Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Ngotot Tantang Trump, Elon Musk Kini Urung Dirikan Parpol Baru

Kompas.com - 20/08/2025, 15:18 WIB
Inas Rifqia Lainufar

Penulis

Sumber Reuters

WASHINGTON, KOMPAS.com - CEO Tesla, Elon Musk, dikabarkan menunda rencananya untuk membentuk partai politik baru bernama America Party. 

Menurut laporan Wall Street Journal  pada Selasa (20/8/2025), Musk menyampaikan kepada orang-orang terdekatnya bahwa ia ingin lebih fokus pada perusahaannya dibanding melanjutkan ambisi politik tersebut.

Selain itu, kedekatannya dengan Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) JD Vance juga menjadi salah satu penyebab penundaan tersebut.

Baca juga: Sindir Rencana Elon Musk Dirikan Parpol Baru, Trump: Itu Konyol

Musk sempat gagas partai baru

Pada Juli lalu, Musk mengumumkan pembentukan America Party setelah berseteru dengan Presiden Donald Trump terkait Rancangan Undang-Undang (RUU) pemotongan pajak dan belanja negara.

Ia sangat menentang RUU tersebut dan bahkan mengkritik Presiden Trump secara personal.

Musk juga menuduh Partai Republik dan Demokrat tidak berpihak pada rakyat karena mendukung RUU yang digagas Trump tersebut, sehingga ia berpikir untuk membuat partai politik tandingan.

Namun, rencana itu tertahan setelah Musk khawatir bahwa langkah tersebut dapat merusak hubungannya dengan Wakil Presiden JD Vance.

“Ia mengakui kepada orang-orang terdekat bahwa membentuk partai politik justru akan merusak relasinya dengan Vance,” tulis Wall Street Journal.

Pertimbangkan pemilu 2028

Wakil Presiden Amerika Serikat JD Vance dikabarkan akan didukung Elon Musk untuk maju sebagai Calon Presiden AS pada pemilu 2028.AFP/TING SHEN Wakil Presiden Amerika Serikat JD Vance dikabarkan akan didukung Elon Musk untuk maju sebagai Calon Presiden AS pada pemilu 2028.

Musk disebut tengah mempertimbangkan untuk menggunakan sebagian kekayaannya guna mendukung JD Vance jika kelak maju sebagai calon presiden pada 2028.

“Musk dan rekan-rekannya telah memberi sinyal kepada orang-orang dekat Vance mengenai kemungkinan dukungan finansial,” lanjut laporan itu.

Baca juga: Elon Musk Dirikan Parpol Baru, Kecewa RUU Big Beautiful Bill Disahkan

Pada tahun lalu, Musk menggelontorkan hampir 300 juta dollar AS (sekitar Rp 4 triliun) untuk mendukung Trump dan sejumlah kandidat Partai Republik lainnya.

Dana besar itu memberi pengaruh signifikan pada awal masa jabatan Trump, termasuk dalam pembentukan Department of Government Efficiency (DOGE).

Vance ajak Musk kembali ke Partai Republik

Saat Musk berseteru dengan Trump, Vance menyerukan agar kedua belah pihak berdamai.

Bulan ini, ia bahkan mengajak Musk untuk kembali ke Partai Republik.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau