KOMPAS.com - Serat telah lama dikenal sebagai komponen penting dalam menjaga pencernaan yang sehat, seperti melancarkan buang air besar (BAB) dan mencegah sembelit.
Namun, tahukah Anda bahwa ada berbagai jenis serat, dan masing-masing memiliki cara kerja yang berbeda di dalam tubuh?
Serat adalah istilah umum untuk bagian tumbuhan yang tidak dapat dicerna oleh enzim pencernaan manusia.
Sebagian besar serat merupakan jenis karbohidrat yang tidak mengalami perubahan selama proses pencernaan dan akan melewati saluran cerna dalam keadaan relatif utuh.
Baca juga: 14 Buah dan Sayur Tinggi Serat untuk Lancarkan BAB dan Cegah Sembelit
Namun, beberapa jenis serat dapat difermentasi oleh bakteri baik di usus kita, memberikan manfaat tambahan bagi kesehatan.
Konsumsi serat yang cukup sangat penting, bukan hanya untuk menjaga kesehatan saluran pencernaan, tetapi juga untuk menunjang kesehatan tubuh secara keseluruhan. Manfaat utama serat antara lain:
Serat secara umum diklasifikasikan menjadi dua jenis utama:
Larut dalam air dan membentuk gel. Jenis ini membantu mengontrol gula darah dan kolesterol, serta memperlambat pengosongan lambung sehingga memberikan rasa kenyang lebih lama. Contoh sumber: oat, barley, apel, dan pir.
View this post on Instagram
Tidak larut dalam air dan membantu mempercepat pergerakan sisa makanan di usus, mencegah sembelit. Contoh sumber: tepung gandum utuh, dedak gandum, popcorn, buah kering, serta kacang-kacangan.
Beberapa ahli menyarankan agar pengelompokan serat dilakukan berdasarkan kemampuannya untuk difermentasi oleh mikroba usus, yakni serat fermentabel dan non-fermentabel.
Para ahli kesehatan merekomendasikan konsumsi serat setidaknya 30 gram per hari, tergantung usia dan jenis kelamin.
Baca juga: Resep Urap Sayuran, Ide Menu Sahur Sehat Kaya Serat
Sayangnya, kebanyakan orang masih belum mencapai angka tersebut dalam pola makan hariannya.
Kurangnya asupan serat dapat meningkatkan risiko berbagai gangguan kesehatan, seperti divertikulosis, kanker usus besar, dan wasir.
Pola makan rendah serat juga terkait dengan masalah kesehatan modern seperti obesitas, diabetes, dan gangguan kolesterol.
Serat membantu menstabilkan kadar gula darah dan kolesterol, serta memberikan rasa kenyang yang lebih lama, yang sangat berguna dalam program penurunan berat badan.
Selain itu, serat memberi makan bakteri baik di usus yang penting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh dan keteraturan buang air besar.
Berikut beberapa cara mudah untuk meningkatkan asupan serat:
Peningkatan serat sebaiknya dilakukan secara bertahap. Perubahan drastis dari pola makan rendah serat ke tinggi serat dapat menyebabkan perut kembung, gas, atau kram. Pastikan juga untuk minum cukup air agar serat dapat bekerja optimal dalam tubuh.
Baca juga: Alasan Mengonsumsi Buah Pir, Kaya Serat hingga Sehatkan Jantung
Bagi mereka yang memiliki kondisi seperti divertikulitis atau kolitis, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter atau ahli gizi sebelum mengubah pola makan.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini