DNIPRORUDNE, KOMPAS.com - Ukraina pada Rabu (4/12/2024) menuduh Rusia menangkap dan menyiksa Wali Kota Dniprorudne, Yevhen Matveiev, hingga tewas saat awal invasi 2022.
Rusia kini telah mengembalikan jasad pria yang dulunya memimpin kota di wilayah Zaporizhzhia tersebut.
Pasukan Rusia merebut mayoritas Zaporizhzhia pada awal-awal serangan, termasuk Kota Dniprorudne.
Baca juga: Kapal Selam Rusia Tiba di Laut China Selatan, Filipina Khawatir
"Ia ditawan oleh penjajah selama 2 tahun 8 bulan dan disiksa hingga mati. Saat pertukaran terakhir, jasadnya dikembalikan ke Ukraina," kata Gubernur Zaporizhzhia Ivan Fedorov, dikutip dari kantor berita AFP.
Sejauh ini belum ada tanggapan langsung dari Rusia terkait klaim tersebut.
Pasukan Rusia menyerbu Zaporizhzhia, wilayah industri di Ukraina selatan, dan mengeklaim pencaplokannya pada September 2022.
Dniprorudne terletak di Sungai Dnipro. Kota ini diperkirakan berpopulasi 17.736 jiwa sebelum perang.
Adapun Fedorov menyebut Matveiev sebagai "patriot sejati".
Baca juga:
"Selama pendudukan, dia tidak meninggalkan kota atau rakyatnya, dan melakukan segalanya guna memastikan kehidupan masyarakat," katanya di media sosial.
Fedorov juga sempat ditahan oleh Rusia pada Maret 2022 saat ia menjabat Wali Kota Melitopol, kota di Ukraina selatan yang jatuh ke tangan Moskwa.
Menteri Luar Negeri Ukraina saat itu Dmytro Kuleba pada Maret 2022 meminta bantuan internasional atas hilangnya Matveiev.
Presiden Dewan Eropa Charles Michel juga menyerukan pembebasan wali kota tersebut.
Ukraina dan Rusia masih sering bertukar tawanan perang serta jenazah tentara dan warga sipil yang tewas. Pertukaran jenazah kali terakhir dilaporkan pada akhir bulan lalu.
Baca juga: Alasan Rusia Tak Ingin Gencatan Senjata dengan Ukraina Saat Ini
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini