Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zulhas Ajak Pemanfaatan Lahan untuk Pertanian: Bantuan Pangan Sehari Perlu 82,9 juta Porsi

Kompas.com - 03/11/2025, 06:36 WIB
Dani Julius Zebua,
Vachri Rinaldy Lutfipambudi

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pangan RI, Zulkifli Hasan, mendorong masyarakat untuk memanfaatkan setiap lahan yang ada untuk kegiatan pertanian dan peternakan.

Hal ini untuk menunjang bantuan pangan yang dalam sehari diperlukan 82,9 juta porsi. 

Pria yang akrab disapa Zulhas itu menyampaikan saat acara Rembug Tani Wujudkan Swasembada Pangan Nasional di Balai Desa Demangrejo, Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu (2/11/2025).

Menurutnya, kebutuhan bahan pangan nasional akan terus meningkat seiring jumlah penerima manfaat program bantuan pangan yang mencapai 82,9 juta orang.

Baca juga: Antisipasi Dampak Demo, Pengamanan di Kantor Menko Zulkifli Hasan Diperketat

Program tersebut diperuntukkan mulai dari ibu hamil, balita, anak-anak TK hingga SMA sebagaimana program makan bergizi gratis (MBG) bagi anak sekolah.

“Artinya, tiap hari kita perlu 82,9 juta semangkok nasi. Nasinya dari beras, beras dari padi, dan padi itu ditanam oleh petani,” kata Zulkifli dalam sambutannya.

Baca juga: Bertemu Mendag Zukifli Hasan, Bupati Blora Minta Bantuan Peningkatan Produk Ekspor

Ia menegaskan, untuk memenuhi kebutuhan pangan sebesar itu, masyarakat perlu mengoptimalkan lahan yang dimiliki agar tidak ada tanah yang dibiarkan menganggur.

Upaya tersebut, kata Zulkifli, sejalan dengan program pemberdayaan masyarakat yang dicanangkan pemerintah.

Baca juga: Menko Zulhas: Rupiah Digital adalah Kebanggaan Indonesia

Berpotensi Menambah Penghasilan

Ia mencontohkan pada salah satu kunjungannya, di mana ada warga yang memanfaatkan lahan sempit di depan rumah untuk beternak ayam petelur.

Dengan cara itu, menurut dia, masyarakat bisa memperoleh penghasilan harian sekaligus membantu memenuhi kebutuhan pangan nasional.

“Ada keluarga bikin kandang kecil depan rumah, tiap hari bisa dapat 20 kotak telur. Itu saja bisa jadi tambahan pendapatan Rp 800 ribu per hari,” ujarnya.

Baca juga: Prabowo Bentuk Tim Koordinasi MBG: Zulhas Ketua, Purbaya hingga Menag Anggota

Zulkifli mengatakan, pemerintah berperan mewujudkan produktivitas petani melalui perbaikan irigasi, harga pupuk yang rendah, dan harga bahan pangan yang bagus.

“Kalau pupuk turun, harga gabah naik, petani akan rajin bertani,” kata dia.

Ia menambahkan, kebutuhan pangan nasional tidak hanya beras. Tetapi juga mencakup telur, daging ayam, ikan, sayur, dan buah.

Karena itu, seluruh sektor pertanian perlu digerakkan secara seimbang.

Baca juga: Zulhas Sebut Target 82,9 Juta Penerima MBG Tak Bisa Ditawar, Akan Tercapai Maret 2026

“Tahun depan kita perlu 82,9 juta butir telur setiap hari, 82,9 juta potong ayam, 82,9 juta potong ikan, dan 82,9 juta porsi sayur hingga buah. Jadi semua sektor harus bergerak,” kata Zulkifli.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Kasus AI Pornografi di Semarang Naik Penyidikan, Korban Desak Chiko Ditapkan Tersangka
Kasus AI Pornografi di Semarang Naik Penyidikan, Korban Desak Chiko Ditapkan Tersangka
Regional
1 Anggota Polisi Diduga Pemeras Warga Batam Rp 1 Miliar Ditangkap
1 Anggota Polisi Diduga Pemeras Warga Batam Rp 1 Miliar Ditangkap
Regional
Tingkatkan Profesionalisme ASN, Pemkab Bandung Barat Raih Penghargaan Mitra Kerja Terbaik dari BKN
Tingkatkan Profesionalisme ASN, Pemkab Bandung Barat Raih Penghargaan Mitra Kerja Terbaik dari BKN
Regional
8 Orang Bersenpi Gerebek dan Peras Warga Batam Rp 1 Miliar, Ngaku dari BNN
8 Orang Bersenpi Gerebek dan Peras Warga Batam Rp 1 Miliar, Ngaku dari BNN
Regional
Penataan Stasiun, Perlintasan Sebidang di Pasar Rangkasbitung Ditutup Desember 2025
Penataan Stasiun, Perlintasan Sebidang di Pasar Rangkasbitung Ditutup Desember 2025
Regional
Pemuda di Banjarmasin Ceburkan Diri ke Sungai Barito Usai Kelahi, Kini Hilang
Pemuda di Banjarmasin Ceburkan Diri ke Sungai Barito Usai Kelahi, Kini Hilang
Regional
Jangkar Kapal Rusak Terumbu Karang di Labuan Bajo, Bupati: Harus Ditentukan Area Berlabuh
Jangkar Kapal Rusak Terumbu Karang di Labuan Bajo, Bupati: Harus Ditentukan Area Berlabuh
Regional
Dispangtan Solo Uji Sampel Bakso di Warung Bakso Diduga Pakai Bahan Non-halal
Dispangtan Solo Uji Sampel Bakso di Warung Bakso Diduga Pakai Bahan Non-halal
Regional
Nelayan Hilang di Sungai Barito Kalsel, Perahunya Ditemukan Tak Berawak
Nelayan Hilang di Sungai Barito Kalsel, Perahunya Ditemukan Tak Berawak
Regional
28 Hari Tak Makan, Kakak Beradik di Kendal Ditemukan Lemas di Samping Jenazah Ibu
28 Hari Tak Makan, Kakak Beradik di Kendal Ditemukan Lemas di Samping Jenazah Ibu
Regional
Warung Bakso di Solo Diduga Pakai Bahan Non-halal, Ini Imbauan Kemenag Bagi Konsumen
Warung Bakso di Solo Diduga Pakai Bahan Non-halal, Ini Imbauan Kemenag Bagi Konsumen
Regional
Banjir Semarang Mulai Surut, Kepala BNPB Dorong Penguatan Pompa Permanen dan Kolam Retensi
Banjir Semarang Mulai Surut, Kepala BNPB Dorong Penguatan Pompa Permanen dan Kolam Retensi
Regional
Kerja Sama Warga dan Polisi Antarkan Anak Hilang Kembali ke Keluarga
Kerja Sama Warga dan Polisi Antarkan Anak Hilang Kembali ke Keluarga
Regional
Basarnas Akhiri Pencarian Korban KM Fadil Jaya di Kukar, 3 Kru Kapal Masih Hilang
Basarnas Akhiri Pencarian Korban KM Fadil Jaya di Kukar, 3 Kru Kapal Masih Hilang
Regional
Sidang Eksepsi Pembunuhan Brigadir Nurhadi, Pengacara Bantah Kompol Yogi Memiting Korban
Sidang Eksepsi Pembunuhan Brigadir Nurhadi, Pengacara Bantah Kompol Yogi Memiting Korban
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau