KOMPAS.com - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti meminta, asesmen literasi dan numerasi dalam Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) jenjang SMP dan SMA/SMK tidak dimaknai sebagai ujian penentu kelulusan.
Menurut Mu'ti, asesmen literasi dan numerasi dalam MPLS hanya sebagai sarana untuk melihat kemampuan siswa yang baru masuk ke jenjang sekolah baru.
“Jangan dimaknai sebagai tes ya, asesmen ini lebih kepada semacam pendahuluan (pendahuluan) saja untuk mengetahui kemampuan membaca (dan) menulis mereka itu setingkat apa,” kata Mu'ti di Kantor Kemendikdasmen, Jakarta, Jumat (11/7/2025).
Baca juga: Ini Link Panduan Pelaksanaan MPLS Tahun Ajaran 2025/2026
Mu'ti juga menjelaskan, asesmen ini diadakan karena sering kali ia mendengar kabar bahwa ada siswa tingkat SMP atau SMA belum bisa membaca atau berhitung.
Hal itu, kata Mu'ti, membuat guru menjadi kesulitan dalam memberikan pengajaran sehingga perlu dilakukan asesmen pada siswa baru.
“Ada kritikan yang seringkali kita dengar, kita juga terima videonya, misalnya SMP belum bisa baca, SMA belum bisa berhitung yang itu kadang-kadang memang menjadi kesulitan tersendiri bagi guru ketika mulai mengajar,” ujarnya.
Baca juga: 4 Kegiatan yang Dilarang dalam MPLS 2025, Apa Saja?
Mu'ti melanjutkan, nantinya hasil asesmen ini akan menjadi masukan bagi guru dalam mengorganisir dan menyusun pembelajaran.
Sehingga materi pembelajaran yang diberikan akan sesuai dengan tingkat kemampuan siswa dan tidak ada siswa yang tertinggal.
“(Hasil asesmen) itu menjadi masukan bagi guru untuk nanti mengorganisasi pembelajaran, yang kurang mungkin perlu nanti ada semacam bridging (persiapan lebih) untuk mereka siap agar nanti tidak tertinggal,” ungkapnya.
"Sehingga, sekali lagi ini bukan merupakan tes yang menjadi penentu kelulusa, tapi lebih sebagai pendahuluan untuk mengetahui kemampuan awal mereka seperti apa," lanjut dia.
Mu'ti juga menegaskan, asesmen yang dikerjakan siswa nantinya juga bersifat sederhana dan tidak akan memuaskan para siswa.
Baca juga: Mendikdasmen: MPLS 2025 Bukan Masa Perpeloncoan
Selain itu, tambah Mu'ti, asesmen literasi dan numerasi hanya akan dilaksanakan di jenjang SMP dan SMA, SMK. Sementara peningkatan SD tidak ada asesmen apapun dalam MPLS 2025.
"Jadi SMP dan SMA sekali lagi ini bukan untuk pencapaian, sifat sederhana saja, sekedar tahu kemampuan mereka itu di level apa," tandas Mu'ti.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarangArtikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya