TANGERANG, KOMPAS.com - Deretan merek kuliner Indonesia bakal mengenalkan kenikmatan cita rasa makanan Tanah Air ke Australia. Es Teler 77 termasuk di dalamnya.
Rencana ini merupakan bagian dari strategi diplomasi kuliner yang salah satu negara tujuannya adalah Australia.
"Saya berharap (bisnis) makanan Indonesia yang sudah kami tekuni selama 43 tahun bisa berkembang secara global. Kita bangga dong kalau produk Indonesia bisa eskpansi ke luar negeri," kata Founder sekaligus CEO Es Teler 77, Yenny Widjaja, dalam pertemuan dengan media di Pameran Pangan Nusa 2025, ICE BSD Tangerang, Rabu (15/10/2025).
Baca juga: Indomie Jadi Mi Instan Terbaik di Australia 2025
Es Teler 77 akan mempromosikan menu andalannya pada awal Desember 2025 mendatang lewat festival kuliner Flavors Live di kota Sydney dan Melbourne.
Selain es teler, gerai makanan ini menjual sejumlah menu makan berat, di antaranya Mie Ayam, Bakso Super Iga, Ayam Goreng Kremes, Bebek Goreng, dan Nasi Goreng Ayam.
Sejauh ini, belum diketahui sajian mana saja yang akan dibawa ke Australia, kecuali es teler yang dipastikan bakal dijual dalam festival tersebut.
Baca juga: Australia Selatan Larang Penggunaan Wadah Kecap Asin Bentuk Ikan, Kenapa?
Aneka menu makanan Es Teler 77 di Pameran Nusa Pangan 2025, ICE BSD, Tangerang, Banten, Rabu (15/10/2025). Es Teler 77 akan mempromosikan menu andalannya pada awal Desember 2025 mendatang lewat festival kuliner Flavors Live di kota Sydney dan Melbourne."Yang jelas kualitas rasa enggak berubah. Konsistensi cita rasa Indonesia itu kami pertahankan," ujar Yenny.
Ragam menu Es Teler 77 bakal dipamerkan menggunakan konsep food truck yang sudah awam di luar negeri.
BESPOK3, perusahaan manajemen dan pengembangan merek multidisiplin yang berbasis di Australia, bakal menjembatani kehadiran Es Teler 77 di Australia.
Founder BESPOK3, Yudi Loefti, mengatakan, delapan merek kuliner Indonesia diperkirakan mengikuti agenda diplomasi kuliner. Hanya empat di antaranya yang dipastikan hadir.
Baca juga: 4 Cara Mengolah Cokelat untuk Pemula dari Chef Pastry Asal Australia
Yudi Loefti, Founder BESPOK3 bersama Founder & CEO Es Teler 77, Yenny Widjaja di Pameran Nusa Pangan 2025, ICE BSD, Tangerang, Banten, Rabu (15/10/2025). Es Teler 77 akan mempromosikan menu andalannya pada awal Desember 2025 mendatang lewat festival kuliner Flavors Live di kota Sydney dan Melbourne.Menurut Yudi, kehadiran merek kuliner Indonesia di acara tahunan, seperti festival, dapat menjadi langkah pertama sebelum membuka gerai tetap di Australia.
"Sebagai perusahaan ekonomi development, kami memprogramkan apa yang sesuai dengan brand. Mungkin laga pertamanya dengan food truck dulu. Nanti tahun-tahun selanjutnya bisa buka toko di Sydney, bahkan franchise," jelas dia.
Mengingat aturan pemerintah Australia yang cukup ketat dengan bahan pangan, sejauh ini, kata Yudi, beluma ada batasan bagi pebisnis kuliner Indonesia yang ingin mengekspor bahan makanannya ke Australia.
"Tidak ada syarat resmi (penggunaan bahan pangan) karena ini bukan makanan kemasan yang wajib ada label atau registrasi khusus. Tujuannya jelas, ada keuntungan bagi dua negara, Indonesia dan Australia," ungkap dia.
Baca juga: 4 Fakta Menarik Daging Sapi Australia, Berasal dari Sapi Bahagia
Lebih lanjut, menurut Yudi, belum banyak masyarakat Australia yang familiar dengan masakan Indonesia.
Bahkan, bila dibandingkan makanan dari negara-negara tetangga di Asia Tenggara, jumlah makanan Indonesia di Australia masih sangat sedikit.
"Cuma enam persen restoran Indonesia dibandingkan restoran dari negara Asia lain," tutur Yudi.
Saat ini, Sydney menjadi destinasi tepat bagi pebisnis kuliner Indonesia yang ingin membuka gerai di Australia karena jumlah orang Indonesia yang tinggal di sana terbilang paling banyak.
Baca juga: Kopi Kenangan Buka Cabang di Australia dan India, Ini Strateginya
Dari sekitar 86.000 orang Indonesia yang tinggal di Australia, 30.000 orang di antaranya berada di Sydney, diikuti dengan Melbourne.
"Ini tugas kita untuk memulainya. Kami mengundang Es Teler 77 sebagai journey pertamanya untuk membantu memfasilitasi antara Kementerian Perdagangan dan Kementerian Luar Negeri RI," jelas Yudi.
Penandatangan nota kesepahaman (MoU) diplomasi kuliner ini juga telah dilakukan oleh jenama-jenama kuliner Indonesia, termasuk Es Teler 77 yang disaksikan langsung sejumlah pejabat tinggi negara, seperti Menteri Perdagangan Budi Santoso, Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri, serta Duta Besar Indonesia untuk Australia Siswo Pramono.
Menteri Perdagangan Budi Santoso menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan pelaku usaha dalam memperluas pasar ekspor nasional.
Ia menegaskan bahwa keberhasilan ekspor tidak hanya ditentukan oleh kemampuan industri dalam memproduksi barang berkualitas, tetapi juga oleh sinergi lintas sektor, mulai dari diplomasi dagang, pembiayaan ekspor, hingga promosi produk di pasar internasional.
Pemerintah sebelumnya juga telah menandatangani nota kesepahaman dengan Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta Kementerian Luar Negeri untuk mendorong pengembangan restoran Indonesia di luar negeri.
Ilustrasi es teler alpukat dan nangka ala Sajian Sedap. Saat itu ditetapkan lima negara sebagai proyek percontohan, yakni London, New York, Tokyo, Sydney, dan Amsterdam.
Meski begitu, keberadaan proyek tersebut belum sepenuhnya menjamin keberlanjutan bisnis kuliner Indonesia di pasar global.
Baca juga: Kopi Jos Jadi Suguhan Prabowo untuk PM Australia, Kehangatan Angkringan Mengisi Istana
Adapun tantangan utama yang dihadapi adalah pengelolaan manajemen. Banyak restoran Indonesia yang memiliki cita rasa unggul dan diminati konsumen, tetapi tidak mampu bertahan karena kurangnya sistem manajemen yang kuat.
Pemerintah Indonesia mendorong agar para restoran ini bisa mengembangkan bisnis dengan lebih baik dan terstruktur.
Upaya ini diharapkan tidak hanya memperkuat daya saing kuliner Indonesia di luar negeri, tetapi juga menciptakan ekosistem usaha yang berkelanjutan dan mampu membawa nama Indonesia ke panggung global.
Baca juga: Hotel Bintang 5 di Jakarta Ini Sajikan Olahan Daging Merah Premium Australia
“Tadi ada Sate Senayan dan Es Teler 77, ini kan sudah bagus. Artinya kalau memiliki cabang di luar negeri, berarti manajemennya bagus. Tidak akan tutup karena tidak ada yang mengurusi. Jadi, bagaimana restoran kita bisa berkembang di luar negeri,” kata Budi.
Untuk diketahui, kerja sama perdagangan antara Australia-Indonesia terjalin erat dan mencatatkan nilai transaksi yang signifikan.
Menurut data Atase Perdagangan RI di Canberra, jumlahnya mencapai 13,4 miliar dolar Amerika Serikat (AS) sepanjang 2024.
Salah satu sektor perdagangan yang paling berpotensi untuk dikembangkan adalah produk makanan dan minuman yang total nilai ekspornya mencapai 160,5 juta dolar AS.
Baca juga: Apa Itu Vegemite? Selai Khas Australia dengan Rasa Unik
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang