Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gusti Moeng Sebut Masyarakat Bisa Bertakziyah Mulai Malam Ini untuk Pakubuwono XIII

Kompas.com - 02/11/2025, 18:15 WIB
Rachmawati

Editor

Riwayat Hidup dan Perjalanan Takhta

Pakubuwono XIII lahir di Surakarta pada 28 Juni 1948 dengan nama kecil Gusti Raden Mas (GRM) Suryadi, putra tertua Sri Susuhunan Pakubuwono XII dan KRAy. Pradapaningrum.

Di masa kecil, ia dikenal sering sakit-sakitan hingga sang nenek mengganti namanya menjadi GRM Suryo Partono sebagai ikhtiar spiritual.

Pada 1979, ia ditetapkan sebagai putra mahkota bergelar Kangjeng Gusti Pangeran Harya (KGPH) Hangabehi.

Sebelum naik takhta, ia aktif di Museum Keraton Surakarta, dan pernah bekerja di Caltex Pacific Indonesia di Riau.

Pada 1985, saat kebakaran besar melanda keraton, Hangabehi memimpin penyelamatan pusaka berharga dan menerima Bintang Sri Kabadya I, penghargaan tertinggi dari ayahandanya.

Baca juga: Prosesi Kirab Jenazah Akan Iringi Pemakaman Raja Keraton Surakarta PB XIII, Ini Rutenya

Ia juga dikenal memiliki minat di musik dan teknologi, pernah aktif di ORARI, serta menerima gelar Doktor Kehormatan dari Global University (GULL), Amerika Serikat.

Setelah wafatnya PB XII pada 2004, Kasunanan Surakarta mengalami konflik dua kubu antara Hangabehi dan Tejowulan, yang sama-sama mengklaim sebagai penerus takhta.

Perpecahan ini dikenal sebagai konflik Raja Kembar dan berlangsung selama delapan tahun.

Pada 2012, berkat mediasi Wali Kota Solo Joko Widodo, DPR RI, dan pemerintah pusat, kedua pihak sepakat berdamai. Hangabehi diakui sebagai Pakubuwono XIII, sementara Tejowulan diberi gelar KGPHA Panembahan Agung dan menjadi Mahamenteri Keraton.

Selama masa pemerintahannya, Pakubuwono XIII dikenal tegas namun rendah hati, dengan perhatian besar pada pelestarian budaya Jawa gaya Surakarta.

Baca juga: PB XIII Mangkat, Ini Rangkaian Adat Pemakaman Sang Raja Keraton Kasunanan Surakarta

Ia rutin memimpin upacara adat seperti Grebeg, Sekaten, Labuhan, Kirab Malam 1 Sura, hingga Tingalan Dalem Jumenengan.

Pada 2021, ia menyalurkan 20.000 dosis vaksin Covid-19 untuk warga Ponorogo dan Pacitan. Tahun 2018, ia menerima penghargaan MURI atas rekor pergelaran wayang kulit dengan kelir terpanjang di dunia.

Ia juga pernah menganugerahkan gelar kebangsawanan kepada Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka pada September 2021 sebagai bentuk penghargaan terhadap dedikasi budaya Jawa.

Menetapkan Putra Mahkota

Pada 27 Februari 2022, dalam upacara Tingalan Dalem Jumenengan ke-18, PB XIII menobatkan putranya KGPH Purubaya sebagai putra mahkota Kasunanan Surakarta bergelar KGPAA Hamangkunegara Sudibya Rajaputra Narendra Mataram.

Sejak September 2025, kondisi kesehatannya menurun setelah mengikuti prosesi adat Adang Tahun Dal.

Halaman:


Terkini Lainnya
BMKG Sebut Puncak Musim Hujan Diperkirakan Terjadi November 2025–Februari 2026
BMKG Sebut Puncak Musim Hujan Diperkirakan Terjadi November 2025–Februari 2026
Jawa Timur
Jenazah Pakubuwono XIII Disemayamkan di Sasana Parasdya, Warga Diperkenankan Datang Bertakziah
Jenazah Pakubuwono XIII Disemayamkan di Sasana Parasdya, Warga Diperkenankan Datang Bertakziah
Jawa Tengah
Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Mangkat, Siapa Calon Penggantinya?
Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Mangkat, Siapa Calon Penggantinya?
Jawa Tengah
Kalender 2026 Lengkap: Cek Tanggal Merah dan Long Weekend Tahun Depan
Kalender 2026 Lengkap: Cek Tanggal Merah dan Long Weekend Tahun Depan
Jawa Barat
BKN Ingatkan ASN: Tidak Masuk Kerja Bisa Berujung Pemecatan
BKN Ingatkan ASN: Tidak Masuk Kerja Bisa Berujung Pemecatan
Sulawesi Selatan
Tasikmalaya Salah Satu Wilayah dengan Curah Hujan Tertinggi di Indonesia pada Awal November 2025
Tasikmalaya Salah Satu Wilayah dengan Curah Hujan Tertinggi di Indonesia pada Awal November 2025
Jawa Barat
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Jawa Tengah
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Jawa Barat
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Jawa Barat
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
Banten
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Sumatera Utara
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Jawa Timur
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
Sumatera Selatan
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Jawa Barat
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Jawa Barat
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau