Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Bergulat dengan Buaya, Pekerja Rumput Laut di Nunukan Berhasil Diselamatkan Warga

Kompas.com - 04/09/2025, 11:59 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Seorang pekerja rumput laut di Kampung Mamolok, Nunukan, Kalimantan Utara, nyaris diseret masuk laut oleh buaya yang tiba-tiba muncul dari dalam air, Rabu (3/9/2025).

Warga Mamolok, Kamaruddin, menuturkan korban diserang saat turun ke laut untuk mencuci tali pengikat bibit rumput laut.

Korban sempat bergulat dengan buaya itu, sebelum akhirnya berhasil ditarik dan diselamatkan warga.

 

“Beruntung air surut, jadi tidak terlalu parah lukanya, hanya bagian kaki yang terluka. Dia sempat diputar, diguling dan akhirnya diselamatkan warga lainnya,” katanya, Kamis (4/9/2025).

Baca juga: Hilang 3 Hari, Warga Muna Ditemukan Tewas di Mulut Buaya

Korban kemudian dibawa ke pinggir laut dan dilarikan ke fasilitas kesehatan terdekat.

Tokoh masyarakat Mamolok, Kama, menyesalkan peristiwa serangan buaya yang kerap terjadi di kampung mereka.

Ia mengingatkan, kasus serangan buaya pernah menewaskan seorang bocah SD pada 2021.

“Sudahlah harga rumput laut murah, kita masih harus dihadapkan pada maut setiap hari. Warga kami baru berani mencuci tali rumput laut ketika air surut. Itu pun masih diserang buaya,” ujarnya.

Kama menambahkan, jumlah predator kian banyak hingga telur buaya ditemukan di bawah lantai jemur rumput laut.

“Dulu sempat ada peninjauan dan rencana penangkaran buaya. Tapi setelah ditinjau dan dilihat, hilang begitu saja itu semua. Tolonglah bagaimana solusi banyaknya buaya di Mamolok,” katanya.

Baca juga: Fakta Buaya 4 Meter di Sungai Wajo: Dulu Dianggap Penunggu, Kini Menewaskan Warga

Anggota DPRD Nunukan, Mansur Rincing, meminta Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) turun tangan menindaklanjuti persoalan ini.

“BKSDA turunlah ke Nunukan, lihat langsung bagaimana banyaknya buaya di sana. Masyarakat kita harus menyabung nyawa demi menyambung hidup dari bekerja rumput laut. Kasihan mereka,” ucapnya.

Ia menegaskan, kebijakan satwa dilindungi harus dipikirkan kembali ketika nyawa manusia terancam.

“Tapi ketika satwa dilindungi itu menyerang manusia, apa nyawa orang tak dilindungi juga. Memang ini butuh pemikiran serius, butuh duduk bersama untuk mengurai masalah banyaknya habitat buaya yang mengancam kehidupan masyarakat kita,” katanya.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Dana Hibah Ormas Diduga Dikuasai Oknum DPRD Jateng, Terungkap Praktik Makelar dan Potongan
Dana Hibah Ormas Diduga Dikuasai Oknum DPRD Jateng, Terungkap Praktik Makelar dan Potongan
Regional
Pariwisata Labuan Bajo Terganggu akibat Kelangkaan BBM, Pertamina Akan Bangun Terminal BBM
Pariwisata Labuan Bajo Terganggu akibat Kelangkaan BBM, Pertamina Akan Bangun Terminal BBM
Regional
Ketika Hijab Motif Aceh Menjangkau Pasar Dunia…
Ketika Hijab Motif Aceh Menjangkau Pasar Dunia…
Regional
Wali Kota Semarang Resmikan Jalan YB Mangunwijaya, Wujud Penghormatan dan Ruang Harapan
Wali Kota Semarang Resmikan Jalan YB Mangunwijaya, Wujud Penghormatan dan Ruang Harapan
Regional
Tunjangan DPRD NTT Capai Rp 41,4 Miliar Per Tahun, Ini Tanggapan Gubernur
Tunjangan DPRD NTT Capai Rp 41,4 Miliar Per Tahun, Ini Tanggapan Gubernur
Regional
Revisi Undang Undang Pariwisata, Keponakan Prabowo Beri Bocoran
Revisi Undang Undang Pariwisata, Keponakan Prabowo Beri Bocoran
Regional
Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja Tembakau, Pemkot Malang Gelar Pelatihan Olahan Pangan Bagi Pekerja Rokok
Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja Tembakau, Pemkot Malang Gelar Pelatihan Olahan Pangan Bagi Pekerja Rokok
Regional
Pesta Berujung Maut, 2 Pria di Pulau Seram Maluku Tewas Setelah Cekcok
Pesta Berujung Maut, 2 Pria di Pulau Seram Maluku Tewas Setelah Cekcok
Regional
Berkat Chromebook Bantuan Nadiem, Pelajar di Pelosok Banten Bisa Belajar Pakai Laptop
Berkat Chromebook Bantuan Nadiem, Pelajar di Pelosok Banten Bisa Belajar Pakai Laptop
Regional
Unsoed Dampingi Mahasiswi Korban Kekerasan Seksual Guru Besar
Unsoed Dampingi Mahasiswi Korban Kekerasan Seksual Guru Besar
Regional
Krisis Air Bersih di Batu Merah, Wali Kota Batam Geram
Krisis Air Bersih di Batu Merah, Wali Kota Batam Geram
Regional
DPR Hentikan Tunjangan Perumahan Rp 50 Juta, Dosen UGM: DPRD Harus Ikut Berbenah
DPR Hentikan Tunjangan Perumahan Rp 50 Juta, Dosen UGM: DPRD Harus Ikut Berbenah
Regional
WN Belgia Terpeleset Saat Menuju Danau Segar Anak Gunung Rinjani
WN Belgia Terpeleset Saat Menuju Danau Segar Anak Gunung Rinjani
Regional
Presiden Reshuffle Menkeu, Pakar UGM Berharap Tidak Ada Cetak Uang Baru
Presiden Reshuffle Menkeu, Pakar UGM Berharap Tidak Ada Cetak Uang Baru
Regional
Kejati Kalbar Tahan 2 Tersangka Korupsi Dana Hibah Pembangunan Gereja di Sintang
Kejati Kalbar Tahan 2 Tersangka Korupsi Dana Hibah Pembangunan Gereja di Sintang
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau