Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Plt PM Thailand Ajukan Pembubaran DPR, Krisis Politik Berlanjut

Kompas.com - 03/09/2025, 11:08 WIB
Inas Rifqia Lainufar

Penulis

Sumber AFP, Reuters

BANGKOK, KOMPAS.com – Perdana Menteri Sementara Thailand, Phumtham Wechayachai, mengajukan dekret pembubaran parlemen atau DPR setelah Pheu Thai, partai pemimpin koalisi pemerintahan sementara, menemui jalan buntu dalam membentuk pemerintahan baru.

Langkah ini diumumkan pada Rabu (3/9/2025), hanya beberapa saat setelah Partai Rakyat—blok oposisi terbesar—menyatakan dukungan bagi kandidat perdana menteri dari kubu rival, yakni pengusaha konservatif Anutin Charnvirakul dari Partai Bhumjaithai.

“Perdana Menteri sementara Phumtham Wechayachai telah menyerahkan dekret pembubaran DPR,” kata Sekretaris Jenderal Pheu Thai, Sorawong Thienthong, kepada AFP.

Baca juga: Langgar Etik, PM Thailand Paetongtarn Shinawatra Resmi Dicopot

Jika dekret ini diterima, rakyat kemungkinan akan kembali ke tempat pemungutan suara dalam waktu dekat untuk menentukan arah baru pemerintahan Thailand.

Kekosongan kekuasaan usai Paetongtarn digulingkan

Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra tiba untuk konferensi pers setelah jabatannya ditangguhkan oleh Mahkamah Konstitusi di Gedung Pemerintah di Bangkok, Selasa (1/6/2025).AFP/LILLIAN SUWANRUMPHA Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra tiba untuk konferensi pers setelah jabatannya ditangguhkan oleh Mahkamah Konstitusi di Gedung Pemerintah di Bangkok, Selasa (1/6/2025).

Kisruh politik ini bermula pekan lalu ketika Mahkamah Konstitusi memutuskan memberhentikan Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra karena pelanggaran etika.

Putri miliarder politikus Thaksin Shinawatra itu menjadi perdana menteri keenam dari keluarga Shinawatra yang digulingkan oleh militer atau lembaga peradilan dalam dua dekade terakhir.

Sejak itu, kursi perdana menteri kosong. Pheu Thai, yang masih berstatus sebagai pemerintahan sementara, berupaya keras mencari dukungan DPR agar bisa mengajukan calon baru.

Baca juga: Thailand Gelar KTT Politik, 2 Nama Calon Perdana Menteri Muncul

Pilihan yang tersisa hanyalah Chaikasem Nitisiri, mantan jaksa agung berusia 77 tahun dengan pengalaman kabinet terbatas.

Namun, nasib Chaikasem praktis kandas begitu Partai Rakyat—yang memiliki hampir sepertiga kursi DPR—menolak bekerja sama dengan Pheu Thai dan memilih mendukung Anutin dari Bhumjaithai.

Jalan buntu dan opsi pemilu baru

Sebelumnya, Sorawong mengakui bahwa partainya sedang menimbang dua opsi: tetap mengajukan Chaikasem atau membubarkan DPR dan membuka jalan untuk pemilu baru.

“Jika Partai Rakyat memutuskan mendukung Anutin, kami akan mengikuti proses itu,” ujar Sorawong kepada wartawan sehari sebelumnya.

“Jika ada pemungutan suara pemilihan perdana menteri, kami akan mengajukan Chaikasem Nitisiri,” imbuhnya.

Namun, dengan keputusan Partai Rakyat merapat ke kubu lawan, pilihan Pheu Thai semakin sempit.

Tekanan publik dan spekulasi pun kian santer bahwa partai itu tak punya jalan lain selain mengembalikan mandat kepada rakyat.

Baca juga: Kenapa Politik Thailand Terus-menerus Dilanda Krisis?

 

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Terkini Lainnya
Berjuluk 'Pangeran Capung', Hisahito Diprediksi Jadi Kaisar Jepang Terakhir 
Berjuluk "Pangeran Capung", Hisahito Diprediksi Jadi Kaisar Jepang Terakhir 
Global
Sudah Tajir, Elon Musk Akan Diguyur Rp 15 Kuadriliun dari Tesla
Sudah Tajir, Elon Musk Akan Diguyur Rp 15 Kuadriliun dari Tesla
Global
Drone Houthi Tembus Pertahanan Israel, Sirene Peringatan Tak Bunyi
Drone Houthi Tembus Pertahanan Israel, Sirene Peringatan Tak Bunyi
Global
Profil Shigeru Ishiba, PM Jepang yang Mundur Usai Menjabat Setahun
Profil Shigeru Ishiba, PM Jepang yang Mundur Usai Menjabat Setahun
Global
Rusia Lancarkan Serangan Udara Tebesar, Hantam Kompleks Pemerintahan Ukraina 
Rusia Lancarkan Serangan Udara Tebesar, Hantam Kompleks Pemerintahan Ukraina 
Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Aksi Solidaritas Pemuda Malaysia, Kapal Rp 16 Miliar Tenggelam Setelah Diluncurkan
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Aksi Solidaritas Pemuda Malaysia, Kapal Rp 16 Miliar Tenggelam Setelah Diluncurkan
Global
PM Jepang Shigeru Ishiba Mundur, Ini 2 Kandidat Penggantinya
PM Jepang Shigeru Ishiba Mundur, Ini 2 Kandidat Penggantinya
Global
Selundupkan 362 Berlian Rp 5,2 Miliar ke Vietnam, Pria India Dipenjara 7 Tahun
Selundupkan 362 Berlian Rp 5,2 Miliar ke Vietnam, Pria India Dipenjara 7 Tahun
Global
Rumah Ibu Isaac Newton Ditemukan, Buka Sejarah Keluarga Sang Ilmuwan
Rumah Ibu Isaac Newton Ditemukan, Buka Sejarah Keluarga Sang Ilmuwan
Global
Balas Kematian PM, Houthi Yaman Tembakkan 3 Drone ke Arah Israel
Balas Kematian PM, Houthi Yaman Tembakkan 3 Drone ke Arah Israel
Global
Siapa Santo Carlo Acutis yang Baru Saja Dikanonisasi Paus Leo XIV?
Siapa Santo Carlo Acutis yang Baru Saja Dikanonisasi Paus Leo XIV?
Global
Pria Asing Diam-diam Huni Ruang Bawah Tanah Rumah Orang, Ada Listrik dan Kasur
Pria Asing Diam-diam Huni Ruang Bawah Tanah Rumah Orang, Ada Listrik dan Kasur
Global
Vaksin Kanker Buatan Rusia 2025 Diluncurkan dan Siap Digunakan
Vaksin Kanker Buatan Rusia 2025 Diluncurkan dan Siap Digunakan
Global
Kelompok Bersenjata Palestina Luncurkan 2 Roket ke Israel
Kelompok Bersenjata Palestina Luncurkan 2 Roket ke Israel
Global
Carlo Acutis Jadi Santo Milenial Pertama, Dijuluki 'Influencer Tuhan'
Carlo Acutis Jadi Santo Milenial Pertama, Dijuluki "Influencer Tuhan"
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau