Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oknum Polisi Propam Tebo Diduga Bunuh dan Perkosa Dosen di Jambi Ditangkap, Terungkap Masalah Asmara

Kompas.com - 03/11/2025, 06:46 WIB
Irfan Maullana

Editor

JAMBI, KOMPAS.com - Pembunuh sekaligus terduga pemerkosa dosen perempuan di Perumahan Al-Kausar, Dusun Sungai Mengkuang, Kecamatan Rimbo Tengah, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi, ditangkap polisi.

Pelaku diketahui merupakan anggota Polri berinisial W yang bertugas di Polres Tebo. Informasi yang beredar, W disebut bertugas di bagian Propam.

Kapolres Bungo AKBP Natelena Eko Cahyono mengatakan, saat ini pelaku sudah diamankan dan sedang diperiksa intensif oleh Satreskrim Polres Bungo.

"Pelaku saat ini sedang diperiksa Satreskrim Polres Bungo yang merupakan anggota Polri di Polres Tebo berinisial W," kata Natelena saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Minggu (2/11/2025).

Baca juga: Dosen Perempuan di Jambi Dibunuh dan Diduga Diperkosa, Pelaku Anggota Polisi

Natelena menjelaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara dan hasil visum dari dokter, pelaku diduga kuat memperkosa dan membunuh korban.

"Diduga ada pemerkosaan, karena ditemukan sperma di celana korban," ujar Natelena.

Korban diketahui bernama EY, dosen sekaligus Ketua Program Studi S1 Keperawatan Institut Administrasi dan Kesehatan Setih Setio (IAKSS) Muaro Bungo. Saat ditemukan, tubuh korban terdapat lebam di wajah, bahu, dan leher, serta luka di bagian kepala, yang memperkuat dugaan pembunuhan.

Pihak kepolisian masih melakukan pendalaman terkait motif dan kronologi peristiwa tersebut.

Dugaan Motif, Asmara dan Penolakan

Polisi menduga motif di balik pembunuhan dosen EY ini berkaitan dengan masalah pribadi dan asmara.

“Motif sementara diduga karena masalah pribadi dan asmara antara pelaku dan korban,” kata AKBP Natalena.

Berdasarkan penyelidikan sementara, pelaku diduga pernah menjalin hubungan dengan korban dan berniat menjalin kembali hubungan tersebut.

Namun, korban menolak, hingga akhirnya pelaku gelap mata dan menghabisi nyawa korban. AKBP Natalena menambahkan bahwa penyidik masih mendalami kemungkinan adanya pelaku lain yang terlibat dalam kasus pembunuhan dosen EY.

Baca juga: Polisi Bunuh dan Perkosa Dosen Perempuan di Jambi, Pelaku Gunakan Wig untuk Kelabui CCTV

“Kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kemungkinan keterlibatan pihak lain,” ujarnya.

Untuk mengungkap seluruh kronologi kejadian, polisi juga sedang mengumpulkan rekaman CCTV dari radius 1 kilometer di sekitar Perumahan Al-Kausar dan akses jalan yang diduga dilewati pelaku dan korban.

“Kami lagi kumpulkan CCTV di perumahan warga radius 1 Km dan akses jalan yang kiranya dilalui kendaraan korban. Namun ini masih kami dalami lagi,” kata Natalena.

Penulis: Aryo Tondang

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Hilangkan Jejak, Polisi yang Bunuh dan Perkosa Dosen Perempuan di Jambi Sempat Mengepel TKP dan Pakai Wig
Hilangkan Jejak, Polisi yang Bunuh dan Perkosa Dosen Perempuan di Jambi Sempat Mengepel TKP dan Pakai Wig
Regional
Komplotan Curi Dua Motor dalam 2 Menit di Rumah Kos Brebes, Terekam CCTV
Komplotan Curi Dua Motor dalam 2 Menit di Rumah Kos Brebes, Terekam CCTV
Regional
KPAI Temukan Unsur Pelecehan Seksual ke Korban Salah Tangkap di Magelang
KPAI Temukan Unsur Pelecehan Seksual ke Korban Salah Tangkap di Magelang
Regional
Ibu Prada Lucky Tak Kuasa Dengar Kesaksian soal Anaknya Sempat Meminta Ampun
Ibu Prada Lucky Tak Kuasa Dengar Kesaksian soal Anaknya Sempat Meminta Ampun
Regional
Polisi Ditemukan Tewas Tergantung di Asrama Polresta Samarinda
Polisi Ditemukan Tewas Tergantung di Asrama Polresta Samarinda
Regional
TKD Dipangkas, Wagub Kalteng Minta Daerah Gali Potensi Pendapatan Baru
TKD Dipangkas, Wagub Kalteng Minta Daerah Gali Potensi Pendapatan Baru
Regional
Warung Bakso di Solo Ditutup Sementara karena Diduga Gunakan Bahan Non-halal
Warung Bakso di Solo Ditutup Sementara karena Diduga Gunakan Bahan Non-halal
Regional
WNA Asal PNG Dianiaya hingga Tewas di Jayapura, Satu Pelaku Ditangkap
WNA Asal PNG Dianiaya hingga Tewas di Jayapura, Satu Pelaku Ditangkap
Regional
Keraton Surakarta Belum Pikirkan Suksesi, Begini Penjelasan Adik PB XIII
Keraton Surakarta Belum Pikirkan Suksesi, Begini Penjelasan Adik PB XIII
Regional
Rekayasa Lalu Lintas Diberlakukan Saat Pengantaran Jenazah Raja Keraton Surakarta PB XIII
Rekayasa Lalu Lintas Diberlakukan Saat Pengantaran Jenazah Raja Keraton Surakarta PB XIII
Regional
Gubernur Sumut Turun Tangan Mediasi ASN Viral, Presiden Prabowo Beri Atensi Langsung
Gubernur Sumut Turun Tangan Mediasi ASN Viral, Presiden Prabowo Beri Atensi Langsung
Kilas Daerah
Sekretariat Mahasiswa di Makassar Diteror Bom Molotov, Satu Orang Terluka
Sekretariat Mahasiswa di Makassar Diteror Bom Molotov, Satu Orang Terluka
Regional
Banjir Semarang Surut, Penanganan Disebut Dapat Apresiasi dari Wapres Gibran
Banjir Semarang Surut, Penanganan Disebut Dapat Apresiasi dari Wapres Gibran
Regional
Keraton Surakarta Terapkan Aturan Melayat Raja PB XIII: Perempuan Harus Pakai Rok Panjang
Keraton Surakarta Terapkan Aturan Melayat Raja PB XIII: Perempuan Harus Pakai Rok Panjang
Regional
Bupati Gunungkidul Ungkap Ada 100-an Siswa Diduga Keracunan MBG, Soroti SPPG Tak Ditutup
Bupati Gunungkidul Ungkap Ada 100-an Siswa Diduga Keracunan MBG, Soroti SPPG Tak Ditutup
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau