SOLO, KOMPAS.com – Puluhan anak yang sempat diamankan Polresta Solo terkait aksi demo ricuh akhirnya dibebaskan.
Sebelum dipulangkan, mereka diminta meminta maaf dan sungkem kepada orang tuanya masing-masing.
Pantauan Kompas.com, momen itu berlangsung haru. Para anak terlihat menyesali perbuatannya dan menangis di hadapan orangtua tua. Sebagian orangtua juga tidak kuasa menahan air mata.
“Ibu sayang sama kamu, mau gimana pun kamu tetap anakku. Jangan diulangi lagi ya,” kata salah satu orangtua dengan suara bergetar.
Baca juga: Solo Tetapkan Siaga Darurat Bencana Usai Gedung DPRD Dibakar Massa
Pelukan orangtua membuat tangis anak-anak remaja itu semakin pecah. Tatapan penuh haru juga tampak jelas dari wajah orangtua mereka.
Setelah sungkem, para anak kemudian menandatangani surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya di Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Solo, Jawa Tengah.
SS, warga Boyolali, mengaku anaknya ikut diamankan karena diduga terlibat dalam kericuhan. Ia tak menyangka anaknya terbawa dalam rombongan massa.
“Pamitnya itu ngopi di pinggir jalan, dia dijemput sama temannya. Katanya enggak ikut (demo), cuma nongkrong,” katanya.
Baca juga: Saat Warga Blitar Ikut Membantu Polisi, Hadang Massa Tak Dikenal yang Hendak Serang Polres
Ia baru mengetahui anaknya berada di Polresta Solo saat masih bekerja. “Langsung ke sini tapi belum bawa syarat-syarat terus saya pulang lagi ambil syarat-syarat gitu,” tambahnya.
Kapolresta Solo Kombes Catur Cahyono menyebut ada 65 orang yang diamankan dalam kericuhan di depan Gedung DPRD Solo pada Sabtu (30/8/2024) malam.
“Mereka yang terlibat tadi malam juga sempat mengganggu ketertiban di depan gedung dewan. Dari 65 itu ada yang masih SMP, SMA maupun putus sekolah,” ujarnya.
Mayoritas anak-anak yang diamankan bukan warga Kota Solo, melainkan dari kawasan Soloraya. Karena itu, Catur mengimbau peran orangtua lebih ditingkatkan.
“Kami harapkan untuk para orangtua yang pasti untuk lebih meningkatkan pengawasan dan bisa mendidik, mengarahkan putranya untuk menjadi generasi nanti ke depan yang lebih baik,” katanya.
Baca juga: Cerita Perjuangan Pasukan Oranye Bersihkan Sampah Aksi Massa Siang-Malam
Ia menambahkan, pihaknya juga menggandeng kalangan akademisi, guru, hingga kepala sekolah untuk memberikan pengawasan tambahan di sekolah.
“Biar dari anak-anak tersebut juga mendapatkan pengawasan lebih juga di sekolah nantinya,” tuturnya.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini