Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Temukan 8 Selongsong Peluru Usai Warga NTT Terkena Tembak Polisi Timor Leste di Perbatasan

Kompas.com - 26/08/2025, 07:11 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Andi Hartik

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Tim Inafis Polres Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), melakukan olah tempat kejadian perkara usai seorang warga Desa Inbate, Kecamatan Bikomi Nilulat, Paulus Kaet Oki (60), diduga terkena tembak polisi Timor Leste.

"Hasil olah tempat kejadian perkara, petugas Inafis Polres menemukan barang bukti berupa 8 selongsong peluru dan satu proyektil senjata laras panjang," ungkap Kasubsi Pidm Seksi Humas Polres TTU, Ipda Markus Wilco Mitang kepada Kompas.com, Selasa (26/8/2025) pagi.

Proyektil dan peluru itu diduga ditembakkan oleh polisi perbatasan Timor Leste saat terjadi konflik antara warga dua negara itu pada Senin (25/8/2025) pagi.

Baca juga: Konflik Tanah Batas Negara, Seorang Warga Indonesia Kena Tembak Polisi Timor Leste

"Berdasarkan keterangan saksi warga Indonesia di lokasi, terdengar sekitar 8 kali letusan senjata, yang diduga dilakukan tujuh personel Unidade De Patrulhamento Da Fronteira (UPF) Timor Leste bersenjata laras panjang," ungkap Wilco.

Akibat tembakan itu, seorang warga bernama Paulus Kaet Oki mengalami luka tembak tembus pada bahu kanan.

Baca juga: Polisi Perketat Pengawasan di Perbatasan RI-Timor Leste Usai Insiden Warga Tewas Tertembak

"Korban segera dievakuasi ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis," kata dia.

Personel gabungan TNI dan Polri diterjunkan guna meredam bentrokan serta mengamankan warga.

Situasi berhasil dikendalikan dan dinyatakan kondusif. Seluruh personel gabungan meninggalkan lokasi.

"Sebanyak 24 warga Indonesia yang terlibat dalam insiden dimintai keterangan oleh Polres TTU untuk penyelidikan lebih lanjut," kata dia.

Sebelumnya diberitakan, seorang Warga Desa Inbate, Kecamatan Bikomi Nilulat, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), NTT, ditembak petugas keamanan dari negara Timor Leste pada Senin (25/8/2025).

"Betul ada warga kita yang ditembak. Sekarang dirawat di Puskesmas Inbate," kata Camat Bikomi Nilulat, Saverianus Lake, kepada Kompas.com, Senin siang.

Menurut Lake, penembakan itu terjadi karena masalah batas negara, antara Kabupaten TTU, dengan Distrik Oekusi, Timor Leste.

Warga Desa Inbate kesal karena lahan mereka dicaplok warga Timor Leste. Akibatnya, terjadi bentrokan antara warga kedua negara pada Senin pagi tadi.

Lake menyebut, batas negara digeser masuk hingga belasan hektar.

"Ada 12 hektar lebih," ungkap dia.

Kejadian itu juga dibenarkan Bupati TTU Yosep Falentinus Delasalle Kebo, saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon.

"Betul. Ditembak oleh polisi perbatasan Timor Leste (UPF)," ungkap Falentinus singkat.

 

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Melihat Laptop Chromebook Program Nadiem di Lebak, Digunakan untuk ANBK hingga Praktik Mengajar Guru
Melihat Laptop Chromebook Program Nadiem di Lebak, Digunakan untuk ANBK hingga Praktik Mengajar Guru
Regional
Pria di Samarinda Ditangkap Usai Ancam Sebarkan Video Syur dan Todongkan Senpi ke Perempuan
Pria di Samarinda Ditangkap Usai Ancam Sebarkan Video Syur dan Todongkan Senpi ke Perempuan
Regional
Kelangkaan BBM di Labuan Bajo Terjadi Tiap Tahun, Bupati Minta Pertamina Ubah Sistem Distribusi
Kelangkaan BBM di Labuan Bajo Terjadi Tiap Tahun, Bupati Minta Pertamina Ubah Sistem Distribusi
Regional
Melihat Gua Swara Kolam Segaran Taman Sriwedari Solo, Tempat Menyimpan Gamelan Era Pakubuwono X
Melihat Gua Swara Kolam Segaran Taman Sriwedari Solo, Tempat Menyimpan Gamelan Era Pakubuwono X
Regional
Guru PPPK Sekaligus Aktivis Lingkung di Nagekeo NTT Ditemukan Tewas di Pondok, Warga Nilai Janggal
Guru PPPK Sekaligus Aktivis Lingkung di Nagekeo NTT Ditemukan Tewas di Pondok, Warga Nilai Janggal
Regional
Transfer dari Pusat Dipangkas Rp 4,5 Triliun, Pemprov Kaltim Putar Otak
Transfer dari Pusat Dipangkas Rp 4,5 Triliun, Pemprov Kaltim Putar Otak
Regional
Demo Dugaan Kekerasan Seksual Guru Besar Unsoed, Mahasiswa Duduki Gedung Rektorat
Demo Dugaan Kekerasan Seksual Guru Besar Unsoed, Mahasiswa Duduki Gedung Rektorat
Regional
GJL Desak Penghapusan Pungli dan Perbaikan Sistem Perizinan di Jawa Tengah
GJL Desak Penghapusan Pungli dan Perbaikan Sistem Perizinan di Jawa Tengah
Regional
Masyarakat Adat di Nunukan Minta 5 Gua Adat Dikeluarkan dari Rencana Kerja PT Inhutani
Masyarakat Adat di Nunukan Minta 5 Gua Adat Dikeluarkan dari Rencana Kerja PT Inhutani
Regional
Gedung Sekwan DPRD Solo Terbakar, Wali Kota Minta Layanan Tetap Optimal
Gedung Sekwan DPRD Solo Terbakar, Wali Kota Minta Layanan Tetap Optimal
Regional
Di Sidang, Afta Mahasiswa Terdakwa Kerusuhan Demo May Day Semarang: Saya Melerai!
Di Sidang, Afta Mahasiswa Terdakwa Kerusuhan Demo May Day Semarang: Saya Melerai!
Regional
Pabrik Tahu di Semarang Terbakar, Diduga karena Bara Api Sisa Penggorengan
Pabrik Tahu di Semarang Terbakar, Diduga karena Bara Api Sisa Penggorengan
Regional
HUT Ke-450 Kota Ambon, Jalan AY Patty Ditutup untuk Pesta Makan Patita
HUT Ke-450 Kota Ambon, Jalan AY Patty Ditutup untuk Pesta Makan Patita
Regional
Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon: 7 Terdakwa Disidang Maraton, Didakwa Rugikan Rp 3,5 Miliar
Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon: 7 Terdakwa Disidang Maraton, Didakwa Rugikan Rp 3,5 Miliar
Regional
LBH Samarinda Laporkan Dugaan Penganiayaan oleh Polisi saat Demo di DPRD Kaltim
LBH Samarinda Laporkan Dugaan Penganiayaan oleh Polisi saat Demo di DPRD Kaltim
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau