AMBON, KOMPAS.com - Korban keracunan makan bergizi gratis (MBG) di tiga sekolah di Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku terus bertambah.
Hingga Senin (20/10/2025) Pukul 23.50 WIT malam ini, lebih dari 140 siswa yang dilaporkan sedang menjalani perawatan akibat keracunan MBG.
“Sampai malam ini data yang kami terima ada sebanyak 143 siswa yang sedang dirawat akibat keracunan MBG,” kata Anggota Komisi II DPRD Seram Bagian Barat, La Ode Anwar Tiha kepada Kompas.com via telepon, Senin malam.
Anwar mengatakan ratusan siswa tersebut sementara menjalani perawatan di dua puskesmas, yakni di Puskesmas Waimital dan Puskesmas Kairatu.
Menurutnya, dari laporan yang diterima, hingga malam ini ada banyak siswa yang mengalami keracunan terus dibawa ke dua puskesmas oleh keluarganya.
“Sampai malam ini ada banyak siswa yang terus dibawa keluarganya ke puskesmas untuk menjalani perawatan,” ujarnya.
Baca juga: Korban Keracunan MBG di Kairatu Maluku Bertambah, Ada yang Muntah Darah
Adapun ratusan siswa yang mengalami keracunan usai menyantap MBG itu terdiri dari siswa SD Inpres Telaga Ratu, siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Seram Bagian Barat dan Taman Kanak-kanak Telaga Ratu.
Ratusan siswa ini mengalami keracunan usai menyantap hidangan nasih putih, telur, tahu dan sayur yang disediakan kepada mereka.
Setelah menyantap hidangan tersebut, para siswa ini langsung mengalami mual dan muntah serta diare dan pusing kepala.
Beberapa siswa bahkan sampai muntah darah dan ada yang mengeluarkan busa putih dari mulutnya.
Banyaknya siswa yang dirawat karena keracunan membuat Puskesmas Kairatu hingga kewalahan untuk menangani mereka. Sebab, ruang inap untuk pasien telah penuh.
Baca juga: 1 Dapur MBG Tutup, Satgas Lumajang: Itu Kewenangan BGN
Akibatnya, pihak puskesmas terpaksa membangun tenda darurat di dalam area puskesmas tersebut untuk menampung para pasien.
“Ruangan sudah penuh sampai puskesmas bangun tenda, dan para siswa terpaksa dirawat di tenda,” kata Karim salah seorang warga kepada Kompas.com.
Meski dirawat ditenda darurat, penanganannya tetap sama seperti pasien di dalam ruangan.
“Penanganannya sama dokter dan para perawat juga kontrol terus,” ujarnya.
Sebelumnya siswa dari SD Inpres Talaga Piru dan Madrawah Ibtidaiyah Negeri 2 Seram Bagian Barat serta sebuah taman kanak-kanak diduga megalami karacunan usai menyantap hidangan MBG, Senin siang tadi.
Puluhan siswa lantas dilarikan ke puskesmas untuk menjalani perawatan karena ini mengalami mual, muntah, pusing dan diare.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang