Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Thailand Diskors karena Satu Panggilan Telepon, Ini Penjelasannya

Kompas.com - 02/07/2025, 08:23 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber ABC News

Namun, Thailand tetap mengeklaim wilayah di sekitarnya. Ketegangan sempat memuncak pada 2008 hingga 2011, bahkan menimbulkan korban jiwa dalam baku tembak.

Pada 2013, ICJ kembali menguatkan putusannya dengan menyatakan bahwa area di sekitar kuil juga merupakan bagian dari Kamboja dan memerintahkan pasukan Thailand untuk mundur.

Belakangan ini, setelah insiden penembakan tentara Kamboja, hubungan kedua negara kembali memburuk. Kamboja melarang penayangan film dan serial Thailand, menghentikan impor buah dan sayur dari Thailand, serta memutus koneksi internet lintas negara.

Sebaliknya, Thailand memblokir kunjungan turis ke Kamboja. Padahal, sektor pariwisata menjadi penopang penting ekonomi Kamboja.

“Hanya dengan unggahan foto dirinya bersama kuil-kuil tua di perbatasan dan komentar soal kepemilikannya, Hun Sen bisa memancing emosi publik Thailand,” ujar Raymond.

Baca juga: Trump: Israel Setuju Gencatan Senjata 60 Hari di Gaza, Berharap Hamas Terima Kesepakatan

Apa yang akan terjadi selanjutnya?

Meski ketegangan meningkat, para pengamat menilai kecil kemungkinan konflik militer akan meletus kembali.

“Tidak ada pihak militer yang ingin eskalasi serius. Saya rasa ini tidak akan berkembang lebih jauh,” kata Raymond.

Conochie pun menyatakan hal serupa. “Ini bukan lagi soal sengketa wilayah atau militer. Isunya kini bergeser ke soal percakapan pribadi antara dua pemimpin,” ujarnya.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau