Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayah Brigadir Esco Desak Polisi Ungkap Kematian Janggal Anaknya

Kompas.com - 05/09/2025, 09:51 WIB
Karnia Septia,
Reni Susanti

Tim Redaksi

LOMBOK BARAT, KOMPAS.com - Syamsul Herawadi, ayah almarhum Brigadir Esco Fasca Rely, mendesak pihak kepolisian segera mengungkap kasus kematian anaknya dan menangkap pelaku pembunuhan.

Kematian Brigadir Esco dinilai janggal oleh keluarga, terutama karena terdapat bekas luka di wajah dan tubuh korban.

Jenazah Brigadir Esco ditemukan dalam kondisi leher terikat tali di sebuah kebun kosong di kaki bukit, tidak jauh dari rumahnya di Desa Nyiur Lembang, Kabupaten Lombok Barat, NTB, pada Minggu (24/8/2025).

"Tuntutan saya sebagai orangtua adalah agar kasus ini segera terungkap dan pelaku ditindak seadil-adilnya sesuai dengan keadaan anak saya," ungkap Syamsul Herawadi pada Kamis (4/9/2025).

Baca juga: Potret Kemiskinan di Jayapura: Keluarga Regina Hidup di Rumah Seng Miring Tanpa Air dan Listrik

Hasil otopsi menunjukkan, motif kematian Brigadir Esco diduga adalah pembunuhan, bukan bunuh diri.

Syamsul mengaku sangat terpukul saat melihat kondisi jenazah anaknya di ruang otopsi RS Bhayangkara, sehari setelah penemuan jenazah.

"Saya enggak kuat, saya enggak mampu. Sempat saya lihat mukanya sudah tidak ada, mukanya tidak ada tinggal tengkorak," ujar Syamsul.

Sebelum jenazahnya ditemukan, Brigadir Esco sempat hilang kontak.

Baca juga: Disandera Mahasiswa, Brigadir Eka: Saya Maafkan, tapi Proses Hukum Tetap Berjalan...

Komunikasi terakhir dengan adiknya terjadi enam hari sebelum penemuan jenazah, di mana Esco mengeluh sakit asam lambung.

Ibu dan ayah Esco sempat menjenguknya dan mendapati bahwa kondisi anaknya sudah membaik dan berencana untuk piket pada hari Selasa.

Namun, setelah Selasa malam, Esco hilang kontak, dan nomor ponselnya tidak aktif.

Keluarga Esco pun mencari ke beberapa lokasi untuk menemukan keberadaan anaknya, namun upaya tersebut tidak membuahkan hasil.

Hingga Minggu (24/8/2025) siang, jenazah seorang pria ditemukan di kebun kosong dengan leher terikat tali, yang kemudian diidentifikasi sebagai Brigadir Esco.

Minta Ponsel Brigadir Esco Diekstrak

Terkait kasus ini, kuasa hukum keluarga Esco, Lalu Anton Hariawan menyatakan, pihaknya meminta agar ponsel Brigadir Esco segera diekstrak untuk mengetahui riwayat komunikasi korban.

"Kalau ponsel korban terkunci, bisa diekstrak ponsel keluarga untuk mengetahui siapa yang berkomunikasi terakhir dengan almarhum sebelum kejadian itu," jelas Lalu Anton.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya
Dana Hibah Ormas Diduga Dikuasai Oknum DPRD Jateng, Terungkap Praktik Makelar dan Potongan
Dana Hibah Ormas Diduga Dikuasai Oknum DPRD Jateng, Terungkap Praktik Makelar dan Potongan
Regional
Pariwisata Labuan Bajo Terganggu akibat Kelangkaan BBM, Pertamina Akan Bangun Terminal BBM
Pariwisata Labuan Bajo Terganggu akibat Kelangkaan BBM, Pertamina Akan Bangun Terminal BBM
Regional
Ketika Hijab Motif Aceh Menjangkau Pasar Dunia…
Ketika Hijab Motif Aceh Menjangkau Pasar Dunia…
Regional
Wali Kota Semarang Resmikan Jalan YB Mangunwijaya, Wujud Penghormatan dan Ruang Harapan
Wali Kota Semarang Resmikan Jalan YB Mangunwijaya, Wujud Penghormatan dan Ruang Harapan
Regional
Tunjangan DPRD NTT Capai Rp 41,4 Miliar Per Tahun, Ini Tanggapan Gubernur
Tunjangan DPRD NTT Capai Rp 41,4 Miliar Per Tahun, Ini Tanggapan Gubernur
Regional
Revisi Undang Undang Pariwisata, Keponakan Prabowo Beri Bocoran
Revisi Undang Undang Pariwisata, Keponakan Prabowo Beri Bocoran
Regional
Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja Tembakau, Pemkot Malang Gelar Pelatihan Olahan Pangan Bagi Pekerja Rokok
Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja Tembakau, Pemkot Malang Gelar Pelatihan Olahan Pangan Bagi Pekerja Rokok
Regional
Pesta Berujung Maut, 2 Pria di Pulau Seram Maluku Tewas Setelah Cekcok
Pesta Berujung Maut, 2 Pria di Pulau Seram Maluku Tewas Setelah Cekcok
Regional
Berkat Chromebook Bantuan Nadiem, Pelajar di Pelosok Banten Bisa Belajar Pakai Laptop
Berkat Chromebook Bantuan Nadiem, Pelajar di Pelosok Banten Bisa Belajar Pakai Laptop
Regional
Unsoed Dampingi Mahasiswi Korban Kekerasan Seksual Guru Besar
Unsoed Dampingi Mahasiswi Korban Kekerasan Seksual Guru Besar
Regional
Krisis Air Bersih di Batu Merah, Wali Kota Batam Geram
Krisis Air Bersih di Batu Merah, Wali Kota Batam Geram
Regional
DPR Hentikan Tunjangan Perumahan Rp 50 Juta, Dosen UGM: DPRD Harus Ikut Berbenah
DPR Hentikan Tunjangan Perumahan Rp 50 Juta, Dosen UGM: DPRD Harus Ikut Berbenah
Regional
WN Belgia Terpeleset Saat Menuju Danau Segar Anak Gunung Rinjani
WN Belgia Terpeleset Saat Menuju Danau Segar Anak Gunung Rinjani
Regional
Presiden Reshuffle Menkeu, Pakar UGM Berharap Tidak Ada Cetak Uang Baru
Presiden Reshuffle Menkeu, Pakar UGM Berharap Tidak Ada Cetak Uang Baru
Regional
Kejati Kalbar Tahan 2 Tersangka Korupsi Dana Hibah Pembangunan Gereja di Sintang
Kejati Kalbar Tahan 2 Tersangka Korupsi Dana Hibah Pembangunan Gereja di Sintang
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau