UTAH, KOMPAS.com — Seorang wanita asal Utah, Amerika Serikat, menggugat Delta Airlines setelah gendang telinganya pecah akibat masalah tekanan kabin dalam penerbangan pesawat Boeing 737-900 pada September 2024 lalu.
Gugatan itu diajukan oleh Jaci Purser (43), yang kini mengalami tuli sebagian secara permanen akibat insiden di pesawat Delta Flight 1203 tersebut.
Menurut berkas gugatan yang diperoleh The Independent, Purser bersama sedikitnya 10 penumpang lain dilarikan ke rumah sakit usai penerbangan dari Salt Lake City menuju Portland, Oregon.
Baca juga: Detik-detik Jet Bomber B-52 Nyaris Hantam 2 Pesawat Sipil Secara Beruntun
Ia menyebut dirinya “mengalami kehilangan pendengaran permanen” dan sudah menjalani “perawatan medis yang substansial, yang kemungkinan besar masih akan terus berlanjut.”
Insiden terjadi pada 15 September 2024, ketika pesawat Boeing yang ditumpangi Purser bersama 140 penumpang lainnya mengalami gangguan sistem tekanan kabin tak lama setelah lepas landas. Purser tiba-tiba merasakan sakit di bagian telinga seperti ditusuk.
“Saat pesawat naik, saya merasa telinga saya meletup, lalu bergelembung,” kata Purser.
“Saya memegang telinga saya, lalu ketika saya melihat tangan saya, ada darah di situ,” imbuhnya.
Sejumlah penumpang lain juga menceritakan pengalaman tersebut. Caryn Allen, salah seorang penumpang, mengatakan, seorang pria di dekatnya “mengalami mimisan parah.”
Sementara Jaclyn Blain, penumpang lain, menambahkan, “Ada seorang bayi di kelas satu, kasihan sekali, dia menjerit sekuat tenaga.”
Pesawat akhirnya terpaksa berbalik dan melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Salt Lake City.
Menurut Delta, pesawat itu tidak mampu melakukan pressurisasi di atas ketinggian 10.000 kaki.
Ahli medis menjelaskan, perubahan tekanan udara secara mendadak di kabin dapat menyebabkan membran timpani (gendang telinga) meregang, bahkan robek. Kondisi ini dikenal dengan istilah ear barotrauma atau “airplane ear.”
Meski jarang terjadi, penelitian menunjukkan bahwa sekitar 10 persen orang dewasa dan 22 persen anak-anak bisa mengalami kerusakan pada telinga akibat tekanan udara saat terbang.
Baca juga: Pesawat Pengintai Rusia Bolak-balik di Langit Alaska, Jet Tempur AS Dikerahkan
Dalam gugatannya, Purser menuding Delta lalai melakukan perawatan pesawat sehingga penumpang dibiarkan berada di dalam kabin dengan kondisi berbahaya.