperasi Kabupaten. Bahkan untuk menggaji karyawan penjaga gerai aja juga mengalami hambatan. Kalau pengurus, pengawas aja sebetulnya juga menghendaki itu. Tapi menyadari semuanya ini baru berjalan," jelas Bambang.
Dia berharap agar pemerintah memberikan pendampingan untuk mempermudah pengajuan modal usaha demi keberlangsungan Kopdes Merah Putih.
"Harapan kita semua kuncinya kaitannya modal tadi. Supaya ada pendampingan yang memudahkan. Supaya pengajuan modal usaha lancar," ujarnya.
Baca juga: Baru 10 Koperasi Merah Putih di Solo yang Beroperasi, Andalkan Iuran Anggota untuk Jalankan Usaha
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih merupakan pendekatan baru dalam menghidupkan ekonomi lokal di pedesaan.
Prabowo juga menekankan bahwa Kopdes Merah Putih berperan dalam memotong rantai distribusi logistik yang rumit serta menciptakan lapangan kerja baru.
"Kita hidupkan perekonomian rakyat melalui penguatan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Desa kita bangun, koperasi kita bangkitkan kembali, usaha mikro, kecil, dan menengah kita berdayakan serta ekonomi lokal kita tumbuhkan," kata Prabowo saat menyampaikan pidato RAPBN 2026 dan Nota Keuangannya di Gedung DPR/MPR, Jakarta, pada Jumat (15/8/2025).
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini