Lee, sekutu AS yang baru terpilih pada Juni lalu, berjanji untuk menyeimbangkan hubungan Seoul dengan Beijing setelah pendahulunya digulingkan akibat upaya gagal memberlakukan darurat militer.
Ia menghadapi tantangan besar yakni menjaga ketahanan ekonomi berbasis ekspor Korea Selatan sambil meredakan ketegangan dengan Korea Utara di tengah persaingan AS–China yang semakin intens.
“Sulit mengatakan hubungan Korea Selatan dan China telah sepenuhnya pulih,” kata Lee dalam konferensi pers menjelang pertemuannya dengan Xi.
“Kita harus melampaui pemulihan hubungan dan mencari jalur kerja sama yang saling menguntungkan,” lanjutnya.
Baca juga: Trump Dukung Israel Balas Serangan di Gaza, 104 Warga Palestina Tewas
Sebelumnya, Lee juga menjamu Presiden Trump dalam kunjungan kenegaraan singkat, memuji kerja sama kedua negara dan mengumumkan kesepakatan perdagangan baru yang menurunkan tarif AS dengan imbalan investasi besar Korea Selatan di Amerika.
Kunjungan Xi menjadi yang pertama ke Korea Selatan dalam 11 tahun, menandai upaya mempererat hubungan bilateral setelah periode panjang ketegangan diplomatik.
Dalam pertemuan tersebut, Lee meminta dukungan Xi untuk melibatkan Korea Utara dalam dialog perdamaian, menurut kantor kepresidenan Seoul.
Namun, media pemerintah China tidak menyinggung isu Korea Utara dalam laporan resmi mereka.
Pernyataan keras kemudian datang dari Pyongyang, yang menyebut upaya denuklirisasi sebagai “impian kosong” dan menolak segala bentuk tekanan internasional terhadap program senjatanya.
Sementara itu, Trump sempat menawarkan pertemuan dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un selama kunjungannya ke Seoul, namun Pyongyang tidak memberikan tanggapan publik.
Di sela KTT APEC, Trump juga bertemu Xi dan mencapai kesepakatan perdagangan mencakup penurunan tarif AS untuk produk China, kerja sama memerangi perdagangan ilegal fentanil, pembelian kembali kedelai AS, serta kelanjutan ekspor tanah jarang dari China.
Baca juga: Presiden Samia Suluhu Menang Telak di Tengah Protes Berdarah Tanzania
Xi turut mengadakan pembicaraan bilateral dengan para pemimpin Jepang, Kanada, dan Thailand.
Dari pihak Taiwan, perwakilan Lin Hsin-i menyampaikan bahwa ia dan Menteri Keuangan AS Scott Bessent membahas isu rantai pasokan dan industri semikonduktor di sela-sela pertemuan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang