Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Keracunan MBG di Kairatu Maluku Lebih dari 140 Siswa, Puskesmas Kewalahan

Kompas.com - 20/10/2025, 22:59 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Icha Rastika

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Korban keracunan makan bergizi gratis (MBG) di tiga sekolah di Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku terus bertambah.

Hingga Senin (20/10/2025) Pukul 23.50 WIT malam ini, lebih dari 140 siswa yang dilaporkan sedang menjalani perawatan akibat keracunan MBG.

“Sampai malam ini data yang kami terima ada sebanyak 143 siswa yang sedang dirawat akibat keracunan MBG,” kata Anggota Komisi II DPRD Seram Bagian Barat, La Ode Anwar Tiha kepada Kompas.com via telepon, Senin malam.

Anwar mengatakan ratusan siswa tersebut sementara menjalani perawatan di dua puskesmas, yakni di Puskesmas Waimital dan Puskesmas Kairatu.

Menurutnya, dari laporan yang diterima, hingga malam ini ada banyak siswa yang mengalami keracunan terus dibawa ke dua puskesmas oleh keluarganya.

“Sampai malam ini ada banyak siswa yang terus dibawa keluarganya ke puskesmas untuk menjalani perawatan,” ujarnya.

Baca juga: Korban Keracunan MBG di Kairatu Maluku Bertambah, Ada yang Muntah Darah

Adapun ratusan siswa yang mengalami keracunan usai menyantap MBG itu terdiri dari siswa SD Inpres Telaga Ratu, siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Seram Bagian Barat dan Taman Kanak-kanak Telaga Ratu.

Ratusan siswa ini mengalami keracunan usai menyantap hidangan nasih putih, telur, tahu dan sayur yang disediakan kepada mereka.

Setelah menyantap hidangan tersebut, para siswa ini langsung mengalami mual dan muntah serta diare dan pusing kepala.

Beberapa siswa bahkan sampai muntah darah dan ada yang mengeluarkan busa putih dari mulutnya.

Banyaknya siswa yang dirawat karena keracunan membuat Puskesmas Kairatu hingga kewalahan untuk menangani mereka. Sebab, ruang inap untuk pasien telah penuh.

Baca juga: 1 Dapur MBG Tutup, Satgas Lumajang: Itu Kewenangan BGN

Akibatnya, pihak puskesmas terpaksa membangun tenda darurat di dalam area puskesmas tersebut untuk menampung para pasien.

“Ruangan sudah penuh sampai puskesmas bangun tenda, dan para siswa terpaksa dirawat di tenda,” kata Karim salah seorang warga kepada Kompas.com.

Meski dirawat ditenda darurat, penanganannya tetap sama seperti pasien di dalam ruangan.

“Penanganannya sama dokter dan para perawat juga kontrol terus,” ujarnya.

Sebelumnya siswa dari SD Inpres Talaga Piru dan Madrawah Ibtidaiyah Negeri 2 Seram Bagian Barat serta sebuah taman kanak-kanak diduga megalami karacunan usai menyantap hidangan MBG, Senin siang tadi.

Puluhan siswa lantas dilarikan ke puskesmas untuk menjalani perawatan karena ini mengalami mual, muntah, pusing dan diare. 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Penataan Stasiun, Perlintasan Sebidang di Pasar Rangkasbitung Ditutup Desember 2025
Penataan Stasiun, Perlintasan Sebidang di Pasar Rangkasbitung Ditutup Desember 2025
Regional
Pemuda di Banjarmasin Ceburkan Diri ke Sungai Barito Usai Kelahi, Kini Hilang
Pemuda di Banjarmasin Ceburkan Diri ke Sungai Barito Usai Kelahi, Kini Hilang
Regional
Jangkar Kapal Rusak Terumbu Karang di Labuan Bajo, Bupati: Harus Ditentukan Area Berlabuh
Jangkar Kapal Rusak Terumbu Karang di Labuan Bajo, Bupati: Harus Ditentukan Area Berlabuh
Regional
Dispangtan Solo Uji Sampel Bakso di Warung Bakso Diduga Pakai Bahan Non-halal
Dispangtan Solo Uji Sampel Bakso di Warung Bakso Diduga Pakai Bahan Non-halal
Regional
Nelayan Hilang di Sungai Barito Kalsel, Perahunya Ditemukan Tak Berawak
Nelayan Hilang di Sungai Barito Kalsel, Perahunya Ditemukan Tak Berawak
Regional
28 Hari Tak Makan, Kakak Beradik di Kendal Ditemukan Lemas di Samping Jenazah Ibu
28 Hari Tak Makan, Kakak Beradik di Kendal Ditemukan Lemas di Samping Jenazah Ibu
Regional
Warung Bakso di Solo Diduga Pakai Bahan Non-halal, Ini Imbauan Kemenag Bagi Konsumen
Warung Bakso di Solo Diduga Pakai Bahan Non-halal, Ini Imbauan Kemenag Bagi Konsumen
Regional
Banjir Semarang Mulai Surut, Kepala BNPB Dorong Penguatan Pompa Permanen dan Kolam Retensi
Banjir Semarang Mulai Surut, Kepala BNPB Dorong Penguatan Pompa Permanen dan Kolam Retensi
Regional
Kerja Sama Warga dan Polisi Antarkan Anak Hilang Kembali ke Keluarga
Kerja Sama Warga dan Polisi Antarkan Anak Hilang Kembali ke Keluarga
Regional
Basarnas Akhiri Pencarian Korban KM Fadil Jaya di Kukar, 3 Kru Kapal Masih Hilang
Basarnas Akhiri Pencarian Korban KM Fadil Jaya di Kukar, 3 Kru Kapal Masih Hilang
Regional
Sidang Eksepsi Pembunuhan Brigadir Nurhadi, Pengacara Bantah Kompol Yogi Memiting Korban
Sidang Eksepsi Pembunuhan Brigadir Nurhadi, Pengacara Bantah Kompol Yogi Memiting Korban
Regional
Kasus Penipuan oleh Anggota DPRD Takalar Seret Oknum Polisi, Brigadir MT Jadi Tersangka
Kasus Penipuan oleh Anggota DPRD Takalar Seret Oknum Polisi, Brigadir MT Jadi Tersangka
Regional
Keluarga Gelar Tradisi 'Brobosan' Sebelum Jenazah PB XIII Diberangkatkan ke Imogiri Yogyakarta
Keluarga Gelar Tradisi "Brobosan' Sebelum Jenazah PB XIII Diberangkatkan ke Imogiri Yogyakarta
Regional
SPPG di Purworejo Ini Gunakan 20 Galon Air Per Hari untuk Masak Menu MBG
SPPG di Purworejo Ini Gunakan 20 Galon Air Per Hari untuk Masak Menu MBG
Regional
Wujudkan Pesantren Aman, Pemkab Banyuwangi Bantu Pengurusan PBG dan SLF
Wujudkan Pesantren Aman, Pemkab Banyuwangi Bantu Pengurusan PBG dan SLF
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau