Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemimpin Hamas Tiba di Mesir untuk Hidupkan Lagi Rencana Gencatan Senjata Gaza

Kompas.com - 13/08/2025, 11:07 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber Reuters

Meski begitu, perbedaan pendapat kedua pihak dinilai masih lebar, terutama terkait sejauh mana penarikan pasukan Israel dan tuntutan agar Hamas melucuti senjata.

Baca juga: Albanese: Netanyahu Abaikan Krisis Kemanusiaan di Gaza

Syarat penghentian senjata

Seorang pejabat Hamas menyebut pihaknya bersedia menyerahkan pemerintahan Gaza kepada komite non-partisan, tetapi menegaskan tidak akan menyerahkan senjata sebelum negara Palestina berdiri.

Sementara itu, Netanyahu yang didukung sekutu koalisi ultranasionalis sayap kanan, bersumpah perang tidak akan berakhir sampai Hamas dibasmi.

Pada Selasa, Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan 89 warga Palestina tewas akibat serangan Israel dalam 24 jam terakhir.

Saksi mata mengatakan tujuh orang tewas di dua rumah di pinggiran Zeitoun, Kota Gaza, dan empat orang lainnya di sebuah gedung apartemen di pusat kota akibat pemboman malam sebelumnya.

Di Khan Younis, lima orang termasuk pasangan suami istri dan anak mereka tewas akibat serangan udara di rumah mereka. Empat orang lainnya meninggal di kamp tenda pesisir Mawasi.

Baca juga: Upaya Membungkam Laporan Perang di Gaza, Israel Tewaskan 5 Jurnalis Al Jazeera

Militer Israel menyatakan sedang menyelidiki laporan tersebut dan menegaskan pasukannya berupaya meminimalkan korban sipil.

Israel juga mengeklaim telah menewaskan puluhan anggota kelompok bersenjata di Gaza utara dalam sebulan terakhir serta menghancurkan terowongan militan di wilayah itu.

Kematian akibat kelaparan di Gaza meningkat

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Gaza juga melaporkan lima kematian tambahan dalam 24 jam terakhir akibat kelaparan dan gizi buruk, termasuk dua anak-anak.

Dengan demikian, jumlah korban tewas karena penyebab tersebut sejak perang dimulai mencapai 227 orang, terdiri dari 103 anak-anak.

Israel menolak angka tersebut dan membantah data yang dikeluarkan otoritas kesehatan Gaza.

Diketahui, perang ini pecah pada 7 Oktober 2023, ketika Hamas menyerbu Israel selatan dan menewaskan 1.200 orang, serta menyandera 251 orang.

Baca juga: Greta Thunberg dan Aktivis Dunia Akan Berlayar Lagi Bawa Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Sejak itu, serangan Israel ke Gaza telah menewaskan lebih dari 61.000 warga Palestina, menurut data pejabat kesehatan setempat.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau