Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amankah Mengonsumsi Madu Jika Alergi Lebah atau Serbuk Sari?

Kompas.com - 17/10/2025, 21:30 WIB
Anggara Wikan Prasetya

Penulis

Sumber Delish

KOMPAS.com - Madu dikenal sebagai pemanis alami yang serbaguna—bisa ditambahkan ke saus salad, digunakan untuk melapisi ayam panggang, atau diteteskan di atas yogurt dan roti bakar.

Namun, muncul pertanyaan penting bagi sebagian orang: apakah aman mengonsumsi madu jika seseorang alergi terhadap lebah atau serbuk sari?

Dua pakar alergi, Ankasha Ganju, ahli alergi dan imunologi bersertifikat dari Latitude Food Allergy Care, dan Raj Dasgupta, penasihat medis utama di Sleepopolis, menjelaskan fakta medis di balik kekhawatiran ini.

Baca juga: 8 Manfaat Madu Murni Langsung dari Sarang Lebah untuk Kesehatan

Alergi terhadap sengatan lebah, apa tandanya?

Menurut DGanju, seseorang umumnya baru mengetahui dirinya alergi terhadap lebah setelah mengalami sengatan dan bereaksi buruk. Gejala ringan biasanya berupa kemerahan, bengkak, dan nyeri di area yang tersengat.

Namun, dalam kasus yang lebih parah, bisa terjadi anafilaksis, yaitu reaksi alergi berat yang mengancam jiwa.

Ilustrasi lebah.Unsplash/Dustin Humes Ilustrasi lebah.

Menurut Mayo Clinic, anafilaksis dapat muncul dalam hitungan detik atau menit setelah terpapar alergen, menyebabkan gangguan pada pernapasan, tekanan darah, hingga kulit.

Meski ada tes kulit dan darah untuk mendeteksi sensitivitas terhadap racun lebah, Ganju menekankan bahwa tes tersebut tidak bisa memprediksi seberapa berat reaksi yang mungkin terjadi.

Tes ini biasanya hanya dilakukan jika seseorang memiliki riwayat keluarga dengan alergi berat.

Alergi lebah: Amankah minum madu?

Kabar baiknya, menurut kedua dokter, madu umumnya aman dikonsumsi bagi orang yang alergi terhadap lebah.

“Risiko terjadinya reaksi alergi yang nyata sangat rendah,” jelas Ganju.

Baca juga: Lokasi Pisang Goreng Madu Bu Nanik, Adi di Mana Saja?

Artinya, meskipun madu berasal dari lebah, zat yang menyebabkan alergi terhadap sengatan lebah tidak terdapat dalam madu itu sendiri.

Alergi serbuk sari: Haruskah menghindari madu?

Bagi orang dengan alergi serbuk sari, jawabannya sedikit lebih kompleks. Dasgupta menjelaskan bahwa kebanyakan penderita alergi serbuk sari tetap bisa mengonsumsi madu, terutama madu yang sudah dipasteurisasi.

Polen atau serbuk sari bisa beterbangan ke udara dan memicu alergi.Unsplash/Magda Pawluczuk Polen atau serbuk sari bisa beterbangan ke udara dan memicu alergi.

Namun, bagi mereka yang sangat sensitif terhadap jenis serbuk tertentu seperti ragweed atau birch, bisa muncul reaksi ringan seperti gatal di mulut atau tenggorokan, terutama jika mengonsumsi madu mentah (raw honey) yang belum disaring.

Apakah bisa alergi terhadap madu?

Kasus ini jarang, tetapi mungkin terjadi. Beberapa orang bisa bereaksi terhadap senyawa tanaman atau protein dari lebah yang terdapat di dalam madu, bukan terhadap racun lebah atau serbuk sari.

Jika setelah makan madu muncul gejala seperti biduran, gatal, atau gangguan pencernaan, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter alergi untuk mengetahui penyebab pastinya.

Kesimpulan

Baik penderita alergi lebah maupun serbuk sari tidak selalu harus menghindari madu. Risiko reaksi alergi yang serius tergolong sangat rendah.

Namun, bila setelah mengonsumsi madu muncul gejala seperti gatal, ruam, atau sesak napas, segera hentikan konsumsi dan temui ahli alergi.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau