YOGYAKARTA, KOMPAS.com – Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Bantul menyatakan, masyarakat dapat mengajukan permohonan resmi jika menginginkan pembangunan jembatan permanen sebagai pengganti jembatan apung yang menghubungkan Bantul dan Kulon Progo.
“Kalau memang masyarakat butuh jembatan permanen, sebaiknya ajukan surat resmi supaya bisa kami kaji. Nanti kalau hasil kajiannya layak, kami bisa ajukan pembiayaan ke tingkat provinsi,” kata Plt. Kepala DPUPKP Bantul, Jimmy Alran Manumpak Simbolon, saat dihubungi wartawan, Senin (25/8/2025).
Jimmy menegaskan, pembangunan jembatan atau infrastruktur harus melalui kajian kelayakan dan keamanan.
“Aspek keselamatan tidak boleh diabaikan. Contoh kalau debit air tinggi, jembatan itu bisa saja hanyut,” ujarnya.
Baca juga: Jembatan Hasil Urunan Warga di Sungai Progo Tak Berizin dan Dianggap Berbahaya, BBWSS: Sudah Ditegur
Menurut Jimmy, jembatan apung saat ini bersifat lintas kabupaten, sehingga kewenangan dan pengelolaannya juga melibatkan Kulon Progo.
Salah satu inisiator pembangunan jembatan apung, Sudiman, mengklaim bahwa jembatan tersebut aman digunakan dan membantu mobilitas warga.
“Menurut saya aman saja, dan bisa dilintasi kendaraan dengan berat sekitar satu ton,” katanya.
Sudiman juga menyebut jembatan sudah ditinjau oleh Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO), yang menyarankan agar pengelola mengurus izin resmi.
“Kalau memang dikasih izin ya tidak apa-apa, kalau tidak ya beri kami solusi,” ujarnya.
Baca juga: Kronologi Jembatan Kayu Ambrol Saat Dilintasi Mobil, 2 Orang Tewas
Sebelumnya, BBWSSO mengonfirmasi bahwa jembatan apung Bantul-Kulon Progo belum mengantongi izin.
Berdasarkan hasil tinjauan, jembatan tersebut dinilai berpotensi membahayakan keselamatan pengguna.
“Belum berizin. Regulasinya Permen PU No 3 Tahun 2023 tentang perizinan SDA. Dari sisi pengelola, ini masuk ke pengusahaan SDA karena ada biaya yang dipungut,” kata Vicky Ariyanti, Ahli Madya Bidang Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air BBWSSO, melalui pesan WhatsApp, Jumat (22/8/2025).
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini