Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebulan Diresmikan, Kopdes Merah Putih di Klaten Terkendala Modal, Sulit Lengkapi Produk, dan Gaji Penjaga

Kompas.com - 20/08/2025, 19:04 WIB
Labib Zamani,
Krisiandi

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih telah beroperasi hampir sebulan setelah peluncurannya oleh Presiden Prabowo Subianto.

Peluncuran ini dilakukan secara simbolis pada 21 Juli 2025 di Desa Bentangan, Kecamatan Wonosari, Klaten, Jawa Tengah.

Namun, perjalanan Kopdes Merah Putih tidak sepenuhnya mulus.

Salah satu tantangan yang dihadapi adalah masalah pendanaan, terutama bagi Kopdes Merah Putih Bentangan.

Baca juga: Wali Kota Hasto Dorong Koperasi Merah Putih di Yogyakarta Produksi Batik Segoro Amarto Reborn

Ketua Kopdes Merah Putih Bentangan, Bambang Gunarsa, mengungkapkan bahwa hambatan utama berasal dari Bank Himbara dan Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB).

"Kalau untuk (Kopdes) Bentangan buka terus, artinya untuk aktivitas berjalan. Hanya yang jadi hambatan terutama itu tidak jauh beda dengan daerah yang lain, terkait pendanaan baik Himbara maupun LPDB. Itu sampai saat ini kan sepertinya desa-desa yang sudah cair di mana kan sepertinya juga kesulitan di sana," kata Bambang saat dihubungi melalui telepon pada Rabu (20/8/2025).


Keterbatasan modal ini mengakibatkan Kopdes Merah Putih Bentangan kesulitan dalam melengkapi produk yang dijual di setiap unit usaha.

"Buat kulakan butuh modal. Lha modal itu tadi yang jadi kendala. Tidak jauh beda dengan desa yang lain," ungkapnya.

Selain itu, Bambang juga menyatakan bahwa pihaknya mengalami kesulitan dalam membayar gaji karyawan yang menjaga gerai atau kios Kopdes Merah Putih Bentangan.

Baca juga: Baru Diresmikan, Koperasi Merah Putih di Semarang Diimbau Tak Jalankan Usaha Simpan Pinjam

Saat ini, Kopdes Merah Putih Bentangan memiliki enam kios atau unit usaha yang beroperasi, termasuk kios klinik, apotek, toko sembako, kantor pos, koperasi simpan pinjam, dan logistik sarana dan prasarana (sarpras) pertanian.

"Kita sudah sampaikan Dinas Koperasi Kabupaten. Bahkan untuk menggaji karyawan penjaga gerai aja juga mengalami hambatan. Kalau pengurus, pengawas aja sebetulnya juga menghendaki itu. Tapi menyadari semuanya ini baru berjalan," jelas Bambang.

Dia berharap agar pemerintah memberikan pendampingan untuk mempermudah pengajuan modal usaha demi keberlangsungan Kopdes Merah Putih.

"Harapan kita semua kuncinya kaitannya modal tadi. Supaya ada pendampingan yang memudahkan. Supaya pengajuan modal usaha lancar," ujarnya.

Baca juga: Baru 10 Koperasi Merah Putih di Solo yang Beroperasi, Andalkan Iuran Anggota untuk Jalankan Usaha

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih merupakan pendekatan baru dalam menghidupkan ekonomi lokal di pedesaan.

Prabowo juga menekankan bahwa Kopdes Merah Putih berperan dalam memotong rantai distribusi logistik yang rumit serta menciptakan lapangan kerja baru.

"Kita hidupkan perekonomian rakyat melalui penguatan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Desa kita bangun, koperasi kita bangkitkan kembali, usaha mikro, kecil, dan menengah kita berdayakan serta ekonomi lokal kita tumbuhkan," kata Prabowo saat menyampaikan pidato RAPBN 2026 dan Nota Keuangannya di Gedung DPR/MPR, Jakarta, pada Jumat (15/8/2025).

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Dana Hibah Ormas Diduga Dikuasai Oknum DPRD Jateng, Terungkap Praktik Makelar dan Potongan
Dana Hibah Ormas Diduga Dikuasai Oknum DPRD Jateng, Terungkap Praktik Makelar dan Potongan
Regional
Pariwisata Labuan Bajo Terganggu akibat Kelangkaan BBM, Pertamina Akan Bangun Terminal BBM
Pariwisata Labuan Bajo Terganggu akibat Kelangkaan BBM, Pertamina Akan Bangun Terminal BBM
Regional
Ketika Hijab Motif Aceh Menjangkau Pasar Dunia…
Ketika Hijab Motif Aceh Menjangkau Pasar Dunia…
Regional
Wali Kota Semarang Resmikan Jalan YB Mangunwijaya, Wujud Penghormatan dan Ruang Harapan
Wali Kota Semarang Resmikan Jalan YB Mangunwijaya, Wujud Penghormatan dan Ruang Harapan
Regional
Tunjangan DPRD NTT Capai Rp 41,4 Miliar Per Tahun, Ini Tanggapan Gubernur
Tunjangan DPRD NTT Capai Rp 41,4 Miliar Per Tahun, Ini Tanggapan Gubernur
Regional
Revisi Undang Undang Pariwisata, Keponakan Prabowo Beri Bocoran
Revisi Undang Undang Pariwisata, Keponakan Prabowo Beri Bocoran
Regional
Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja Tembakau, Pemkot Malang Gelar Pelatihan Olahan Pangan Bagi Pekerja Rokok
Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja Tembakau, Pemkot Malang Gelar Pelatihan Olahan Pangan Bagi Pekerja Rokok
Regional
Pesta Berujung Maut, 2 Pria di Pulau Seram Maluku Tewas Setelah Cekcok
Pesta Berujung Maut, 2 Pria di Pulau Seram Maluku Tewas Setelah Cekcok
Regional
Berkat Chromebook Bantuan Nadiem, Pelajar di Pelosok Banten Bisa Belajar Pakai Laptop
Berkat Chromebook Bantuan Nadiem, Pelajar di Pelosok Banten Bisa Belajar Pakai Laptop
Regional
Unsoed Dampingi Mahasiswi Korban Kekerasan Seksual Guru Besar
Unsoed Dampingi Mahasiswi Korban Kekerasan Seksual Guru Besar
Regional
Krisis Air Bersih di Batu Merah, Wali Kota Batam Geram
Krisis Air Bersih di Batu Merah, Wali Kota Batam Geram
Regional
DPR Hentikan Tunjangan Perumahan Rp 50 Juta, Dosen UGM: DPRD Harus Ikut Berbenah
DPR Hentikan Tunjangan Perumahan Rp 50 Juta, Dosen UGM: DPRD Harus Ikut Berbenah
Regional
WN Belgia Terpeleset Saat Menuju Danau Segar Anak Gunung Rinjani
WN Belgia Terpeleset Saat Menuju Danau Segar Anak Gunung Rinjani
Regional
Presiden Reshuffle Menkeu, Pakar UGM Berharap Tidak Ada Cetak Uang Baru
Presiden Reshuffle Menkeu, Pakar UGM Berharap Tidak Ada Cetak Uang Baru
Regional
Kejati Kalbar Tahan 2 Tersangka Korupsi Dana Hibah Pembangunan Gereja di Sintang
Kejati Kalbar Tahan 2 Tersangka Korupsi Dana Hibah Pembangunan Gereja di Sintang
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau