KILAS DAERAH

Kilas Daerah Jawa Tengah

Lewat Business Matching, Pemprov Jateng Pertemukan Pelaku UMKM dengan Industri

Kompas.com - 21/08/2025, 18:22 WIB
Mikhael Gewati

Penulis


KOMPAS.com
- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) mempertemukan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dengan industri besar di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kota Semarang, Kamis, (21/8/2025).

Pertemuan itu terfasilitasi dalam kegiatan Business Matching to Smesco Kontak Bisnis Jalinan Distribusi Rantai Pasok Hulu Hilir Produk UMKM (Jalidi Rapahuli).

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jateng, Eddy Sulistiyo Bramiyanto mengatakan, kegiatan itu bertujuan mempertemukan dan membuat jejaring antara pelaku UMKM, industri menengah hingga besar, pemerintahan, pembiayaan, dan lain-lain.

"Hari ini ada 900 UMKM lebih yang hadir," kata Eddy dalam siaran persnya, Kamis.

Terdapat lima stand atau gerai zona yang mempertemukan jejaring usaha dari hulu ke hilir. Di antaranya zona Program Makan Bergizi Gratis, zona Kebutuhan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, zona Sertifikasi dan Kompetensi bagi UMKM, hingga zona Kebutuhan Rantai Pasok dengan Usaha Besar.

Baca juga: Mendagri dan Kadin Dukung Pemberdayaan UMKM untuk Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi Daerah

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jateng Sumarno mengatakan, tantangan pelaku usaha kecil selain produksi barang adalah memasarkan produknya. Oleh karenanya, forum ini menjadi sangat penting.

"Yang menjadi pekerjaan rumah (PR) itu sebetulnya kan bagaimana kita membantu teman-teman UMKM itu untuk bisa memasarkan produknya. Salah satunya dengan mekanisme kontak bisnis ini,” kata dia.

Melalui forum ini, lanjut dia, para pelaku UMKM bisa berkomunikasi langsung dengan calon pembeli, bisa juga saling tukar produk dan sebagainya.

Ia berharap, metode kontak bisnis yang dilakukan itu akan menjadikan komunikasi dan jejaring antara para pelaku UMKM dan pihak lain lintas sektor.

"Jadi teman-teman UMKM bisa memasarkan produknya, bisa dikenal oleh buyer-buyer (pembeli)," ucapnya.

Baca juga: Menteri Rosan Ingin Jumlah UMKM Indonesia Berkurang, Ini Alasannya

Tidak hanya itu, ia juga berharap UMKM mampu tumbuh dan naik kelas. Terlebih Jateng ditargetkan menjadi provinsi penumpu pangan dan industri, artinya butuh peran besar pelaku UMKM untuk terlibat di sana.

Salah seorang pelaku UMKM asal Kabupaten Temanggung, Indarwati (35) menyatakan, sengaja datang ke kegiatan kontak bisnis tersebut untuk mengenalkan produk dengan nama produk "Cokelat Memukao".

Produknya berupa aneka olahan cokelat dari petani lokal di daerahnya. Variasi produknya seperti cokelat gula aren hingga kopi. Dia ingin memberdayakan petani lokal dengan komoditas cokelat dari biji kakao yang dinilai mulai ditinggalkan.

Dalam kesempatan kegiatan tersebut, produknya ditawarkan ke PT Garuda Indonesia yang hadir dalam ajang kontak bisnis tersebut.

"Acara saat ini menarik, Karena bagi pelaku UMKM sangat membutuhkan link (jaringan) untuk menambah koneksi. Supaya membantu kerja sama UMKM dengan pihak-pihak terkait," katanya.

Baca juga: Pemerintah Akan Wajibkan Pelaku Usaha Daftar di Sistem SAPA UMKM, Untuk Apa?

Sementara itu, Corporate Communication, PT Indofood Sukses Makmur, Handoko mengatakan, perusahaannya telah lama menjalin kemitraan dengan petani dan UMKM di Jateng. Salah satunya, pada komoditas kentang sejak 1989.

Dia menjelaska, bentuk dukungan perusahaan terhadap petani misalnya dengan penyaluran bibit, pendampingan, hingga penyerapan hasil panen.

"Kalau di Jawa Tengah itu ada di Pemalang, Tegal, Purwokerto (Banyumas) untuk komoditas kentang," katanya.

Selain itu, pelaku usaha pengrajin tempe di Kota Semarang juga diberi pendampingan agar produknya sesuai standar. Selain itu juga kebersihannya, hingga keamanannya.

"Dengan semua itu maka petani/UMKM dapat kepastian pasar, dan dari kami juga dapat kepastian pasokan," katanya. 

Baca tentang

Terkini Lainnya
Pariwisata Labuan Bajo Terganggu akibat Kelangkaan BBM, Pertamina Akan Bangun Terminal BBM
Pariwisata Labuan Bajo Terganggu akibat Kelangkaan BBM, Pertamina Akan Bangun Terminal BBM
Regional
Ketika Hijab Motif Aceh Menjangkau Pasar Dunia…
Ketika Hijab Motif Aceh Menjangkau Pasar Dunia…
Regional
Wali Kota Semarang Resmikan Jalan YB Mangunwijaya, Wujud Penghormatan dan Ruang Harapan
Wali Kota Semarang Resmikan Jalan YB Mangunwijaya, Wujud Penghormatan dan Ruang Harapan
Regional
Tunjangan DPRD NTT Capai Rp 41,4 Miliar Per Tahun, Ini Tanggapan Gubernur
Tunjangan DPRD NTT Capai Rp 41,4 Miliar Per Tahun, Ini Tanggapan Gubernur
Regional
Revisi Undang Undang Pariwisata, Keponakan Prabowo Beri Bocoran
Revisi Undang Undang Pariwisata, Keponakan Prabowo Beri Bocoran
Regional
Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja Tembakau, Pemkot Malang Gelar Pelatihan Olahan Pangan Bagi Pekerja Rokok
Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja Tembakau, Pemkot Malang Gelar Pelatihan Olahan Pangan Bagi Pekerja Rokok
Regional
Pesta Berujung Maut, 2 Pria di Pulau Seram Maluku Tewas Setelah Cekcok
Pesta Berujung Maut, 2 Pria di Pulau Seram Maluku Tewas Setelah Cekcok
Regional
Berkat Chromebook Bantuan Nadiem, Pelajar di Pelosok Banten Bisa Belajar Pakai Laptop
Berkat Chromebook Bantuan Nadiem, Pelajar di Pelosok Banten Bisa Belajar Pakai Laptop
Regional
Unsoed Dampingi Mahasiswi Korban Kekerasan Seksual Guru Besar
Unsoed Dampingi Mahasiswi Korban Kekerasan Seksual Guru Besar
Regional
Krisis Air Bersih di Batu Merah, Wali Kota Batam Geram
Krisis Air Bersih di Batu Merah, Wali Kota Batam Geram
Regional
DPR Hentikan Tunjangan Perumahan Rp 50 Juta, Dosen UGM: DPRD Harus Ikut Berbenah
DPR Hentikan Tunjangan Perumahan Rp 50 Juta, Dosen UGM: DPRD Harus Ikut Berbenah
Regional
WN Belgia Terpeleset Saat Menuju Danau Segar Anak Gunung Rinjani
WN Belgia Terpeleset Saat Menuju Danau Segar Anak Gunung Rinjani
Regional
Presiden Reshuffle Menkeu, Pakar UGM Berharap Tidak Ada Cetak Uang Baru
Presiden Reshuffle Menkeu, Pakar UGM Berharap Tidak Ada Cetak Uang Baru
Regional
Kejati Kalbar Tahan 2 Tersangka Korupsi Dana Hibah Pembangunan Gereja di Sintang
Kejati Kalbar Tahan 2 Tersangka Korupsi Dana Hibah Pembangunan Gereja di Sintang
Regional
Tidak Turun ke Jalan dan Hanya Melakukan Dialog, Ketua BEM: Supaya Tidak Ditumpangi
Tidak Turun ke Jalan dan Hanya Melakukan Dialog, Ketua BEM: Supaya Tidak Ditumpangi
Regional
Komentar di Artikel Lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau