Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Wanita Mengaku Korban Pemerkosaan Sebut Laporannya Dihentikan, Polisi: Tak Ada Unsur Pemaksaan

Kompas.com - 21/09/2025, 20:38 WIB
Rasyid Ridho,
Krisiandi

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Sebuah video yang menampilkan permohonan keadilan dari seorang perempuan berusia 18 tahun, korban pemerkosaan asal Kabupaten Serang, Banten, viral di media sosial.

Dalam video tersebut, korban mengungkapkan bahwa laporan pemerkosaan yang dibuatnya pada Mei 2025 diduga dihentikan oleh penyidik Polresta Serang Kota.

Informasi mengenai penghentian penyidikan tersebut diterima korban melalui Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan Nomor B.338VII.Res.1.24.2025 yang tertanggal 30 Juli 2025.

Baca juga: 5 Fakta Pemerkosaan dan Pembunuhan Remaja Padang Lawas di Pasaman

"Terkait laporan yang saya buat, yang menyimpulkan bahwa tidak memenuhi atau bukanlah perbuatan tindak pidana," ujar korban dalam video yang viral, Sabtu (20/9/2025).

Korban merasa semakin terpuruk dengan informasi tersebut karena tidak mendapatkan keadilan yang diharapkannya.

"Saya merasa semakin lemah sebagai korban akan ketidakadilan yang saya alami," tambahnya.

Dalam video berdurasi 2 menit 23 detik itu, ia menegaskan bahwa tujuannya bukan untuk membuka aib siapapun, tetapi untuk meminta perhatian dan dukungan masyarakat agar kasusnya tidak dianggap sepele.

Baca juga: Pelaku Pemerkosaan 2 Gadis di Bima Ditangkap, Korban Dicekoki Miras dan Sabu

"Korban kekerasan seksual berhak dilindungi, didengar, dan mendapatkan keadilan. Saya ingin menyampaikan pesan, jangan pernah takut untuk bersuara, karena diam akan membuat pelaku semakin berani," tegasnya.

Ia juga meminta kepada aparat penegak hukum agar kasus kekerasan seksual yang dialaminya ditangani dengan serius, transparan, dan berpihak pada korban. "Terima kasih untuk semua pihak yang sudah mendukung. Semoga tidak ada lagi korban yang harus melalui jalan sulit seperti saya," tutupnya.

Kronologis Kejadian Pemerkosaan


Peristiwa pemerkosaan ini terjadi pada 27 April 2025, ketika korban diajak oleh tetangganya, FA (25), untuk pergi ke Stadion Maulana Yusuf, Ciceri, Kota Serang.

"Awalnya, saya diajak untuk pergi makan bersama. Tapi ternyata, saya dibawa ke tempat yang tidak saya inginkan (hotel)," ungkap korban.

Di hotel itulah pemerkosaan terjadi. Akibat kejadian tersebut, korban mengalami pendarahan hebat dan harus dirujuk ke RS Polda Banten.

Keluarga korban melaporkan kasus tersebut ke Polresta Serang Kota pada 20 Mei 2025 dengan harapan kasusnya ditindaklanjuti.

"Awalnya saya ditangani baik, tapi setelah ada komunikasi dengan Polresta Serang, penanganannya melemah," keluhnya.

Baca juga: DPO Kasus Pemerkosaan Ditembak Polisi Saat Hendak Rampas Senpi

Korban juga dipertemukan dengan pelaku saat pemeriksaan, yang membuatnya merasa tertekan dan trauma.

Halaman:


Terkini Lainnya
Penataan Stasiun, Perlintasan Sebidang di Pasar Rangkasbitung Ditutup Desember 2025
Penataan Stasiun, Perlintasan Sebidang di Pasar Rangkasbitung Ditutup Desember 2025
Regional
Pemuda di Banjarmasin Ceburkan Diri ke Sungai Barito Usai Kelahi, Kini Hilang
Pemuda di Banjarmasin Ceburkan Diri ke Sungai Barito Usai Kelahi, Kini Hilang
Regional
Jangkar Kapal Rusak Terumbu Karang di Labuan Bajo, Bupati: Harus Ditentukan Area Berlabuh
Jangkar Kapal Rusak Terumbu Karang di Labuan Bajo, Bupati: Harus Ditentukan Area Berlabuh
Regional
Dispangtan Solo Uji Sampel Bakso di Warung Bakso Diduga Pakai Bahan Non-halal
Dispangtan Solo Uji Sampel Bakso di Warung Bakso Diduga Pakai Bahan Non-halal
Regional
Nelayan Hilang di Sungai Barito Kalsel, Perahunya Ditemukan Tak Berawak
Nelayan Hilang di Sungai Barito Kalsel, Perahunya Ditemukan Tak Berawak
Regional
28 Hari Tak Makan, Kakak Beradik di Kendal Ditemukan Lemas di Samping Jenazah Ibu
28 Hari Tak Makan, Kakak Beradik di Kendal Ditemukan Lemas di Samping Jenazah Ibu
Regional
Warung Bakso di Solo Diduga Pakai Bahan Non-halal, Ini Imbauan Kemenag Bagi Konsumen
Warung Bakso di Solo Diduga Pakai Bahan Non-halal, Ini Imbauan Kemenag Bagi Konsumen
Regional
Banjir Semarang Mulai Surut, Kepala BNPB Dorong Penguatan Pompa Permanen dan Kolam Retensi
Banjir Semarang Mulai Surut, Kepala BNPB Dorong Penguatan Pompa Permanen dan Kolam Retensi
Regional
Kerja Sama Warga dan Polisi Antarkan Anak Hilang Kembali ke Keluarga
Kerja Sama Warga dan Polisi Antarkan Anak Hilang Kembali ke Keluarga
Regional
Basarnas Akhiri Pencarian Korban KM Fadil Jaya di Kukar, 3 Kru Kapal Masih Hilang
Basarnas Akhiri Pencarian Korban KM Fadil Jaya di Kukar, 3 Kru Kapal Masih Hilang
Regional
Sidang Eksepsi Pembunuhan Brigadir Nurhadi, Pengacara Bantah Kompol Yogi Memiting Korban
Sidang Eksepsi Pembunuhan Brigadir Nurhadi, Pengacara Bantah Kompol Yogi Memiting Korban
Regional
Kasus Penipuan oleh Anggota DPRD Takalar Seret Oknum Polisi, Brigadir MT Jadi Tersangka
Kasus Penipuan oleh Anggota DPRD Takalar Seret Oknum Polisi, Brigadir MT Jadi Tersangka
Regional
Keluarga Gelar Tradisi 'Brobosan' Sebelum Jenazah PB XIII Diberangkatkan ke Imogiri Yogyakarta
Keluarga Gelar Tradisi "Brobosan' Sebelum Jenazah PB XIII Diberangkatkan ke Imogiri Yogyakarta
Regional
SPPG di Purworejo Ini Gunakan 20 Galon Air Per Hari untuk Masak Menu MBG
SPPG di Purworejo Ini Gunakan 20 Galon Air Per Hari untuk Masak Menu MBG
Regional
Wujudkan Pesantren Aman, Pemkab Banyuwangi Bantu Pengurusan PBG dan SLF
Wujudkan Pesantren Aman, Pemkab Banyuwangi Bantu Pengurusan PBG dan SLF
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau