Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio menegaskan, “Presiden sangat jelas bahwa dia akan menggunakan seluruh kekuatan Amerika, kekuatan penuh Amerika Serikat, untuk menghadapi dan memberantas kartel narkoba ini, di mana pun mereka beroperasi.”
Rubio menyebut speedboat tersebut kemungkinan tidak menuju AS secara langsung, melainkan ke Trinidad atau negara lain di Karibia.
Seorang pejabat Departemen Pertahanan AS menyebut bahwa saat ini ada delapan kapal Angkatan Laut AS yang terlibat dalam upaya kontra-narkotika di Amerika Latin, yakni tiga kapal serbu amfibi, dua kapal perusak, sebuah kapal penjelajah, dan sebuah kapal tempur litoral di Karibia, serta sebuah kapal perusak di Pasifik timur.
Militer AS juga membawa 4.500 pelaut dan 2.200 marinir dari 22nd Marine Expeditionary Unit.
Selain itu, pesawat patroli P-8 dan setidaknya satu kapal selam juga sudah ditempatkan di kawasan.
Maduro membantah seluruh tuduhan Washinton terhadapnya. Ia menilai pemerintah AS tengah membangun “narasi palsu” untuk menjatuhkan pemerintahannya.
“Jika Venezuela diserang, saya akan secara konstitusional menyatakan republik dalam keadaan perang,” katanya awal pekan ini.
Atas dikerahkannya kapal perang ke dekat Venezuela, Maduro juga mengecam langkah Washington tersebut.
Ia mengatakan, pengerahan delapan kapal perang AS di Laut Karibia adalah ancaman militer terhadap Venezuela.
“Kami akan membela laut, langit, dan tanah kami,” kata Maduro, seraya mengeklaim AS berusaha menciptakan alasan untuk melakukan intervensi militer.
Baca juga: Venezuela Kerahkan Kapal Perang, Hadapi Ancaman Trump
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini