Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Lengkap Kecelakaan Bus Damri di Jembatan Suramadu, Sopir dan Kernet Tewas, 2 Luka Berat

Kompas.com - 30/10/2025, 16:15 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Kecelakaan maut terjadi di Jembatan Suramadu, Kamis (30/10/2025) dini hari. Peristiwa tersebut melibatkan bus Damri bernomor polisi L 7710 UA dengan sebuah truk gandeng bermuatan pupuk berpelat L 9712 UO.

Akibat kecelakaan itu, dua orang meninggal dunia, yakni pengemudi dan kernet bus, sementara dua lainnya mengalami luka berat dan ringan.

Berikut lima fakta kecelakaan di Jembatan Suramadu yang berhasil dihimpun Kompas.com:

1. Kecelakaan Terjadi Dini Hari di Arah Madura

Insiden ini terjadi sekitar pukul 03.15 WIB di Jembatan Suramadu arah Madura, Jawa Timur. Bus Damri rute Surabaya–Madura–Jember–Bondowoso melaju dari arah Surabaya menuju Madura.

Kasat Lantas Polres Bangkalan, AKP I Gusti Krisna Bagus Fuady, menjelaskan bahwa bus Damri menabrak bagian belakang truk gandeng yang tengah melaju pelan di depannya.

“Jadi kejadiannya ini tabrak belakang. Bus dari belakang menabrak truk gandeng yang ada di depannya,” ujar Krisna, Kamis (30/10/2025).

Baca juga: Kronologi Kecelakaan Maut Bus Damri di Jembatan Suramadu, Akibatkan 2 Tewas

2. Bus Damri Diduga Melaju Kencang

Menurut keterangan polisi, bus Damri dengan pelat L 7710 UA yang dikemudikan oleh Khairul Anam (44), warga Pamekasan, diduga melaju dengan kecepatan tinggi.

Sementara truk gandeng bermuatan pupuk tersebut dikemudikan oleh Ahmad Zaini (64), warga Kediri, yang melaju pelan dari Gresik menuju Sampang untuk mengirim pupuk.

Akibat benturan keras, bagian depan bus ringsek parah hingga menabrak pembatas beton sisi kiri jembatan.

3. Dua Orang Tewas, Dua Lainnya Luka Berat dan Ringan

Kecelakaan di Suramadu ini menewaskan dua orang dari pihak bus Damri, yakni sopir dan kernet.
Kernet bus bernama SL (40), warga Lawangan Daya, Kabupaten Pamekasan, meninggal dunia di lokasi kejadian.

Sementara sopir bus Khairul Anam (45), warga Kelurahan Jungcangcang, Kecamatan/Kabupaten Pamekasan, mengembuskan napas terakhir di IGD RSUD Syamrabu Bangkalan setelah sempat mendapat perawatan.

Selain itu, dua korban luka berat adalah kondektur MZ (46), warga Kelurahan Patemon, Kabupaten Pamekasan, dan penumpang perempuan NH (55), warga Desa Kerta Timur, Kecamatan Dasuk, Kabupaten Sumenep.

Baca juga: Bus Damri Tabrak Truk di Suramadu Dini Hari: 2 Tewas dan 2 Luka Berat

Keduanya mengalami patah tulang akibat benturan keras.

“Korban empat orang, kernet dan sopir meninggal dunia, kondektur mengalami luka berat dan satu penumpang mengalami luka ringan,” kata AKP I Gusti Krisna Bagus Fuady.

Empat penumpang lainnya berhasil selamat dan telah dievaluasi ke bus pengganti untuk melanjutkan perjalanan ke tujuan masing-masing.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya
10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Ini Daftar Lengkapnya
10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Ini Daftar Lengkapnya
Jawa Barat
Menkeu Purbaya Sebut Pinjaman Pemerintah Pusat untuk Daerah Diberikan dengan Bunga 0,5 Persen
Menkeu Purbaya Sebut Pinjaman Pemerintah Pusat untuk Daerah Diberikan dengan Bunga 0,5 Persen
Sulawesi Selatan
Pemakaman Pakubuwono XIII Tidak Dilakukan pada Selasa Kliwon, Pegiat Budaya Ungkap Alasannya
Pemakaman Pakubuwono XIII Tidak Dilakukan pada Selasa Kliwon, Pegiat Budaya Ungkap Alasannya
Jawa Tengah
Apakah NIK KTP Anda Dipakai untuk Pinjol Ilegal? Begini Cara Mengeceknya!
Apakah NIK KTP Anda Dipakai untuk Pinjol Ilegal? Begini Cara Mengeceknya!
Jawa Timur
ASN Bolos Kerja Bisa Dipecat, Hak Tunjangan dan Pensiun Dicabut
ASN Bolos Kerja Bisa Dipecat, Hak Tunjangan dan Pensiun Dicabut
Lampung
AHY Menunggu Arahan Presiden untuk Penyelesaian Utang Kereta Cepat Whoosh
AHY Menunggu Arahan Presiden untuk Penyelesaian Utang Kereta Cepat Whoosh
Jawa Timur
Pemutihan Iuran BPJS Kesehatan 2025: Syarat Peserta dan Cara Cek Tunggakan
Pemutihan Iuran BPJS Kesehatan 2025: Syarat Peserta dan Cara Cek Tunggakan
Kalimantan Barat
Bukan Sekadar Indah, Ini Fakta Unik Pantai Kelingking Nusa Penida yang Mirip T-Rex
Bukan Sekadar Indah, Ini Fakta Unik Pantai Kelingking Nusa Penida yang Mirip T-Rex
Jawa Timur
Cara Cek NIK Terdaftar Pinjol atau Judol, Cuma Lewat Hp
Cara Cek NIK Terdaftar Pinjol atau Judol, Cuma Lewat Hp
Kalimantan Barat
Syarat Pemutihan BPJS Kesehatan 2025, Ini Peserta yang Bisa Mengajukan
Syarat Pemutihan BPJS Kesehatan 2025, Ini Peserta yang Bisa Mengajukan
Banten
Profil Gusti Purbaya: Kandidat Utama Pengganti Takhta Pakubuwono XIII
Profil Gusti Purbaya: Kandidat Utama Pengganti Takhta Pakubuwono XIII
Jawa Tengah
Apakah Onadio Leonardo Akan Direhabilitasi Setelah Asesmen BNNP?
Apakah Onadio Leonardo Akan Direhabilitasi Setelah Asesmen BNNP?
Jawa Timur
Pemkot Ungkap Penyebab Banjir Kaligawe Lama Surut, Kini Prioritaskan Penanganan Warga Terdampak
Pemkot Ungkap Penyebab Banjir Kaligawe Lama Surut, Kini Prioritaskan Penanganan Warga Terdampak
Jawa Tengah
7 Fakta Polemik Lift Kaca Pantai Kelingking Nusa Penida yang Tuai Protes Warga
7 Fakta Polemik Lift Kaca Pantai Kelingking Nusa Penida yang Tuai Protes Warga
Jawa Timur
Inflasi di Jateng Naik 0,40 Persen pada Oktober 2025, Dipicu Lonjakan Harga Emas, Telur, dan Cabai
Inflasi di Jateng Naik 0,40 Persen pada Oktober 2025, Dipicu Lonjakan Harga Emas, Telur, dan Cabai
Jawa Tengah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau