JAKARTA, KOMPAS.com - Oma Rustinah (83) adalah satu dari tiga nenek yang bekerja di Uma Oma Cafe Blok M, Jakarta Selatan, sejak dua tahun lalu.
Isyarat oma tertua di kafe ini tak pernah berubah. Ia tetap semangat dan ramah menyambut para tamu yang datang ke tempat ini.
"Saya senang karena bisa ngobrol dengan pelanggan sambil ketawa-ketawa," kata Oma Rustinah kepada media di sela acara perayaan dua tahun Uma Oma Cafe Blok M, Minggu (28/9/2025).
Meski kecil tubuh dan kerutan wajah tak bisa bohong, gerak-gerik Oma Rustinah rasanya bisa diadu dengan karyawan muda.
Selama berbincang dengan Kompas.com, nenek bercicit dua ini tak terlihat kesulitan mendengar maupun berbicara.
Baca juga: Belajar Membuat Kopi Latte Art bersama Barista Teman Tuli Difabis
Ia mengaku rutin berolahraga. Paling tidak, melakukan senam jantung sehat untuk menjaga kesehatannya di masa tua dua kali dalam seminggu.
"Naik-turun tangga itu bikin kaki sehat. Enggak ada merasa gimana, sakit pun enggak. Kalau masuk siang, paginya saya bisa olahraga atau ikut senam," ujar Oma Rustinah.
Pekerjaannya di Uma Oma Cafe terbilang sederhana. Oma Rustinah dan tiga nenek lain, yakni Oma Warsinah, Oma Sus, dan Oma Yeni, bertugas menyapa pelanggan yang datang.
Mereka disebar di dua dari tiga lantai kafe sebagai penyambut tamu. Bertugas berdiri di dekat pintu maupun tangga tiap lantai.
"Cuma kadang-kadang oma ini sangat aktif. Kadang mau ke lantai tiga gitu, mau naik turun," ungkap CEO dan Founder Uma Oma Cafe, Juna E. Salat.
Baca juga: Kafe Estetik di Bekasi, Suasana Nyaman Serasa di Rumah Nenek
Tidak jarang, para oma juga membantu mengantar makanan, serta membersihkan meja saat pelanggan selesai bersantap di tempat.
Jam kerja oma-oma ini lebih singkat dibanding karyawan lain. Mereka bekerja enam jam dan satu jam istirahat. Dalam seminggu, para oma mendapatkan libur kerja satu hari.
Meski total tujuh jam berada di kafe, sering kali mereka enggan cepat-cepat pulang ke rumah masing-masing.
Oma Warsinah (80) dan Oma Rustinah (83) yang bekerja di Uma Oma Cafe Blok M, Jakarta Selatan."Karena di rumah sendiri. Bekerja memang supaya enggak stres dan tetap ada pergerakan. Sebetulnya ada anak di rumah, tetapi dia di (lantai) atas, saya di bawah," tutur Oma Warsinah yang juga sudah menginjak usia 80 tahun.
Ia mengaku sengaja bekerja untuk mengisi waktu masa tua agar tidak bosan, sekaligus mengumpulkan uang untuk mengisi pundi-pundinya.
Baca juga: Warung Arborea, Kafe Unik di Tengah Hutan Jatijajar Depok
Sementara bagi Oma Rustinah, mengaku ingin bekerja karena enggan menerima uang pemberian anak-anaknya.
Penghasilan bulanan dari bekerja di Uma Oma Cafe, kerap digunakan Oma Rustinah untuk cucu dan cicitnya.
"Kemarin sudah (bayar) arisan, alhamudillah bisa menguliahkan cucu. Daripada uangnya ke mana-mana, jadi dibuat arisan, pengajian, bahkan rencana umrah," ungkap dia.
Baca juga: Duo Nenek Lincah dari Uma Oma Cafe Melawai
Impian umrah Oma Warsinah dan Oma Rustinah telah terwujud tahun ini, saat sang pemilik kafe mengabulkan mimpi dua lansia ini.
Juna pertama kali bertemu para oma di sebuah yayasan di Jakarta, saat dirinya aktif bekerja sebagai karyawan swasta, sekaligus berkegiatan di yayasan.
Kesibukannya di yayasan tersebut membawa Juna menemukan fakta baru bahwa tidak sedikit lansia yang masih butuh pekerjaan. Bukan hanya untuk diri sendiri, melainkan untuk menghidupi anak dan cucunya.
Dapur Uma Oma Cafe Blok M, Jakarta Selatan, di lantai satu."Lansia mungkin dianggap tidak terlalu produktif. Saya ingin mematahkan stigma itu. Lansia juga bisa bekerja antargenerasi. Dari situ akhirnya muncul brand Uma Oma," kata Juna.
Juna tak lantas mempekerjakan tiga lansia di awal berdirinya Uma Oma Cafe ini. Secara tak langsung, ia menyeleksi para oma dengan kriteria sederhana, yakni lansia yang masih aktif dan mau bekerja.
Baca juga: Es Kopi Susu ala Kafe Bisa Dibuat di Rumah, Ini Caranya Menurut Barista Profesional
"Kalau masalah skill, kami coba (latih)," tambah dia.
Surat izin dari keluarga juga diperlukan untuk mempekerjakan para lansia ini. Mereka dilatih bekerja sesuai tanggung jawabnya menyapa para tamu.
Oma Warsinah mengaku senang saat pertama kali diajak bergabung sebagai karyawan Uma Oma Cafe sehingga terlepas dari kegiatan sehari-hari yang dianggap membosankan.
"Di rumah memang ada dua lantai, cuma kalau pagi itu kan sudah enggak ada orang. Jadi enggak ada kegiatan apa-apa. Paling mengaji, arisan. Gitu aja kerjanya kan jenuh," ungkap Oma Warsinah.
Baca juga: Kisruh UMKM Kawasan Kuliner Distrik Blok M: Sempat Angkat Kaki, Kini Diberi Gratis Sewa
Pekerjaan ini menandai babak baru dalam hidupnya. Ia mengatakan, terakhir kali bekerja pada 12 tahun silam sebagai penjaja kue di Bintaro, Tangerang Selatan.
Baik Rustinah maupun Warsinah, kedua oma ini sama-sama merasa dekat dengan para pelanggan yang datang.
Uma Oma Cafe Blok M, Jakarta Selatan.Tidak jarang mereka mendengar curhatan muda-mudi yang rindu akan suasana rumah, khususnya kehadiran nenek.
"Kita bergaul sama teman-teman atau customer yang baik-baik itu. Pengin foto, ngobrol. Kalau bisa, mau di sini saja terus," ungkap Oma Rustinah.
Kesan yang sama juga ia dapatkan dari sesama karyawan di tempat ini. Meski perbedaan usianya terbilang jauh, Oma Rustinah merasa disayang dan dihargai sesama rekannya.
Baca juga: Menengok Blok M Hub, Calon Rumah Baru bagi UMKM Kuliner di Jakarta
Ia bahkan berpesan bagi para lansia di luar sana untuk tidak putus semangat bekerja di masa tua.
"Jangan malu-malu ya, sudah tua tetap bisa kerja. Uma Oma masih terima," guyon Oma Rustinah.
Lantai 1 Uma Oma Cafe Blok M, Jakarta Selatan.Tak hanya bersua dengan para oma, kamu juga wajib mencoba ragam menu makanan dan minuman unggulan di Uma Oma Cafe.
Kafe ini menawarkan aneka masakan rumahan dengan penyajian sederhana di atas piring beralas selembar daun pisang.
Ada Empal Gentong Oma, Nasi Cumi Hitam Oma, hingga Nasi Pedas Bali seharga Rp 38.000-58.000 per porsi.
Baca juga: 8 Tempat Makan Populer di Blok M Ini Bikin Rela Antre Panjang
Jika ingin mencoba aneka menu makanan dan minuman ini, silakan datang ke Jalan Melawai I Nomor 28, Melawai, Kebayoran Baru, Kota Jakarta Selatan. Kafe ini buka setiap hari pukul 09.00-22.00 WIB.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang