KOMPAS.com - Di tengah meningkatnya konflik global, sejumlah negara berhasil mempertahankan predikat sebagai yang paling damai di dunia.
Indeks Perdamaian Global (Global Peace Index/GPI) 2025 menunjukkan jumlah konflik atau perang berbasis negara kini mencapai level tertinggi sejak Perang Dunia II.
Sepanjang tahun ini saja, tiga konflik baru tercatat, membuat banyak negara meningkatkan alokasi untuk militer.
Baca juga: Singapura Tingkatkan Pemeriksaan Vape di Perbatasan, 184 Kasus Terdeteksi 5 Hari
Namun, laporan yang disusun Institute for Economics & Peace itu juga menegaskan bahwa ada negara-negara yang tetap konsisten menjaga stabilitas dan kedamaian.
GPI menilai 163 negara berdasarkan 23 indikator, mulai dari keamanan domestik, keterlibatan dalam konflik, hingga tingkat militerisasi.
Berikut lima negara teratas yang dinilai paling aman di dunia pada 2025, dirangkum dari BBC pada Minggu (24/8/2025).
Islandia mempertahankan posisi pertama sejak 2008. Negara ini unggul dalam aspek keselamatan, minim konflik, serta tingkat militerisasi yang rendah.
Tahun ini, skor Islandia meningkat 2 persen, semakin menjauh dari peringkat kedua.
“Inilah negara di mana Anda bisa berjalan sendirian pada malam hari tanpa khawatir. Polisi tidak membawa senjata, dan bayi-bayi sering terlihat tidur di kereta dorong di luar kafe sementara orang tuanya makan di dalam,” kata Inga Rós Antoníusdóttir, warga asli Islandia yang menjabat General Manager Intrepid Travel North Europe.
Baca juga: Mobil Listrik BYD Tersambar Petir 3 Kali, Penumpang dan Sistem Inti Aman
Pernah dilanda konflik pada akhir abad ke-20, Irlandia kini menjelma menjadi salah satu negara paling damai. Negeri ini meraih skor tinggi berkat penurunan militerisasi serta minim konflik domestik dan internasional.
“Rasa kebersamaan dan keramahan yang kuat membuat orang merasa diterima, baik di kota besar maupun kota kecil,” ujar Jack Fitzsimons, warga Kildare yang bekerja sebagai direktur pengalaman di Kilkea Castle.
Ia menambahkan, sistem dukungan sosial yang baik menumbuhkan solidaritas. “Di sini, Anda bisa meminta bantuan orang asing dan mereka akan melakukan apa pun untuk menolong,” katanya.
Selandia Baru naik dua peringkat ke posisi tiga. Peningkatan ini dipicu turunnya angka demonstrasi dan rendahnya dampak terorisme.
“Undang-undang senjata di Selandia Baru termasuk yang paling ketat di dunia. Itu benar-benar memberi rasa aman,” kata Mischa Mannix-Opie, warga setempat yang juga direktur pengalaman klien di Greener Pastures.
Ia menggambarkan kehidupan sehari-hari di negaranya: pintu rumah sering tidak dikunci, anak-anak berjalan kaki ke sekolah, dan pengendara akan berhenti menolong jika ada mobil mogok.